.
BOOK review
Started on: 21 March 2023
Finished on: 22 March 2023
Finished on: 22 March 2023
Title: Mulai Mengerti
Author: Edward Suhadi
Publisher: Insight Unlimited
Publisher: Insight Unlimited
Pages: 244 pages
Year of Publication: 2022
Price: Rp 120,000 (https://insight-unlimited.com/)
Rating: 5/5
Year of Publication: 2022
Price: Rp 120,000 (https://insight-unlimited.com/)
Rating: 5/5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Yang pasti, saya tidak lebih bijaksana dari kebanyakan orang, dan yang pasti, saya tidak mengerti segala hal dan segala arti."
Mulai Mengerti adalah kumpulan tulisan Edward Suhadi yang lahir dari kegelisahan dan pengamatannya sehari-hari, bagaimana seseorang dipenjara atau dimerdekakan sesuai isi kepalanya. Ide utama buku ini satu, yaitu hidup, walau sepertinya acak, tidak punya aturan, dan tidak bisa dipecahkan, sebetulnya tidak demikian. Edward Suhadi membagikan pemikirannya melalui tulisan-tulisan pendek dengan harapan untuk membuat pembaca menyadari bahwa hidup sebenarnya bisa lebih mudah.
"Harapan saya untuk buku ini, dan kenapa saya akan terus menulis, ya, cuma satu itu.Yaitu semoga para pembacanya sadar bahwa ternyata insan-insan, perasaan-perasaan, dan kejadian-kejadian yang berderet berbaris membentuk kubus yang namanya kehidupan, bisa dipelajari.Sehingga di dalam kehidupan, kita bisa bukan hanya tubruk sana tubruk sini, coba putar sana coba putar sini, tapi kita bisa, mulai mengerti."
"Bersyukur adalah tahu persis bahwa hari-hari penuh dengan masalah, tapi kita punya kesempatan untuk menyelesaikannya satu per satu. Masalah adalah tempat kita belajar jadi lebih pintar."
Aku pertama kali membaca tulisan Edward Suhadi saat melihat salah seorang teman membagikannya di sosial media. Pada saat itu, Edward Suhadi menceritakan tentang perjalanannya berusaha memiliki anak selama beberapa tahun dan bagaimana proses yang menyakitkan itu justru membuat hubungannya dengan istri jadi semakin dekat. Tulisannya yang sederhana itu terasa begitu menyentuh untukku, sehingga aku langsung memutuskan mengikuti akun sosial medianya dan terus membaca postingan yang ia buat selanjutnya. Oleh karena itulah, saat mengetahui bahwa Edward Suhadi akan menerbitkan buku yang berisi tentang pemikiran-pemikirannya, aku tidak ragu untuk langsung memesan dan kemudian membacanya. Meskipun ada beberapa tulisan yang sudah pernah aku baca di sosial media penulis, untungnya masih lebih banyak yang aku belum pernah ketahui sebelumnya. Membaca buku ini benar-benar membuatku merenungkan tentang kehidupan dan belajar melihat banyak hal dari perspektif yang baru 😊.
"Bahwa di balik segala sesuatu yang belum terjadi, selain ada kemungkinan buruk, selalu ada juga kemungkinan baik. Ketika sesuatu belum terjadi, dia belum baik atau buruk. Dia masih menjadi suatu kondisi yang namanya: Kesempatan."
"Saya jadi percaya ini, bahwa keadaan sulit, jika dilalui bersama orang yang tepat, ternyata bisa jadi kenangan manis. Dan kenangan-kenangan termanis dalam hidup, selalu sesudah kita bisa melalui kesulitan-kesulitan besar."
