Friday, August 5, 2022

Book Review: Kesetiaan Mr. X (容疑者Xの献身) by Keigo Higashino

.
BOOK review
Started on: 24 July 2022
Finished on: 28 July 2022
 
 
Title: Kesetiaan Mr. X (容疑者Xの献身)
Author: Keigo Higashino
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Pages: 324 pages
Year of Publication: 2021
Price: Rp 72,750 (https://www.gramedia.com/)

Rating: 4.5/5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Menurutku kasus ini tidak sesederhana yang terlihat. Semuanya diatur dengan sangat licin dan penuh perhitungan." 
Kehidupan Yasuko Hanaoka dan putrinya terusik saat mantan suaminya kembali muncul dan menemukan keberadaannya. Pertemuan mereka berakhir dengan si mantan suami terbujur kaku di lantai apartemen Yasuko. Saat hendak menghubungi polisi, tetangganya yang bernama Ishigami menawarkan bantuan untuk menyingkirkan mayat itu. Sewaktu mayat tersebut ditemukan, penyidikan Detektif Kusanagi mengarah kepada Yasuko sebagai tersangka utama. Akan tetapi, alibi wanita itu sangat sulit untuk dipatahkan. Kusanagi kemudian berkonsultasi dengan sahabatnya, Manabu Yukawa, yang ternyata adalah teman kuliah Ishigami. Bersamaan dengan reuni mereka, Yukawa sang pakar fisika beradu kecerdasan dengan sang genius matematika, Ishigami.
"Logika memang penting, tapi intuisi juga senjata ampuh seorang detektif."
"Mana yang paling sulit: menciptakan soal yang sulit atau memecahkannya? Hanya ada satu jawaban pasti."
Setelah menunda sekian lama, akhirnya aku selesai juga membaca salah satu novel misteri karya Keigo Higashino—karena tulisan Keigo Higashino yang pertama kali aku baca adalah Keajaiban Toko Kelontong Namiya yang genre-nya lebih ke arah fantasi atau magical realism. Aku memutuskan untuk membaca Kesetiaan Mr. X karena sepertinya buku ini yang paling disukai oleh banyak orang. Tentu saja, aku memulainya dengan ekspektasi yang cukup tinggi dan berharap aku juga akan terpukau oleh ceritanya. Untungnya buku ini tidak mengecewakan dan bagian akhirnya benar-benar membuatku tercengang. Penulis berhasil membuatku ikut tegang dan dipenuhi rasa penasaran dari awal sampai akhir.
"Orang seperti Ishigami takkan membuat rencana yang rapuh, apalagi rencana yang penuh celah di sana-sini."
"Ingat, asumsi itu musuh kita. Apa yang terlihat belum tentu seperti yang kita lihat."
Buku ini ditulis dari sudut pandang ketiga, sehingga pembaca dapat melihat ceritanya dari berbagai macam perspektif. Pembaca diperkenalkan dengan karakter Ishigami, guru matematika yang bertetangga dengan Yasuko, seorang janda yang tinggal dengan anak perempuannya. Ishigami diam-diam menaruh hati pada Yasuko dan selalu mampir ke kedai bento tempatnya bekerja. Masalah muncul saat mantan suami Yasuko, Togashi, datang dan menimbulkan masalah. Di tengah pertikaian mereka, Yasuko dan anak perempuannya membunuh Togashi di apartemen mereka. Sewaktu Yasuko hampir melaporkan kejadian tersebut, Ishigami datang menawarkan bantuan untuk menyingkirkan mayat itu. Misteri dimulai saat detektif Kusanagi mulai menyelidiki kasus tersebut dan mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Dari sisi pembaca yang sudah mengetahui siapa pelakunya, aku penasaran trik apa yang digunakan oleh Ishigami untuk mengelabui para detektif dan caranya membuat Yasuko memiliki alibi yang kuat.

