BOOK review
Started on: 1 January 2018
Finished on: 4 January 2018
Finished on: 4 January 2018
Judul Buku : Permainan Cantik
Penulis : Jeffrey Rachmat
Penerbit : PT. Inspirasi Utama
Tebal : 148 Halaman
Tahun Terbit: 2008
Tahun Terbit: 2008
Harga: Rp 70,000 (http://insight-unlimited.com/)
Rating: 4/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Ketidakseimbangan dalam hidup manusia mulai terjadi pada saat manusia ditaklukkan bumi, sebab manusia tidak direncanakan untuk ditaklukkan, melainkan untuk menaklukkan."Jeffrey Rachmat adalah senior pastor Jakarta Praise Community Church yang berdiri sejak tahun 1999. Melalui buku yang berjudul Permainan Cantik ini, ia menjelaskan prinsip-prinsip kehidupan yang sesuai dengan Firman Tuhan dan prinsip Kerajaan Allah. Buku ini terdiri atas 10 bab yang setiap bab-nya terdiri atas beberapa subbab yang berisi berbagai perumpamaan serta pembahasan yang lebih mendalam tentang menjalani hidup dengan seimbang dalam meraih kemenangan sejati.
Tujuan akhir dari buku ini adalah mendorong pembaca untuk menjalani hidup seumpama sebuah permainan olahraga yang cantik. Bukan dengan permainan kasar atau curang yang malah akan mengundang cemooh dari orang yang melihat; tetapi permainan yang akan menarik untuk dilihat dan di saat yang sama menjadi inspirasi untuk banyak orang. Diharapkan, isi buku ini dapat memperluas cara berpikir serta mengubah cara menjalani kehidupan sehingga apa yang ditunjukkan pada dunia bisa memuliakan Bapa yang di sorga.
"Kemenangan memang sudah Tuhan jamin, yang menjadi masalah adalah bagaimana kita meraih kemenangan tersebut. Apakah kemenangan itu diraih dengan permainan curang, permainan kasar atau kemenangan itu dicapai melalui sebuah permainan yang cantik, yang mengundang decak kagum para penonton yang menyaksikan pertandingan itu...
Suatu 'permainan' kehidupan yang cantik, yang mengundang kekaguman banyak orang sehingga dunia dapat melihat kehidupan mereka lalu percaya kepada-Nya."
image source: here. edited by me. |
Sejak tahun lalu, aku cukup sering mendengarkan rekaman khotbah Jeffrey Rachmat dan selalu menikmati pengajarannya yang memperluas serta memperdalam pemahamanku tentang kekristenan. Pada tahun 2017, Jeffrey Rachmat menerbitkan buku baru dengan judul Suit Up, yang berisi kumpulan kutipan dan pernyataan yang inspiratif. Sewaktu hendak memesan buku tersebut, aku mendapati bahwa ternyata beliau sudah menerbitkan dua buku selama ini. Permainan Cantik adalah salah satunya. Mungkin karena aku cukup sering mendengarkan khotbah beliau, tidak terlalu banyak informasi baru yang aku dapatkan dari buku ini. Sebagian besar yang dibagikan dalam buku ini aku sudah pernah mendengar atau mengetahui sebelumnya. Meski demikian, aku tetap menikmati prosesnya karena aku diingatkan lagi terhadap beberapa prinsip yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan.
"Perumpamaan ini diberikan sebagai peringatan kepada kita bahwa permasalahan akan selalu kita temukan di dalam hidup ini. Bahwa ada hal-hal di dalam hidup ini yang tidak dapat kita hindari, tiba-tiba saja hal itu terjadi, di luar dugaan. Persoalannya adalah apakah kita mempersiapkan diri senantiasa dan tetap kokoh berdiri setelah permasalahan itu berlalu? Di dunia ini segala sesuatu, termasuk permasalahan, datang untuk pergi."