Kumpulan tulisan Edward Suhadi dalam buku ini dibagi menjadi 5 tema besar: Perspective, Work, Leadership, Relationship, dan Happiness. Dalam review ini, aku akan membagikan beberapa bagian yang paling berkesan untukku agar bisa memberikan gambaran tentang isinya. Dari 5 topik yang ada, favoritku adalah bab yang membahas tentang Relationship dan Happiness. Sejak membaca tulisannya di sosial media, aku sangat terinspirasi oleh pernikahan Edward Suhadi dan istrinya, Francy. Di bab Relationship, salah satu hal penting yang ditekankan adalah pentingnya komunikasi dalam sebuah hubungan. Pembaca diajak untuk belajar mendengarkan untuk mengerti dan bukan hanya untuk membalas. Ada juga cerita yang mengingatkan bahwa pasangan kita, atau dengan siapapun kita berhubungan, bukanlah cenayang yang bisa mengerti perasaan dan pemikiran kita dengan sendirinya. Jika ingin orang tersebut mengerti perasaan kita, menyampaikan dan mengkomunikasikan hal itu dengan baik adalah tanggung jawab kita.
Bab Happiness membahas pemikiran-pemikiran penulis tentang arti kebahagiaan. Salah satu bagian yang berkesan untukku adalah ajakan penulis untuk belajar tidak mengingini kebahagiaan orang lain dan sungguh-sungguh berbahagia atas kebahagiaan mereka. "Bahagia orang lain, sama sekali tidak harus diikuti pertanyaan-pertanyaan mengenai bahagia saya." Kutipan ini menekankan bahwa membandingkan kehidupan kita dengan orang lain adalah sesuatu yang dengan cepat merenggut kebahagiaan yang kita miliki. Selain itu, Edward Suhadi juga menulis tentang pentingnya berempati agar kita tidak mudah tersakiti oleh tindakan maupun perkataan orang lain. Empati akan membuat kita sadar bahwa kita bukanlah pusat dunia dan orang lain selalu punya alasan mereka juga. Dengan demikian, kita tidak akan mudah merasa sakit hati karena hal itu hanya bisa terjadi jika kita mengizinkannya.
"Saya merasa hidup itu bahagia, terasa penuh, terasa damai, terasa puas, bukan ketika kita hidup nyaman dan punya segalanya, tapi ketika kehidupan itu penuh dengan kegiatan mengisi dan menggunakan."
"Jadi saya mulai perjalanan panjang latihan tidak mengijinkan orang menyakiti saya.Ada satu cara ampuh teman-teman.Empati.
Sadar bahwa kamu bukan pusat dunia, dan orang lain selalu punya alasan mereka juga."
Selain dua bab itu, banyak juga tulisan yang tidak kalah menarik di bab yang lain tentang merasa cukup dan bersyukur, bagaimana reaksi kita terhadap sesuatu menunjukkan karakter kita, melihat kesempatan di bidang pekerjaan, dan lain sebagainya. Aku rasa setiap orang bisa memiliki bab favorit masing-masing tergantung dari musim kehidupan maupun pergumulan yang sedang dijalani. Meskipun membahas topik-topik berbobot, penulis berhasil menyampaikannya dengan cara yang mudah untuk dicerna. Di samping itu, ada halaman-halaman berisi ilustrasi yang menggambarkan beberapa tulisan—yang membuat pengalaman membaca buku ini jadi tidak membosankan. Highly recommend this book to everyone! Semoga Edward Suhadi terus berkarya sehingga buku ini bukanlah buku terakhir yang akan ia terbitkan 😊.
"Perjalanan setiap orang pasti tidak sama.Sama dengan titik awal hidup kita yang berbeda-beda.Banyak orang memulai hidupnya mulus dan penuh dukungan dan kasih sayang, dan lebih banyak lagi orang yang memulai hidupnya dengan kesepian, kekurangan, dan kepahita.Tapi bisa, teman-teman.Mungkin akan lebih lama, mungkin akan lebih sulit.Tapi bisa.Hidup berdamai dengan pikiran, sehingga mau mencoba berjuang dan akhirnya berhasil di keluarga, hubungan, karir, dan kebahagiaan."
No comments:
Post a Comment