BOOK review
Started on: 22.October.2015
Finished on: 27.October.2015
Finished on: 27.October.2015
Judul Buku : Over the Rain
Penulis : Asri Tahir
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 384 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 51,840 (http://www.pengenbuku.net/)Tahun Terbit: 2015
Rating: 5/5
Baca juga Teaser Quotes + Book Trailer Over the Rain
Giveaway berhadiah 1 (satu) buku Over the Rain di akhir review ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Separuh hatinya membisikkan kata-kata sakti, mengingatkan dirinya tentang kesalahan yang telah dilakukan Bulan. Tidak sepantasnya Reza berharap Bulan ada di sini.Bulan harus tetap menjalani kehidupannya setelah ia bercerai dengan Reza, yang telah menjadi mantan suaminya. Meskipun ia mendapatkan rumah lama mereka dari Reza, Bulan memutuskan untuk tidak tinggal di rumah tersebut dan berusaha mencari nafkahnya sendiri karena ia merasa tidak pantas menerima apapun dari lelaki itu. Hal yang paling membuatnya menderita adalah ia harus berpisah dengan anaknya, Bumi, dan hanya diperbolehkan untuk berkunjung sekali dalam satu minggu. Bulan teramat sangat menyesal dengan apa yang telah ia perbuat, namun keadaan yang ada seolah tidak bisa diperbaiki lagi.
Karena dalam mimpi pun, perempuan itu tidak pernah mencintainya."
"Tapi kenapa hatinya terasa sakit?Setiap kali Bulan bertemu dengan Reza, selalu terjadi perselisihan dan perdebatan di antara mereka. Di sisi lain, sesungguhnya Reza masih amat mencintai Bulan, meskipun ia tahu mantan istrinya tidak pernah merasakan hal yang sama terhadap dirinya. Akan tetapi saat melihat Reza bersama dengan perempuan lain, ada sisi hati Bulan yang terluka meskipun ia tahu ia sudah tidak memiliki hak apapun lagi atas lelaki itu. Dan semua usaha Bulan untuk memperbaiki kesalahannya dipersulit oleh keberadaan Bintang, sosok yang telah menjadi alasan kehancuran rumah tangga Bulan dan Reza. Apakah masih ada harapan bagi Bulan untuk memperbaiki segalanya?
Kenapa jiwanya terasa membeku?
Dan kenapa air matanya justru jatuh saat logikanya menyurunya untuk diam?
Segala sesuatunya telah terlambat. Sangat terlambat, karena seorang pecundang seperti dirinya, tidak pantas merasakan perasaan cinta seperti ini lagi."
"Sudah cukup dia meratapi hidup yang dia jalani dan menyesali segala sesuatu yang dulu pernah dia lakukan. Mungkin kesempatan kedua memang tidak pantas dia dapatkan. Yang harus dia lakukan sekarang adalah menyimpan dan mengubur dalam-dalam semua rasa yang pernah hinggap di hatinya. Sekaligus menganggap itu semua tidak pernah ada. Ya, rasa itu hanyalah bunga tidur, tidak akan pernah menjadi nyata."
image source: here. edited by me. |
Ini adalah kali kedua aku membaca karya Asri Tahir setelah sebelumnya membaca Not a Perfect Wedding yang juga mengusung tema pernikahan. Bedanya, cerita di novel Over the Rain ini dimulai dengan sebuah perceraian. Ditulis dari sudut pandang ketiga, ceritanya menyelami perasaan Bulan dan Reza yang berada di dua kubu berbeda setelah perceraian mereka. Di satu sisi Bulan terus meratapi kesalahannya dan kehancuran rumah tangganya, sedangkan Reza masih sulit menerima apa yang telah Bulan lakukan dan berusaha untuk terus bertahan dengan rasa sakit hatinya.
