BOOK review
Judul Buku : Love in Adelaide
Penulis : Arumi E
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 240 Halaman
Tahun Terbit: 2016
Tahun Terbit: 2016
Harga: Rp 46,400 (http://pengenbuku.net/)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Aleska menghembuskan napas perlahan. Setidaknya dia bisa merasa lega, tak ada cinta yang dia tinggalkan di sini. Hanya kisah masa lalu yang sudah dia buang jauh-jauh. Di Adelaide dia akan memulai hidup yang benar-benar baru.Sejak Ibunya menikah lagi dengan seorang duda 2 anak asal Australia bernama Abraham Mayers, Aleska harus ikut Ibunya pindah ke negara tersebut. Ia tidak punya banyak pilihan dan terpaksa harus meninggalkan kota Bandung untuk tinggal di Adelaide bersama keluarga barunya. Setibanya di Adelaide, Aleska dijemput oleh Zach Mayers, anak lelaki Pak Abe yang kini menjadi kakak tirinya. Kesan pertama Aleska terhadap Zach tidak begitu menyenangkan, tetapi perlahan-lahan hubungan mereka mulai mencair seiring dengan waktu. Beda halnya dengan adik perempuan Zach, Sarah, yang sejak pertama kali melihat Aleska sudah bersikap ketus. Banyak hal yang membuat kehidupan Aleska di Adelaide menjadi rumit, dan ia pun butuh waktu untuk bisa menerima keluarga barunya.
Siapa tahu, di sana dia akan menemukan cinta."
"Sejak kecil aku sudah diajarkan, semua manusia setara. Apa pun rasnya, dari belahan bumi mana pun. Semua manusia sama. Tidak ada ras yang lebih unggul dari yang lain. Tergantung pribadi masing-masing. Jika kamu baik, dari mana pun kamu berasal, maka kamu adalah manusia hebat."Di samping semua masalahnya, Aleska sangat senang karena bisa berteman dengan Neil Wilkins, rekan kerjanya yang telah menolongnya dalam situasi genting. Neil yang baik dan selalu perhatian membuat Aleska merasa nyaman. Bahkan saat Neil mengungkapkan rahasia yang cukup mengejutkan tentang dirinya, Aleska mendapati dirinya sama sekali tidak keberatan. Namun di balik hubungan yang semakin akrab, kedanya sama-sama tahu banyaknya perbedaan antara mereka yang akan mempersulit keadaan.
"Dia belum tahu apa yang membuatnya terpaku hanya pada Aleska. Walau dia tahu, impian bisa bersama Aleska bukan sesuatu yang mudah diwujudkan."
image source: here. edited by me. |
Buku keempat yang aku baca dari seri Around the World with Love ini merupakan kali pertama aku membaca karya Arumi E. Dibandingkan tiga buku yang sebelumnya, cerita dalam Love in Adelaide ini aku rasa lebih terfokus pada konflik keluarganya. Karakter utamanya, Aleska, harus menghadapi berbagai macam masalah berkaitan dengan keluarga barunya sejak Ibunya menikah lagi dengan seorang pria asal Australia. Di samping itu, buku ini juga cukup menyorot faktor spiritual karakter-karakternya serta perubahan yang mereka alami setelah melalui berbagai masalah. Alur ceritanya terasa berjalan cukup lambat karena tidak banyak perkembangan yang terjadi seiring dengan berjalannya cerita. Sedangkan unsur romance di dalamnya sempat membuatku bingung karena aku tidak yakin ceritanya lebih condong pada karakter Zach atau Neil. Saat Aleska lebih banyak menghabiskan waktu dengan Neil, aku pikir ceritanya akan fokus pada keduanya yang berusaha untuk mengatasi perbedaan yang ada antara mereka. Tetapi menjelang ending, tiba-tiba karakter Zach muncul dengan sebuah pernyataan yang amat sangat mengejutkan—sekaligus membuatku jadi sangat bingung... :1 Untungnya, meskipun akhir cerita ini sangat menggantung, kisahnya masih akan dilanjutkan di buku yang berjudul Love in Sydney; dan semoga akan ada penjelasan lebih lanjut dalam buku tersebut :)
Sayangnya dalam buku ini aku tidak menemukan karakter yang berhasil menjadi favoritku. Karakter yang paling berkesan bagiku mungkin adalah Sarah, karena ia mengalami perubahan paling besar dari awal hingga akhir. Meski demikian, perubahannya pun rasanya terjadi secara tiba-tiba—padahal jika ditelusuri lebih jauh aku rasa apa yang dialami oleh Sarah bisa menjadi inspirasi bagi pembaca yang mungkin sedang melalui konflik atau masalah yang serupa. Sedangkan karakter utamanya, Aleska, terlihat seperti remaja yang masih labil. Beberapa karakter dalam buku ini pun mengingatkan Aleska tentang perbedaan yang ada antaranya dan Neil akan mempersulit situasi; tetapi Aleska seolah mengabaikan fakta tersebut dan memutuskan untuk tetap menjalaninya sambil berharap takdir berpihak pada mereka. Entahlah, aku secara pribadi tidak bisa bersimpati dengan keputusannya itu; tetapi mungkin setiap pembaca akan punya pendapat yang berbeda-beda :) Di buku selanjutnya aku juga berharap karakter Zach diperkenalkan lebih jauh lagi, karena dalam buku ini porsinya tidak banyak—padahal ia adalah salah satu karakter yang penting.