Salah satu hal yang aku kembali diingatkan dalam buku ini adalah tentang menjalani kehidupan dengan bijaksana seumpama orang yang mendirikan rumahnya di atas batu. Bahwa mencegah jauh lebih baik daripada memulihkan—bukan berarti Tuhan tidak akan memulihkan di saat kita hancur diterpa oleh badai, tetapi Tuhan ingin kita menjalani hidup ini dengan bijaksana; karena kita diciptakan untuk menaklukkan, bukan ditaklukkan. Hal kedua adalah perihal kapasitas, bahwa kita semua sebagai manusia mempunyai kapasitas. Diperlukan kapasitas yang besar untuk dapat menerima berkat yang besar dari Tuhan. Dan untuk itu, kita harus terus memperbesar kapasitas yang ada dengan cara mengelola apa yang sudah Tuhan titipkan dalam kehidupan kita. Di saat kita terus setia dan bertanggungjawab dengan apa yang Tuhan percayakan, maka kapasitas kita akan terus diperbesar juga 😉.
Selanjutnya, yang cukup berkesan dari buku ini untukku adalah soal investasi. Subbab yang paling aku ingat adalah mengenai investasi kehidupan; yaitu kita melakukan terlebih dulu kepada orang lain apa yang kita harap mereka lakukan untuk kita. Jujur saja, terkadang dalam kehidupan hal tersebut bisa jadi sulit untuk dilakukan karena pastinya kita lebih sering menuntut terlebih dahulu. Akan tetapi buku ini mengingatkanku betapa pentingnya untuk melakukannya terlebih dahulu. Mendengar lebih dulu, memaafkan lebih dulu, memperhatikan orang lain terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Dengan melakukan investasi, pembesaran kapasitas pun akan terjadi di waktu yang bersamaan.
Selanjutnya, yang cukup berkesan dari buku ini untukku adalah soal investasi. Subbab yang paling aku ingat adalah mengenai investasi kehidupan; yaitu kita melakukan terlebih dulu kepada orang lain apa yang kita harap mereka lakukan untuk kita. Jujur saja, terkadang dalam kehidupan hal tersebut bisa jadi sulit untuk dilakukan karena pastinya kita lebih sering menuntut terlebih dahulu. Akan tetapi buku ini mengingatkanku betapa pentingnya untuk melakukannya terlebih dahulu. Mendengar lebih dulu, memaafkan lebih dulu, memperhatikan orang lain terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Dengan melakukan investasi, pembesaran kapasitas pun akan terjadi di waktu yang bersamaan.
"Kalau Anda ingin mendapatkan pengampunan, berarti Anda harus dapat mengampuni orang lain lebih dulu. Kalau Anda ingin orang lain memperhatikan kehidupan Anda berarti Anda harus memperhatikan kehidupan orang lain lebih dulu. Inilah yang saya sebut dengan investasi hidup... Anda sedang memperbesar kapasitas pada waktu Anda berani menginvestasikan hidup Anda pada orang lain."Topik terakhir yang akan aku bahas dalam review ini adalah soal tidak membanding-bandingkan. Aku sangat suka perumpamaan yang digunakan oleh Jeffrey Rachmat soal sales promotion girl (SPG) yang hanya akan mempromosikan keunggulan produk yang mereka jual. Perumpamaan tersebut menekankan bagaimana seharusnya kita juga tidak membandingkan kekurangan kita dengan keunggulan orang lain. Temukan kekuatan serta keunggulan yang sudah Tuhan taruh dalam kehidupan kita dan kembangkan hal terseubt hingga menjadi sebuah keahlian.
"Sering saya temukan orang Kristen salah sasaran, yang mereka kejar adalah kekayaan bukan mengembangkan kekuatan. Kalau boleh saya memberikan ilustrasi kepada Anda, yang sering dikejar orang Kristen adalah kuenya, bukan resepnya. Kue bisa habis atau diambil orang, tetapi kalau Anda mempunyai resepnya, maka Anda tidak perlu kuatir sebab Anda akan dapat membuatnya lagi."
Dalam buku ini masih banyak prinsip-prinsip lain yang berharga untuk
menjalani kehidupan kita dengan seimbang dan penuh kemenangan. Mendekati akhir buku ini, beliau juga menghimbau pembaca agar tidak pernah berhenti belajar—terus memiliki keinginan untuk
menambah pengetahui serta hikmat dalam menjalani kehidupan. Belajar hal
yang baru, belajar melalui orang lain, belajar keluar dari zona nyaman, dan berani untuk berubah adalah
beberapa cara yang bisa dilakukan. Aku rasa membaca buku ini adalah
salah satu cara untuk belajar juga 😄😄. Terima kasih Ps. Jeffrey Rachmat untuk buku ini, ditunggu buku-buku selanjutnya! 😉
No comments:
Post a Comment