Ceritanya sendiri terfokus pada perjalanan emosi yang dilalui oleh kedua karakter utama ini; dan sejak awal, entah bagaimana aku seketika tenggelam dalam kisah yang rumit ini. Setiap karakter yang ada dalam kisah ini adalah sosok yang relatable dan berhasil membuatku bersimpati dengan apa yang mereka rasakan. Setiap dari mereka memiliki kesalahan masing-masing dan aku rasa hal itulah yang membuat kisah ini terasa semakin nyata—membuatku terus ingin mengetahui kelanjutan ceritanya hingga akhir. Ada beberapa konflik sampingan yang mendukung jalannya cerita, tetapi aku sangat senang karena ceritanya tetap fokus pada konflik utamanya yaitu hubungan antara Bulan dan Reza. Tentu saja aku tidak akan menceritakan ceritanya secara detail supaya tidak spoiler bagi yang belum membaca, yang jelas ceritanya benar-benar sarat emosi. Banyak momen-momen manis yang berhasil menggugah perasaanku dan kisahnya juga berhasil membuatku turut merasakan dilema yang dialami oleh karakter-karakter utamanya. Penyelesaian konflik serta ending-nya tidak terlalu dramatis tetapi berhasil membungkus ceritanya dengan apik. Semua penderitaan dan masalah pelik yang terjadi dari awal hingga penghujung ceritanya terasa worth it saat mmbaca ending-nya :') Hal lain yang membuatku puas adalah adanya tambahan prequel-nya yang berjudul Langit Malam, karena saat membaca bagian awal Over the Rain aku sudah penasaran dengan apa yang terjadi sebelum mereka resmi bercerai. Dan rasa penasaranku terjawab dengan adanya prequel tersebut :)
"Dengan mengulang kesalahan yang sama tentunya tidak akan pernah bisa memperbaiki seluruh kehancuran yang sudah mereka ciptakan."
Sebenarnya aku suka dengan semua karakter yang ada dalam buku ini, tetapi jika harus memilih karakter favorit, tentunya pilihan itu akan jatuh pada karakter Reza. Rasa cintanya terhadap Bulan benar-benar membuatku terpukau dan ia adalah sosok suami idaman. Aku rasa sebeagai lelaki Reza menghadapi situasi yang ada dengan sangat baik. Semua dilema yang dirasakan oleh Reza sangat manusiawi, sehingga aku sama sekali tidak menyalahkan keraguan serta keputusan yang ia ambil. Selain karakter Reza, karakter Bintang juga cukup berkesan untukku—terutama setelah aku membaca Langit Malam yang menjelaskan lebih dalam tentang masa lalunya dengan Bulan. Kisah yang dilalui oleh Bintang juga tidak kalah rumit dan penuh dengan gejolak emosi. Meskipun keberadaan Bintang adalah penyebab perceraian kedua karakter utama kisah ini, aku tetap bersimpati terhadap takdir yang harus ia jalani.
"Betapa memaafkan bukan hal yang mudah.
Betapa menerima dengan lapang dada terlampau sulit dilakukan.
Ketika semua pilihan ada di tangannya, kenapa dia justru memilih menghindar?
Pengecut ... sebuah kata itu terngiang di telinganya."
Secara keseluruhan aku sangat menikmati buku ini terutama karena penulis berhasil membuatku tenggelam dalam kisahnya yang rumit dan sarat emosi. Chemistry antara setiap karakter dibangun dengan sangat baik sehingga aku sebagai pembaca bisa turut merasakan apa yang dirasakan oleh karakternya. Hal yang cukup aku sayangkan adalah adanya peletakan tanda baca yang rasanya kurang tepat serta beberapa typo yang aku temukan selama membaca. Meski demikian, untungnya hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan membaca karena masih bisa dimengerti dengan baik. Pada akhirnya, aku ingin berterima kasih pada penulisnya yang sudah memberiku kesempatan untuk berpartisipasi dalam blog tour ini. Dan tentunya aku akan terus menantikan karya Asri Tahir yang selanjutnya :)
Bagi kalian yang tertarik untuk membaca buku ini, jangan lupa ikuti giveaway di bawah ini untuk mendapatkannya secara gratis!