Secara keseluruhan, buku ini menyuguhkan drama keluarga yang mengilustrasikan kondisi anak yang pernah menghadapi dampak sebuah perceraian ataupun kehilangan sosok orangtua. Tema ini sebenarnya cukup menarik, tetapi aku rasa masih banyak yang bisa digali lebih jauh seperti karakter-karakternya serta pergolakan emosi yang mereka alami saat melewati semua konflik atau keadaan yang sedang terjadi. Seperti buku-buku Around the World with Love yang lain, ada sedikit unsur religi yang diselipkan dalam ceritanya. Meski demikian aku merasa ceritanya masih bisa dinikmati oleh siapa saja yang tertarik untuk membaca buku ini :) Bagi kalian yang penasaran dan ingin mendapatkan buku ini secara gratis, silahkan ikuti giveaway di bawah ini!
Secara keseluruhan, buku ini menyuguhkan drama keluarga yang mengilustrasikan kondisi anak yang pernah menghadapi dampak sebuah perceraian ataupun kehilangan sosok orangtua. Tema ini sebenarnya cukup menarik, tetapi aku rasa masih banyak yang bisa digali lebih jauh seperti karakter-karakternya serta pergolakan emosi yang mereka alami saat melewati semua konflik atau keadaan yang sedang terjadi. Seperti buku-buku Around the World with Love yang lain, ada sedikit unsur religi yang diselipkan dalam ceritanya. Meski demikian aku merasa ceritanya masih bisa dinikmati oleh siapa saja yang tertarik untuk membaca buku ini :) Bagi kalian yang penasaran dan ingin mendapatkan buku ini secara gratis, silahkan ikuti giveaway di bawah ini!
BOOK GIVEAWAY
22-28 April 2016 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.
1. Follow blog Bookie-Looker via Google Friend Connect (GFC) atau Bloglovin.3. Promosikan giveaway ini melalui tweet dan jangan lupa mention kedua twitter di atas dengan hashtag #AroundTheWorldWithLove4. Tuliskan di bagian komentar: Nama, E-mail / akun Twitter (untuk menghubungi jika kalian menang), link tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Nama: Aulia
ReplyDeleteE-mail: auliyati.online@gmail.com
Twitter: @nunaalia
Link tweet: https://twitter.com/nunaalia/status/723437525507788800
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Jika terpaksa harus pindah ke negara yang asing rasa khawatir pastinya ada dan akan banyak pertanyaan yang muncul. Membayangkan akan seperti apa kehidupan di sana nanti? Apakah aku bisa menyesuaikan diri? Apakah orang-orang di sana bisa menerimaku? Karena negara asing pastinya akan berbeda dengan negara sendiri.
Tapi kalau tidak dihadapi aku juga tidak akan tahu, karena itu harus berani dan berusaha meyakinkan diri kalau aku pasti bisa menghadapi yang nanti terjadi di sana.
Dan walau ada rasa khawatir, aku juga merasa excited karena akan bisa melihat belahan dunia lain, dan penasaran juga dan tidak sabar untuk tiba di sana.
Lha, plin-plan ya? hahahaaa :D
Yaa intinya ada sisi negatif dan positifnya deh, negatifnya aku akan merasa khawatir yg berlebihan dengan segala hal buruk yg mungkin akan terjadi di sana, dan positifnya merasa senang karena bisa pergi ke tempat lain yg akan memberikan pengalaman hidup yg baru buat aku.
Kurnia Dwi Pertiwi
ReplyDeletekurniadwipertiwi1@gmail.com
@KDP264
https://mobile.twitter.com/KDP264/status/723451435019444224
Takut.
Takut ntar gimana adaptasinya. Paling susah kalau pindah apalagi negara asing yaitu adaptasinya. Dan budaya yang dulu di tempat in sama nanti kalau pindah pasti berbeda. Belum bahasa yang tidak dimengerti. Tapi ketakutan itu harus di hadapi, ya kan? Yakin aja kalau semua bisa dilewati dengan mudah.
Nama: Annisa Hanako NC
ReplyDeleteEmail: annisahanako141@gmail.com
Twitter: @AnnisaHanako
Link share: https://twitter.com/AnnisaHanako/status/723450731278168066
Jawaban:
Yang aku rasakan pastinya, nggak enak, khawatir, takut, dan kurang nyaman. Apalagi kalau aku harus dapat menguasai dan memahami bahasanya, keanekaragaman, budaya, agama, makanan, dll.