Sejujurnya aku jarang membaca novel misteri, tapi sebagian besar yang pernah aku baca memfokuskan ceritanya untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuhan. Oleh karena itu, aku merasa cerita ini cukup unik karena dari awal langsung memberitahu siapa pelakunya dan membiarkan pembaca ikut menerka-nerka cara yang digunakan berdasarkan bukti yang ditemukan. Para detektif melakukan penyelidikan dengan menelusuri setiap petunjuk namun mereka tidak tahu bahwa Ishigami telah menyusun semuanya dengan matang. Faktor yang menarik adalah kemunculan karakter Dr. Manabu Yukawa, seorang ahli fisika yang juga sahabat detektif Kusanagi dan teman lama Ishigami. Setiap kali Kusanagi menceritakan tentang kasus tersebut, Yukawa selalu punya perspektif yang berbeda dan akhirnya ia melakukan investigasi sendiri. Sudah dapat ditebak sejak awal bahwa pada akhirnya Yukawa-lah yang akan menguak rahasia pembunuhan yang dilakukan oleh Ishigami. Deduksinya yang diungkap sedikit demi sedikit membuatku tidak bisa berhenti membaca karena aku ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan Ishigami. Seperti yang aku bilang di awal, ending-nya membuatku tercengang karena hal itu sama sekali tidak terbayangkan olehku 😨. Trik yang dilakukan Ishigami benar-benar brilian dan seandainya semua berjalan sesuai dengan rencana, Yasuko bisa terluput dari kecurigaan para detektif karena alibinya yang tidak bisa dipatahkan. Meskipun aku dibuat merinding dengan perbuatannya yang menyeramkan dan sadis, ada kepuasan tersendiri saat akhirnya mengetahui dengan lengkap rencana besar yang dirancang oleh Ishigami.
"Mana yang lebih mudah? Menjawab berdasarkan ide sendiri atau memastikan apakah jawaban yang kita dengar dari orang lain itu benar atau salah?"
"Memangnya di dunia ini ada orang yang bersedia mengambil alih dosa pembunuhan yang dilakukan orang lain?"
Sepanjang membaca buku ini, aku tidak tahu harus memihak kepada siapa. Di satu sisi, aku tahu kebenaran dan kronologi pembunuhan Togashi—dan aku tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Yasuko yang bertindak atas dasar rasa takut dan juga keinginan untuk melindungi anaknya. Karakter Ishigami pun juga punya latar belakang yang cukup menyedihkan sehingga aku bersimpati padanya walaupun ada saat-saat ketika ia terkesan menakutkan. Oleh karena itu, ada momen ketika aku merasa tidak ingin detektif menangkap mereka. Namun di sisi lain, aku juga ingin tahu kebenarannya dan berharap para detektif segera mendapatkan jawaban dari semua misteri ini. Meskipun aku tidak punya karakter favorit dalam buku ini, setiap karakter punya cerita dan kepentingan masing-masing yang membuatku tidak bisa membenci mereka (kecuali Togashi yang memang menyebalkan).
 
Secara keseluruhan, aku sangat menikmati kisahnya dari awal hingga akhir; alurnya mengalir dengan baik dan tidak membuat pembaca bosan meskipun misterinya diungkap secara perlahan. Selain itu, aku merasa terjemahannya berhasil menyampaikan ceritanya dengan baik dan tidak ada bagian yang membingungkan atau sulit dipahami. Setelah membaca Kesetiaan Mr. X, aku jadi ingin membaca novel karya Keigo Higashino yang lain karena penasaran misteri seperti apa lagi yang bisa ia suguhkan kepada pembaca. Mungkin berikutnya aku akan memilih Dosa Malaikat (Salvation of a Saint) yang masih melibatkan karakter Manabu Yukawa di dalamnya. Semoga ceritanya juga tidak kalah menarik dan menegangkan 😆.
"Ishigami merasa tindakannya menolong ibu dan anak itu wajar. Tanpa mereka, mungkin sekarang ia sudah tidak ada di dunia ini. Yang dilakukannya bukan demi menggantikan kedua tetangganya, tetapi sebagai balas budi."
by.stefaniesugia♥ .
 

4 comments:

  1. Yeayy! Aku senang karena Ci Stef cukup suka dengan buku Keigo yang ini >.< soalnya ini buku favoritku di antara semua buku Keigo yang udah diterjemahkan. Aku juga mengalami dilema yang sama sewaktu membaca 😂 dan endingnya benar-benar bikin asdfghjkl mau hepi tapi kesel juga wkwk. Yang aku suka karena detektif dan pelaku sama-sama pintar, jadi seru memantau pemikiran mereka 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa bener seruu banget, detektif sm pelakunya bersaing ketat XD

      Delete
  2. Wah, gramedia nerbitin novel ini ternyata.
    Dari segi penerjemahan bagus nggak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penerjemahannya bagus kokk, enak bacanya & yang penting ngga bikin bingung XD

      Delete