↓↓↓↓↓↓
BOOK GIVEAWAY
31 Oct - 2 Nov 2015 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.
1. Follow blog Bookie-Looker via Google Friend Connect (GFC) atau Bloglovin.3. Promosikan giveaway ini melalui tweet dan jangan lupa mention ketiga twitter di atas dengan hashtag #OverTheRain, sertakan juga cover buku Over the Rain4. Tuliskan di bagian komentar: Nama, E-mail / akun Twitter (untuk menghubungi jika kalian menang), link tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Nama: Kiki Suarni
ReplyDeleteEmail: kikisuarni616@yahoo.com
Twitter: @Kimol12
Link share:https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/660299325151444994
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Jawaban:
Setiap orang pasti berbeda menyikapi pertanyaan ini. Ada yang bisa memaafkan dan ada yang tidak dengan alasan tertentu. Tapi kalau saya, tentu saya tidak memaafkan yang namanya perselingkuhan. Wanita mana sih yang mau diselingkuhi? Pria juga tentunya tidak mau juga. Hal seperti itu menyangkut perasaan. Rasanya diselingkuhi itu sangat menyakitkan dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena saya juga pernah mengalaminya. Dan rasa sakit itu benar-benar membekas di hati saya. (Hehehe...jadi curhat).
Nama: Aulia
ReplyDeleteEmail: auliyati.online@gmail.com
Twitter: @nunaalia
Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/660310310549483520
Pertanyaan: "Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Jawaban:
Buat saya perselingkuhan itu hal yg sangat fatal dalam sebuah hubungan, bagaimana kepercayaan yang sudah diberikan itu dikhianati. Rasanya pasti sangat menyakitkan. Terjadinya perselingkuhan karena memang adanya ketidakpuasan dan kesempatan. Tapi semuanya tidak akan terjadi bila satu sama lain bisa saling terbuka dan berkomunikasi.
Mungkin saya bisa memaafkan perselingkuhan, karena manusia tidak bisa lepas dari kesalahan, termasuk juga saya pribadi. Tapi saya tidak akan bisa lagi memberikan kepercayaan saya pada orang yg telah mengkhianati saya, dengan kata lain saya tidak akan lagi berhubungan dengan orang tersebut.
Nama: Eris Andriyani
ReplyDeleteEmail: ayaseyis@gmail.com
Twitter: @RizAnNie88
Link share: https://twitter.com/RizAnNie88/status/660329861483884549
Jawaban:
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Rasa kecewa dihianati itu sulit untuk disembuhkan, ketika sakit hati berjalan bersamaan dengan rasa cinta yg begitu dalam. Memaafkan atau tidak adalah pilihan yg berat namun kita tetap harus menentukan pilihan. Disini tergantung dari alasan dibalik dia berselingkuh.
Kita harus mencari tau dulu apa penyebab dia selingkuh, kita tidak bisa begitu saja menyimpulkan bahwa dia bersalah. Bisa saja pemicu dia berselingkuh berasal dari diri kita sendiri sebagai pasangannya. Kita tidak boleh menganggap bahwa diri kitalah yg paling benar, bila pemicunya karena diri kita sendiri mungkin bisa diselesaikan dengan cara baik-baik sehingga kita bisa instrospeksi diri dan menyadari kesalahan masing-masing. Dengan begitu kita bisa sama-sama berubah dan melanjutkan hubungan lagi, memaafkan kesalahannya dan memulai semua dengan awal yg baru lagi.
Namun bila sebab dia selingkuh karena dia memang mempunyai hobby suka berselingkuh, maka jawabannya sudah pasti tidak akan memaafkan dia. Itu adalah kebiasaan buruk atau bahasa kasarnya adalah penyakit yg tidak akan bisa dirubah dengan cara apapun. Walaupun sudah dimaafkan dia pasti akan melakukan kesalahan yg sama lagi. Jangan pernah membuang-buang waktu dengan orang seperti ini. Kepercayaan itu mahal harganya bila kepercayaan itu sudah dilukai maka akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan lagi. Berfikirlah bahwa masih banyak orang-orang yg tulus menyayangimu.