Namun, walau bagaimanapun, aku juga harus dapat beradaptasi keadaan negara itu dengan cepat. Dan juga, dapat bergaul dengan warga asing disana. Jika tidak, aku pastikan diriku akan terus-menerus dirumah. Kalaupun keluar, pas lagi bosan aja, ataupun sedang ada keperluan. Yang lebih tepatnya sih, aku akan terus stuck di situ-situ aja, nggak ada kemajuan. Apalagi, aku juga merupakan makhluk sosial, tidak individu. Yang artinya, aku juga memerlukan bantuan, kerjasama, serta sosialisasi dengan warga asing disana :)
Terimakasih kak Stefanie dan kak Arumi yang udah mau mengadakan GA ini :)
Semoga bukunya berjodoh denganku. xixixi :D
Sukses selalu buat kalian yaahh ^^
Nama: Hapudin
ReplyDeleteTwitter: @adindilla - hapudincreative@gmail.com
Link share: https://twitter.com/adindilla/status/723480925640626176
Jawaban: Pasti nggak bisa tidur. yang namanya terpaksa selalu akan tidak nyaman di awalnya. Namun karena sudah terlanjur, hal pertama yang penting dilakukan adalah menerima kenyataan dan mulai menikmati negara asing dengan cerita baru, pengalaman baru, pemnadangan baru, kharisma baru dan mungkin jiwa baru. Intinya, selalu menjadi orang yang positif. Sekali pun terpaksa, belajarlah menikmatinya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: kiki Amaliah
ReplyDeleteEmail: a0981443286@gmail.com
Twitter: @kyoungsaeng
Link:
https://t.co/Xvg1DwP7pJ
Tidur!
Hehe rasanya tentu asing, bingung dan takut.
Nama : Diah P
ReplyDeleteTwitter : @She_Spica
Email : pujiawati747@gmail.com
Link share : https://twitter.com/She_Spica/status/723649419686473729
Ap yg kamu rasakan jika pndah k negara yg asing?
Pertama exited sekali. Krena ini adlh prtama kalinya naik pesawat, prtama kalinya k luar negeri, dan banyk hal yg bikin hti brdebar2 krena smuanya serba prtama kali.
Yg kedua barulh perasaan cemas menyelimuti. Cemas dgn bahasa asing yg tidk dikuasai, cemas bradaptasi dgn lingkungn baru, srta cemas dgn diri sendri apkah bisa mlewati smua hal2 serba asing ini dgn baik.
Terima kasih.
Nama : Diah P
ReplyDeleteTwitter : @She_Spica
Email : pujiawati747@gmail.com
Link share : https://twitter.com/She_Spica/status/723649419686473729
Ap yg kamu rasakan jika pndah k negara yg asing?
Pertama exited sekali. Krena ini adlh prtama kalinya naik pesawat, prtama kalinya k luar negeri, dan banyk hal yg bikin hti brdebar2 krena smuanya serba prtama kali.
Yg kedua barulh perasaan cemas menyelimuti. Cemas dgn bahasa asing yg tidk dikuasai, cemas bradaptasi dgn lingkungn baru, srta cemas dgn diri sendri apkah bisa mlewati smua hal2 serba asing ini dgn baik.
Terima kasih.
Nama : julia dwi kartikasari
ReplyDeleteTwitter : @juliakartika326
Email : juliakartika18@yahoo.com
Link share : https://twitter.com/juliakartika326/status/723662240281288705
Yang pertama dirasakan setiap orang yang pindah ke negara lain, apalagi terpaksa dan negara yang menjadi tujuan pindah adalah negara asing, pastinya khawatir. Khawatir tidak punya teman disana, khawatir pola hidup yang berbeda, khawatir tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakatnya, dan masih banyak pikiran negatif lainnya. menghawatirkan hal seperti itu lumrah terjadi.
Perasaan aneh pada diri sendiri ketika melihat kebiasaan masyarakat negara asing yang kadang beda sama kebiasaan negara sendiri memaksakan untuk mengubah perilaku yang sesuai dengan keadaan yang ada disana tanpa harus mengganti apa yang menjadi pedoman hidup selama di negara sendiri.
Saat terlalu banyak berpikir negatif, itu akan menghambat proses adaptasi di negara yang baru dikenal. Maka dari itu, membuka pikiran dengan senang hati selebar lebarnya dan berharap yang positif terjadi, akan menjadi modal yang baik untuk mulai mengenal negara asing. Mungkin setelah beberapa minggu, mulai terbiasa dan menikmati apa yang ada di negara yang sudah bisa disebut tidak asing lagi. Dan saat sudah nyaman di negara baru, mungkin bisa terpikir bahwa dimanapun berada asalkan dinikmati dan berpikir positif akan berasa negara sendiri.
Mungkin itu yang aku rasakan dan yang aku lakukan saat dipaksa pindah ke negara asing.
Terima kasih
sukses GA nya :)
ReplyDeleteArie Pradianita | @APradianita
ReplyDeletehttps://twitter.com/APradianita/status/723854174346088449
Pertanyaannya: TERPAKSA pindah, keterpaksaan itu suatu hal yang tidak menyenangkan.. Pasti saya sedih sekali harus meninggalkan Ibu Pertiwi tercinta, Indonesia.. Tetapi, mau tidak mau terpaksa pindah..
Apa pun alasannya, seharusnya kita bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang kita lakukan. Banyak alasan yang mendasari perbuatan kita, misalnya logika. Logika kadang membuat kita melakukan hal yang bertentangan dengan nurani, misalnya di saat kita dalam keadaan terpaksa. Keterpaksaan ini membuat kita sanggup melakukan sesuatu yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, termasuk pindah negara. Keterpaksaan biasanya muncul dari luar diri seseorang yang membuat orang itu berada dalam tekanan lahir dan/atau bathin yang sangat kuat, sehingga mau tidak mau orang itu harus berbuat sesuatu. Keterpaksaan bisa menjadi awal sebuah cerita indah kehidupan atau bahkan ia akan menjadi saksi sejarah akan sikap ksatria, kegagahan dan ketaatan yang mutlak.
Negeri baru… Maka saya akan memulai untuk menjadi warga negara yang baru. Hidup baru… Maka saya akan memulai untuk membuat image dan citra diri yang baru. Semangat baru… Maka saya akan memulai untuk memotivasi diri sendiri untuk bisa survive di negara baru.. (^.^)
Negeri Baru… Hidup Baru… Semangat Baru… Mari memulai untuk membuat image dan citra diri lebih baik dan membawa nama baik negeri sendiri dengan menunjukkan kemampuan yang luar biasa yang ada di setiap diri kita masing-masing.. (^.^)
Nama : Humaira
ReplyDeleteEmail : humairabalfas5@gmail.com
Akun Twitter : @RaaChoco
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/723493304055164934?p=v
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Terkejut dan takut.
Terkejut, karena hingga masalah sebesar apa yang membuatku harus pindah, apalagi pindah negara.
Takut karena negara asing itu sama saja kita tersesat di tempat yang kita sama sekali ga tahu seluk beluknya, kita benar-benar buta. Kita tidak tahu apa kebiasaan mereka dan kepribadian mereka, juga tidak tau tempat-tempat disana. Penyesuaian diri yang lebih rumit, cara bersosialisasi yang pasti berbeda. Kebiasaan dan kebudayaan yang juga berbeda. Takut tidak bisa beradaptasi, takut tidak diterima, merasa takut terasingkan pula. Takut tidak diterima, karena ada negara-negara yang penduduknya ga "welcome" kepada para pendatang. Meski Australia bisa dikecualikan.
Yang pasti harus benar-benar siap mental, fisik dan selalu berpikiran positif. Karena pindahnya berbeda dengan anak yang akan melanjutkan sekolah di LN. Mereka sudah menyiapkan dengan baik segala sesuatunya, juga sudah mencari tahu semuanya.
Makasih kaa :)
Nama: Dyah Muawiyah
ReplyDeleteEmail: dyaahmuawiyah@gmail.com
Twitter: @dyahmuawiiyah
Link share: https://twitter.com/dyahmuawiiyah/status/723890909360754689
Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?
Berhubung selama ini aku pengen ngerasain tinggal di luar negeri, jadi rasanya ya senang-senang saja dengan catatan itu karena kemauan sendiri. Tapi kalo aku ada di posisi Aleska ya pasti tidak senang, kaget, dan juga takut. Karena tidak ada pilihan lain, yang harus dilakukan ya hanya mempersiapkan diri sebaik dan sekuat mungkin supaya bisa bertahan dan beradaptasi di negara baru tersebut.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: Gusti Indah Primadona
ReplyDeleteEmail: indah.primadona@gmail.com
Twitter: @indahprimadona
Link tweet https://mobile.twitter.com/indahprimadona/status/724024160989532160
Kalau akau pindah ke negara yang asing, pastinya akan banyak pertanyaan yang timbul, apakah bisa beradaptasi di sana, karena pasti kehidupan dan lingkungan yang berbeda, apakah bisa berkomunikasi dengan baik di sana, apalagi kalau negara yang dikunjungi tidak menggunakan bahasa inggris dan pastinya harus belajar dari awal, apakah akan betah di sana, dan pertanyaan-pertanyaan lain.