Jika sudah mengambil keputusan terbaik tanyakan lagi pada dirimu sendiri, apakah kau bisa menerima keputusanmu ini dan mulailah berjalan kedepan dengan langkah pasti. Kita yg menjalani hidup kita sendiri, merasakan bahagia atau sakit diri kita sendiri yg merasakan bukan orang lain. Kamu tau yg terbaik buat mu. Ingat mencari tau dulu sebab dari sebuah masalah lebih baik dari pada memutuskan segalanya hanya karena rasa amarah.
Sekian terima kasih ^_^
ReplyDeleteNama : Zaza Dwiastuti Arfah
Email : zazadwiastutiarfah2505@gmail.com
Akun twitter : @zazadwi
Link twit : https://mobile.twitter.com/Zazadwi/status/660337308785250304?p=v
Jawaban : setiap orang yang pernah diselingkuhin pasti berbeda cara menyikapinya. Ada yang bisa memaafkan dan ada yang tidak. Untuk saya sendiri, mungkin awalnya bakalan benci banget, tapi kalau sudah menjadi masa lalu, yah mungkin saya bakalan memaafkan. Allah aja pemaaf, masa kita sebagai manusia nggak? Lagipula, memendam benci itu bisa buat hati jadi busuk loh :p
Nama: Desty
ReplyDeleteEmail: destinugrainy@gmail.com
Twitter: @destinugrainy
Link share: https://twitter.com/destinugrainy/status/660359180331520000
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Saya bicara dalam konteks pernikahan ya Stef... Jika pasangan saya berselingkuh, dengan jujur saya katakan tidak akan pernah saya maafkan. Janji pernikahan bukan hanya antara dua orang saja, tapi juga dengan Tuhan yang sudah mempersatukan.
Nama : Agatha Vonilia Marcellina
ReplyDeleteEmail : agathavonilia@gmail.com
Akun twitter : @Agatha_AVM
Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/660406422887264256
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Bisa, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Tapi, mungkin ada perubahan sikap pada diriku. Sebagian perasaanku masih tidak mempercayainya. Aku memang memaafkannya sambil membangun kembali kepercayaanku padanya. I need more time. Aku harus instropeksi diri dan mungkin ada kesalahan dalam diriku yang membuat dia berpaling dariku dan berusaha memperbaikinya. Yah ... Manusia tidak ada yang sempurna.
Ikutan ya, kak :)
ReplyDeleteNama : Intan Novriza Kamala Sari
Email : intankamala@gmail.com
Akun twitter : @inokari_
Link Tweet : https://twitter.com/Inokari_/status/660484115658096640
“Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?”
BISA.
Alasannya ..
Bisa jadi waktu berselingkuh, dia sedang ‘khilaf’
Manusia mana sih yang bebas lepas dari kesalahan? Nggak ada kan? Emang sih kesannya naif banget alasan ‘khilaf’ ini. Tapi kalo emang baru SEKALI terjadi, rasa cinta dan keinginan untuk kembali juga masih sangat kuat, nggak ada salahnya buat mencoba lagi.
Tapi kalo baru terjadi SEKALI loh ya. Kalo berkali-kali namanya bukan khilaf, tapi hobi. – hobi kok selingkuh, mending hobi baca buku :p
Atau, perselingkuhan itu terjadi saat sedang ‘pisah sementara’ karena suatu hal. Misalnya berantem lama. Ini juga menurutku bisa dimaafkan. Yang jelas pas mau balik sama aku lagi, hubungan sama ‘cewek pelarian’ itu harus disudahi terlebih dahulu. Dan ga ada interaksi lagi loh ya abis itu. Sekecil apa pun itu.