Tapi aku selalu senang kalau pergi ke tempat-tempat yang berbeda, mempelajari bahasa dan budaya yang berbeda, memang perlu waktu untuk adaptasi tapi akhirnya pasti akan menyenangkan.
Rini Cipta Rahayu
ReplyDeleterinspiration95@gmail.com/@rinicipta
https://twitter.com/RiniCipta/status/724105964723400704
Pikiran awal yang akan muncul di benakku adalah, apakah aku bisa hidup di negara yang asing itu? Pertanyaan yang mungkin terdengar sangat berlebihan, tapi nyatanya itu aku alami ketika aku harus merantau ke luar pulau untuk kuliah. Aku tipikal orang rumahan yang nggak pernah pisah jauh sama keluarga. Jadi, ketika aku diterima di Universitas itu, aku mikir bisa nggak ya aku ngejalanin kehidupanku yang 'baru' disana? Awalnya sih pasti homesick, pengin pulang karena kangen sama keluarga, tapi sekarang kan jaman udah makin canggih jadi nggak ada masalah karena walau LDR masih bisa keep-in-talk.
Aku suka nyoba hal baru kak, kayaknya nggak bakal tersiksa banget kalau pindah ke negara lain. Asalkan aku punya kegiatan yang bisa mengalihkan keinginanku untuk pulang serta bisa beradaptasi minimal dengan bahasa dan iklim disana. Pengalaman hidup di negara asing, apalagi kalau sendirian bakal jadi sesuatu hal yang menarik dan nggak bisa terlupakan. Ayo eksplor negara itu! ^^
Nama : Princessa Ayudha
ReplyDeleteE-mail / akun Twitter : Cessa.ayudha@gmail.com /cheesychesa
link tweet : https://mobile.twitter.com/cheesychesa/status/724131406410981376
pertanyaan: "Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Jawabannya yang pasti senang, exciting karna pasti beda rasanya..hidup disuasana baru...banyak belajar dan menambah ilmu dan pengalaman juga, khawatir dan takut itu juga pasti ada bagaimana menyesuaikan diri karna pasti berbeda banget dinegara kita sama negara orang..mulai dari cara hidup, pergaulan, lifestyle, makanan, kebudayaan, kebiasaan tapi dari itu kita bisa sharing dan beradaptasi banyak hal yang pasti prosesnya tidak sebentar tapi dengan berjalannya wakru kita bisa terbiasa dg apa yang ada disana
Nama : Ignasia Ruvina
ReplyDeleteEmail : ignasia_ruvina@yahoo.com
Akun Twitter : @ignasiaruvina
Link Share : https://mobile.twitter.com/IgnasiaRuvina/status/724556686871007232
Jawaban :
Perasaanku adalah aneh dan merasa terasingkan. Walaupun telah berusaha untuk tidak merasa kesepian, tapi jauh didalam hati mungkin akan merasakannya juga. Hal itu disebabkan karena tak ada orang yang bernasib sama sepertiku dan tak orang yang bisa diajak curhat disebabkan perbedaan bahasa yang digunakan. Namun, begitu mendapatkan teman dari sesama bangsa yang bisa berbahasa yang sama dengan saya. Mungkin saya akan merasa amat sangat lega dan berusaha untuk menjadi teman atau sahabatnya. Reaksi ini bukan disebabkan karena tidak ingin berinteraksi dengan orang luar sih. Soalnya begitu dapet temen atau sudah bisa beradaptasi dengan baik, biasanya saya gak akan sampe repot-repot atau se-paranoid itu untuk mencari teman sebangsa atau sebahasa juga hahaha dan biasanya reaksi seperti ini, akan lebih sering terjadi pada saya atau mungkin orang-orang lain dengan gejala seperti saya apabila dihadapkan pada keadaan terpaksa banget hehehe.
Nama : Rinita
ReplyDeleteE-mail : rinivir90@ymail.com
Akun Twitter : @rinitavyy
Link Share : https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/724612415439011840?p=v
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Apapun yang di lakukan atas dasar keterpaksaan, rasanya tingga sehari disana sudah seperti seabad lamanya. Dikelilingi orang2 asing yang jarang dikenal, ya pastinya resah gelisah. Apalagi berhadapan dengan orang asing yang penampilannya berbeda, dan segala perbedaan lainnya meliputi Adat,Suku,Bangsa,Ras,dan Agama. Benar2 memerlukan mental dan fisik kuat buat.
Nurul Hikmatul F
ReplyDeletenhikmatulfatimah@gmail.com
@nuhifalala
https://twitter.com/Nuhifalala/status/724921320279015424
Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?
Jika aku harus pindah ke negara asing, pastinya harus ada penyesuaian lagi, pasti agak berat buat ninggalin kebiasaan-kebiasaan kita di negara asal, kita bakal ngerasain sendiri bahkan ngga kenal dunia. tapi jika itu memang terjadi dan kepindahan itu adalah suatu keputusan yang terbaik, aku akan berusaha menerima dan menyesuaikan diri. Kenapa? karena aku percaya akan ada hikmah di setiap perjalanan hidup. walaupun aku merasa terpaksa di awal tapi mungkin aku akan merasa nyaman ketika terbiasa.
terima kasih.