Terus, perselingkuhan juga bisa dimaafkan (menurutku) jika pelakunya benar-benar menyesal. Kelihatan sih mana yang nyesal atau pura-pura nyesal. Dan yang harus diingat juga kalo udah minta maaf dan menyesal artinya siap untuk tidak mengulangi lagi.
Susah buat maafin? Susah buat balik ke perasaan cinta yang normal kayak sebelumnya? Makanya coba dulu. Kalau sebulan, dua bulan, lebih besar rasa marahnya dibanding cintanya, yowis, itu tandanya palu perpisahan harus diketuk.
Nama =Nurlis
ReplyDeleteTwitter=@talaonurlis1
Link share=https://twitter.com/talaonurlis1/660478769182806018
Aku tidak bisa memaafkan perselingkuhan,manusia memang takkan lepas dari khilaf,tapi selingkuh bukan hal yang dilakukan tanpa sengaja,apalagi jika seseorang tersebut melakukannya berkali-kali,orang yang selingkuh dari awal pasti telah bicara pada dirinya sendiri,bahwa dia sudah punya pasangan dan tak seharusnya dia melakukan itu,aku akan semakin sedih bila memaafkan pasanganku,karna setiap melihat wajahnya,aku akan ingat bahwa orang ini telah menyakitiku bahkan anggota keluargaku dengan perselingkuhannya itu,masih sanggupkah aku menjalani hidup dengan orang seperti itu.aku tidak sanggup tiap hari menerka-nerka apakah dia akan menemui selingkuhannya lagi atau tidak.
Nama : Wening
ReplyDeleteEmail : dabelyu_phi@yahoo.com
Twitter : @dabelyuphi
Share : https://mobile.twitter.com/DabelyuPhi/status/660577825024376833?p=v
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
jika itu masih pertama kalinya dia melakukan, mungkin saya masih bisa memaafkan. karena setiap orang bisa saja khilaf saat melakukan perselingkuhan, dan asal dia sangat menyesal serta berjanji tidak akan mengulanginya. tapi, saya tidak akan memaafkan jika itu untuk kedua kalinya. karena, jika yang pertama mungkin ketidaksengajaan, yang seterusnya adalah sudah tidak adanya kecocokan.
Nama: Musdalifah Putri
ReplyDeleteE-mail: musdalifahpoetry@yahoo.com
Akun twitter: @MusdalifahYeaa
Link share: https://twitter.com/MusdalifahYeaa/status/660592977278951424
Jawaban:
Maaf, karena aku tidak bisa. Aku tidak bisa memaafkan perselingkuhan apapun alasannya. Perselingkuhan itu bukan hanya merusak dua manusia yang pernah mengikat janji untuk selalu bersama dan setia, tapi itu juga bisa merusak keadaan bahkan bisa merusak segalanya. Mungkin dengan berjalannya waktu, itu bisa dimaafkan meskipun masih menyisakan luka.
Nama: Manshur
ReplyDeleteEmail: manshuri.yusuf@gmail.com
Twitter: @manshuri_yusuf
Link share: https://twitter.com/manshuri_yusuf/status/660664540401500160
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Tergantung dari motif apa yang membuat ia melakukan perselingkuhan, jika ia melakukannya karena memang ada salah dari kedua pihak, misalnya saja seperti kurang diperhatikan, kurang kasih sayang, ataupun diperlakukan dengan semena-mena. Maka tentu saja akan lebih mudah untuk memaafkan, walaupun pastinya juga akan memakan waktu yang lama untuk berusaha menerima perbuatannya tersebut.