Nama : Asep Nanang
ReplyDeleteE-mail : asepnanang59@gmail.com
Akun Twitter : @asepnanang59
Link Share : https://twitter.com/asepnanang59/status/725084404528349185
Jawaban:
Seandainya saya terpaksa harus pergi ke luar negeri, tentu saya merasa sedih. Sedih karena harus meninggalkan kampung halaman yang sudah lama saya tinggali. Sedih karena harus meninggalkan orang-orang terkasih dengan sejuta kenangan indah. Sedih karena saya akan banyak kehilangan banyak hal. Namun, dibalik semua itu saya merasa gembira karena akan segera berjumpa dengan tempat baru dengan orang-orang baru dan pada akhirnya saya akan berjumpa dengan sahabat baru. Belajar bahasa baru, berbaur dengan budaya baru, dan menikmati berbagai hidangan kuliner nan memikat mata serta memanjakan lidah. Dibalik segala kesedihan dan kegembiraan saya tentu saya sadar bahwa pergi ke luar negeri apalagi dengan embel-embel keterpaksaan bukanlah suatu hal yang mudah dijalani. Ada banyak masalah yang harus segera saya pikirkan. Dimana saya akan tinggal? Bagaimana saya makan disana? Dan apa yang akan saya lakukan di negeri orang. Terlepas dari semua itu, saya akan optimis bisa membangun kebahagiaan saya di negeri orang.
Nama : Heni Susanti
ReplyDeleteEmail : henis_minozz@yahoo.com
Akun : @hensus91
Link Share : https://twitter.com/hensus91/status/725144884487684096
“Apa yang kamu rasakan jika terpaksa pindah ke negara asing?"
Tentu saja hal pertama yang aku rasakan adalah takut dan khawatir, lalu penasaran dan tidak rela.
Takut dan khawatir tentang bagaimana aku akan hidup di sana. Seperti halnya yang orang-orang rasakan saat harus datang ke tempat baru atau asing, tempat yang belum pernah didatangi dan dengan lingkungan baru, perasaan takut dan khawatir pasti mendominasi. Bisakah aku tinggal disana? Sanggupkah hidup di tempat itu? Betah kah? Bagaimana lingkungan yang akan aku tinggali? Bagaimana orang-orangnya? Apakah aku bisa bersosialisasi dengan baik? Apakah aku akan diterima berada di antara mereka? Semua pertanyaan itu pasti akan terus terngiang. Begitulah yang aku rasakan saat pertama kali harus kos dan tinggal di lingkungan yang tidak aku kenal. Dan kemungkinan besar perasaan itu akan berkali lipat lebih menakutkan karena jika di negara asing pastilah selain kebudayaan, adat dan kebiasaan orang-orangnya, hal pertama yang harus kita kuasai adalah bahasa. Kendala bahasa tentu akan semakin menyulitkan kita dalam bergaul dan hidup di negara manapun.
Penasaran, ini juga yang akan aku rasakan. Sesuatu yang baru pasti akan mengundang rasa penasaran. Tentang orang-orangnya, kebudayaan, adat, kebiasaan hidup, tempat-tempatnya, makanannya dan semua hal tentang negara itu tentu akan mengundang rasa penasaran . Aku pasti akan langsung browsing tentang negara itu. terutama kota tempatku tinggal. Mencoba memahami apa semua hal tentang kota itu. Hal ini bermanfaat sekali untukku karena kalau ada hal-hal yang aku ketahui atau pahami tentang kota yang akan aku tinggali, akan lebih mudah untukku membangun chemistry dengan kota itu. Ibaratnya ngobrol dan kenalan di sosmed sebelum kopi darat. Lebih nyaman daripada tidak punya informasi apapun kan?
Tidak rela. Meninggalkan kehidupan yang aku miliki di sini untuk datang ke tempat asing tentu saja tidak rela. Bagaimanapun keadaannya tentu lebih nyaman di rumah sendiri. Dengan keluarga yang selalu ada, lingkungan yang aku hafal, teman dan sahabat, kebiasaanku disini, semua kebahagiaan kecil di kehidupanku disini. Apalagi jika pindahnya sendiri, tanpa keluarga (mengikuti suami misalnya), pasti akan menjadi hal yang sangat berat untukku. Apalagi dengan sifatku yang kalau sudah nyaman di satu keadaan maka akan sulit menerima keadaan baru yang terlalu jauh berbeda.
Demikian dan terima kasih.