Beda halnya jika tak ada angin tak ada keributan ia melakukan perselingkuhan, rasanya akan sangat susah untuk benar-benar memaafkan, harus ada pembuktian ia tidak akan melakukannya lagi di kemudian hari.
nama: khusnul
ReplyDeleteemail: khusnulalsyafia@gmail.com
twitter: @imahreana
link twitter: https://mobile.twitter.com/imahreana/status/660665475009908737?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2273345200
saya tidak bisa menerima yg namanya perselingkuhan, karna saya itu orangnya tidak suka berbagi.
nama: Adriani Febrina
ReplyDeleteemail: orizuka414@gmail.com
Twitter: @FebrinaAdriani
Link twitter: https://twitter.com/FebrinaAdriani/status/660683209735147520
jawab:
kalau aku tidak bisa. menerima mungkin mudah tapi memaafkan tidak bisa. Rasa sakitnya yang membuatku benar-benar tidak bisa memaafkannya. karna bagiku perselingkuhan merupakan kejahaan yang sadis.
Nama : stefani josefin
ReplyDeleteEmail : stefanijosefin@gmail.com
Twitter :@stefanijosefn
Link twitter : https://twitter.com/stefanijosefn/status/660745123601379328
Jawaban:
Mungkin tidak mudah memaafkan, tapi waktu akan membuat luka tersembuhkan begitu juga maaf akan di dapatkan. Tetapi ada yg mengkatakan "dimaafkan bukan berarti terlupakan." Hubungan mungkin saja berlanjut. Tetapi tidak akan sm seperti yg lalu. Karena itu, saat akan selingkuh, pikirkan 2 kali ya? Tidak banyak manusia baik hati spt saya di dunia ini.wkwkwk ><
Nama : Erdina Yunianti
ReplyDeleteEmail : erdinayunianti21@gmail.com
Twitter : @Dinnaaa_27
Link share : https://twitter.com/Dinnaaa_27/status/660763851139317760
“Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?”
Bisa.
Manusia tidak ada yang sempurna, kita kerap berbuat salah. Jika Tuhan bisa memaafkan, kenapa manusia tidak? Kita sebaiknya belajar untuk memaafkan dan melupakan kesakitan hati dan kekecewaan hati kita, sehingga bisa memulai lembaran yang baru kembali dengan pasangan.Aku bicara dalam konteks pernikahan yaaa kakk Mungkin banyak yang akan merasa bahwa ini gak adil. Toh, pasangan sudah terlebih dahulu melanggar janjinya kepada kita dengan tidak melakukan hal yang sepantasnya. Kenapa kita tetap harus memaafkannya, enak dia dong? Mungkin, ini sepertinya gak adil. Mungkin ini terlihat berat sebelah dan sulit untuk di lakukan. Namun, kita gak bisa hitung-hitungan di dalam sebuah hubungan pernikahan. Apakah menurut kamu apabila pasangan melakukan kesalahan lalu kamu membalas kesalahan pasangan sehingga setimpal dan mencapai suatu “Keadilan”, lantas hubungan kalian akan membaik kembali? Tidak. Membalas sakit hati hanya akan membuat kalian saling menyakiti sampai hubungan akan terasa begitu menyiksa dan terlampau berat untuk di jalani. Satu-satunya jalan untuk menjalani sebuah pernikahan yang langgeng, adalah dengan saling memaafkan. Gak perduli seberapa sering kesalahan yang di lakukan pasangan, walaupun luka yang di goreskan terasa begitu menyakiti, hati yang memaafkan adalah rahasia kesuksesan di dalam sebuah hubungan pernikahan. Percayalah, seperti batu yang sekeras apapun dapat di bentuk oleh tetesan air, begitu juga pasanganmu akan berubah dan memperlakukanmu dengan lebih baik apabila kamu tetap memperlakukannya dengan penuh kasih walaupun di saat ia tidak pantas menerima maaf darimu. There is no perfect marriage because we do not live in a perfect world. Hanya dengan memaafkan kesalahan pasangan, hubungan di dalam pernikahan bisa bertumbuh dan menjadi semakin kuat . *yaaahhh jadi curhat dehhhh* ahahahayyy
Nama : Diah Nuriyah
ReplyDeleteEmail : diahnuriyah@gmail.com
Twitter: @shedee4
Link share: https://mobile.twitter.com/shedee4?p=s
Apakah km bisa memaafkan perselingkuhan?