Nama: Naning Pratiwi
ReplyDeleteE-mail: chelsea_lovers83@yahoo.com
Twitter: @chelseas_lovers
Link tweet: https://twitter.com/chelseas_lovers/status/725177980230729730
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Kalau dengan terpaksa sih jelasnya sedih :'( :'(
Nggak ada hal yang bisa menyisakan rasa seneng kalau dengan terpaksa. :'(
Bahkan meskipun itu keinginan kita sendiri.
Bintang Maharani
ReplyDelete@btgmr
btgmhrn@gmail.com
https://twitter.com/btgmr/status/725174629141237760
Terpaksa pindah? Kalau ada unsur terpaksa, rasanya bittersweet.
Antara senang dan ada rasa sedih pula tentunya. Senang karena akan mencoba pengalaman baru dalam hidup dan tinggal di negeri orang yang benar-benar baru serta berbeda kultur. Menguasai bahasa baru, bertemu dengan kolega baru, dan mencicipi musim yang baru. *duh katrok deh haha*
Tetapi merasa sedih juga karena terpaksanya itu haha. Masih betah tinggal di sini, lalu tiba-tiba harus angkat koper. Harus pisah jauh dengan keluarga serta sahabat-sahabat dekat. Tentu nanti akan sangat rindu dengan mereka, tidak bisa saling bertemu dan hangout semudah biasanya. Terutama rindu sama makanan khas negeri sendiri.
Kalau kebanyakan merasa sedihnya, malah nggak baik juga karena nanti nggak bisa menikmati momen berharga dengan maksimal di sana. Harus bersyukur karena kesempatan tinggal di luar negeri itu nggak bisa didapatkan oleh semua orang sekali pun itu impian mereka. Jadi saya berusaha mensugesti diri saya bahwa ini adalah kesempatan yang bagus yang nggak boleh disia-siakan.
Nama : Sagita Nur Amalia.
ReplyDeleteEmail : sagitanuramalia96@gmail.com
Akun twitter : @Sagita_N_A
Domisili : Purwokerto, Jawa Tengah.
Link tweet : https://mobile.twitter.com/Sagita_N_A/status/724597171689914369?p=v
Jawaban :
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing? "
Yang aku rasakan jika aku terpaksa harus pindah ke negara yang asing adalah Kaget, susah untuk menerima semuanya, tapi aku tetep akan pindah. Karena sudah tidak ada pilihan lain selain pindah, aku juga harus menjalani semuanya menjalani kehidupan yang baru di negara yang baru dan berharap kehidupan ku yang baru di negara yang baru ini lebih baik dari kehidupan sebelumnya di negara yang aku tinggalkan.
Terima Kasih
Nama: Nyi Penengah Dewanti
ReplyDeleteAkun twitter: @nyipenengah
Linkshared:https://twitter.com/NyiPenengah/status/725244332576493568
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Jawab: Membiasakan diri dengan lingkungan, dari segi memotivasi diri sendiri dulu, cuaca, makanan, adat dan kebiasan negara orang lain. Apa yang dibolehkan dan tidak dalam negara tersebut. Soalnya pas aku jadi tenaga kerja di negara Hongkong, di sana meludah atau buang sampah sembarangan kena denda HKD 10500, kurs rupiah 2JTan :D
Nama: Evita MF
ReplyDeleteEmail: evita.mf27[at]ymail[dot]com
twitter: evitta_mf
link share:https://twitter.com/evitta_mf/status/725381048708665344
"Apa yang kamu rasakan jika kamu terpaksa harus pindah ke negara yang asing?"
Setiap pergi ke tempat yang asing aku selalu khawatir, takut, dan ga tenang. Mungkin karena aku bukan orang yang suka berpergian dan mudah mendapat teman. Aku orang yang cenderung sulit beradaptasi. Jadi kalau harus pindah ke negara yang asing dengan terpaksa, aku mungkin bakal takut, khawatir dan ga betah di awal. Tapi lagi-lagi karena terpaksa, itu berarti mau ga mau harus mau. Biasanya kalau terpaksa, yang tadinya ga betah, betahnya jadi cepet. Ya karena terpaksa itu. The power of 'terpaksa' itu efeknya besar, pikiran yang semula sulit beradaptasi, takut dengan bahasa baru, pergaulan baru, sampai budaya baru, bisa berubah dengan cepat, karena harus tinggal di negara tersebut saya harus bisa cepat beradaptasi, cepat membuka pertemanan, dan menerima perbedaan bahasa dan budaya. Kalau saya merasa was-was karena harus tinggal di negara yang asing, saya bakal was-was selama beberapa waktu, tapi secepatnya saya akan memotivasi diri dan membuat diri sendiri betah.
Nama : Markhamah
ReplyDeletetwitter : @ivedvedi
Email : ivedvedi@gmail.com
Link Share : https://twitter.com/ivedvedi/status/724017291172552704
Jawaban :
Rindu dengan kampung halaman, rindu dengan semua teman, kerabat serta sanak famili. Pindah ke kota saja, harus rela bersabar demi menghapus semua kerinduan dengan orang terdekat.
"Keterpaksaan" ini menjadikan seorang yang menjalaninya, musti tegar, kuat pun gigih. Melawan derasnya rasa rindu, khawatir dan kesepian di negeri tetangga.
Saya harus yakin, dan saya harus berjuang melewati.hari-hari tanpa orang-orang terdekat. Apalagi jauh dari seorang ibu, ada kalanya rasa kangen akan masakan nya melebur menjadi satu di dalam pikiran. Maka untuk menghapus itu semua. Saya harus menatap masa depan, mungkin dengan adanya saya jauh dari ibu, apalagi ke luar negeri. Mampu menjadikan saya sebagai wanita yang mandiri pun berani.
Putri Prama A.
ReplyDelete@putripramaa
https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/725535059378233344
SELALU MERASA ADA YANG TERTINGGAL, BINGUNG, DAN HOMESICK.
Aku pindah karena keterpaksaan, oleh karena itu pastilah ada hal yang selalu mengganjal pikiranku, mungkin semacam sugesti saja untuk kembali. Mungkin aku merasa aku kelupaan untuk membawa sesuatu yang sangat penting, misalnya buku yang menyangkut hidup dan matiku, rahasiaku, dll. Pasti ada yang memberatkan pikiran apabila kita meninggalkan negara kita dengan terpaksa.
Setelah merasa ada yang terlupa, kita akan bingung. Merasa ada yang salah dengan sekitar kita. Nggak tahu harus apa, dan kebingungan-kebingungan lain yang menghampiri kita.
Kemudian mulailah fase yang namanya homesick. Kangen rumah, pengin pulang karena tidak suka dengan perasaan terpaksa yang menyertai kepergiaan. Bagian homesick ini yang paling nggak enak, aku sering banget merasakannya.
Tapi, bagaimanapun juga, kita harus mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru kita. Kita nggak boleh terus-menerus bergantung pada lingkungan yang benar-benar kita kenal saja. Kita harus survive! Yo yo! Semangat!!!
Terima kasih untuk giveawaynya, maaf jawabnya mepet deadline begini. Maaf :'3 Terima kasih, Kak. Hope I am lucky. :D
Putri Prama A.
ReplyDelete@putripramaa
https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/725535059378233344
SELALU MERASA ADA YANG TERTINGGAL, BINGUNG, DAN HOMESICK.
Aku pindah karena keterpaksaan, oleh karena itu pastilah ada hal yang selalu mengganjal pikiranku, mungkin semacam sugesti saja untuk kembali. Mungkin aku merasa aku kelupaan untuk membawa sesuatu yang sangat penting, misalnya buku yang menyangkut hidup dan matiku, rahasiaku, dll. Pasti ada yang memberatkan pikiran apabila kita meninggalkan negara kita dengan terpaksa.
Setelah merasa ada yang terlupa, kita akan bingung. Merasa ada yang salah dengan sekitar kita. Nggak tahu harus apa, dan kebingungan-kebingungan lain yang menghampiri kita.
Kemudian mulailah fase yang namanya homesick. Kangen rumah, pengin pulang karena tidak suka dengan perasaan terpaksa yang menyertai kepergiaan. Bagian homesick ini yang paling nggak enak, aku sering banget merasakannya.
Tapi, bagaimanapun juga, kita harus mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru kita. Kita nggak boleh terus-menerus bergantung pada lingkungan yang benar-benar kita kenal saja. Kita harus survive! Yo yo! Semangat!!!
Terima kasih untuk giveawaynya, maaf jawabnya mepet deadline begini. Maaf :'3 Terima kasih, Kak. Hope I am lucky. :D
Nama: Leny
ReplyDeleteEmail: lynnlenie7@gmail.com
twitter: @Lenny1785
Link share: http://twitter.com/Lenny1785/status/725712850111483905
Jawaban: Ketika pindah ke Luar Negeri atau negara yang asing bagi saya, yang pertama saya pasti akan merasa mengalami kebingungan dan juga culture shock. Krn kn pasti banyak perbdan antara negara asal saya dgn negara saya pindah sekarang. Terutama perbedaan budaya. Kita pasti akan bingung sekali dengan ini. Itulah yg dinamakn culture shock. Kita pasti akan merasa krisis saat pertama pindah. Kita pasti akan bingung dgn yg orang lakukan disana dgn yg dilakukan dinegara kita. Misalnya seperti mengangguk dan menggeleng, kalau dinegara kita mengangguk itu pasti mengiyakan. Tapi kalau di negara lain mengangguk belum tentu mengiyakan. Jadi kita pasti merasa sangat bingung.
Tapi lama kelamaan kita pasti akan terbiasa dan kita harus menyesuaikan diri dgn lingkungan sekitar kita disana.