Jujur aku blm pernah di selingkuhi. Yaiyalah jomblo:D
Di selingkuhi itu pasti sakit. Apalagi kalo sayang bgt sm orangnya.
Kalo aku sih tergantung sebabnya apa. Karena satu hal yg gk pernah bisa di bohongi yaitu hati.
Kalo aku insa Allah bisa maafin. Krn dlm islam di ajarkan saling memaafkan.
Tuhan aja maha pemaaf. Masa kita engga?
Jujur aku pgen bingittttss novel ini. Kalo aku dapet novel ini. Aku bakalan nge promosiin OTR di semua sosmed aku.
Nama : Windy Nur Aini
ReplyDeleteEmail : windynovia354@gmail.com
Akun twitter : @wn_windy
Link Share : https://twitter.com/wn_windy/status/660627421079605249
Pertanyaan :
Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?
Jawaban :
Setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan. Tidak mudah memang memaafkan pasangan kita yang sudah berselingkuh. Apalagi ini menyangkut kepercayaan yang dirusak. Mungkin di awal aku akan sangat marah, kecewa, dan merasa dunia sudah berakhir. Orang yang sangat kita percaya, sangat kita cintai dan sayangi, tiba2 berhianat di belakang kita. Bermain di belakang kita. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi mas reza. Hal ini pasti sangat menyakitkan.
Namun kembali ke awal. Manusia pasti punya salah dan khilaf. Untuk ketenangan jiwaku sendiri, aku akan memaafkannya. Kalau aku masih menyimpan sakit hati, tidak mau memaafkan kesalahan pasanganku, maka aku sendiri yang tidak akan merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hatiku. Butuh proses memang, tapi yang pasti aku akan memaafkannya. Karena Tuhan saja maha pengampun, bagaimana mungkin kita yang hanya hamba biasa tidak mau memaafkan kesalahan sesama manusia.
Kemudian, apabila dia ingin kembali menjalin hubungan bersama kita dengan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, maka aku akan memberi kesempatan kepadanya.
And yeah, Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan kedua.
Jadi aku akan memberikan kesempatan kepadanya. Kesempatan untuk memperbaiki hubungan kami. Kesempatan untuk membuktikan bahwa dia sudah berubah dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Jika membahas tentang isi novel, aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika seandainya mas reza tidak mau memaafkan bulan. Bagaimana jika seandainya bulan tetap bersikeras untuk tetap menjauh dari kehidupan mas reza. Bagaimana jika seandainya mas reza menyerah terhadap cintanya kepada bulan yng sempat dihancurkan.
Jadi, sama seperti kisah mas Reza dan bulan, aku akan memaafkan pasanganku, dan jika memang masih ada cinta diantara kami, aku akan memberikan kesempatan, dan sebisa mungkin memperbaiki hubungan kami.
Nama: Akhfhin
ReplyDeleteEmail: afingleek@gmail.com
Twitter: @afingleek
Link share: https://twitter.com/afingleek/status/660846934723137536
Jawaban: Untuk aku sendiri masalah perselingkuhan dalam masalah memaafkan tentu bisa karena aku juga mempercayai ajaran bahwa Tuhan saja bisa memaafkan umatnya seharusnya umatnya juga bisa saling memaafkan satu sama lain. Tetapi, aku pasti tidak bisa melupakan perselingkuhan yang dilakukan oleh orang itu. Perselingkuhan yang dilakukan oleh seseorang itu psati akan membuat diriku merubah perspektifku tentang orang itu. Aku masih bisa menjaga hubungan dengan orang itu tapi aku pasti menjadi orang yang berbeda dari sebelum diselingkuhi karena menurutku itu termasuk salah satu jenis pengkhianatan yang sangat sakit.
ReplyDeleteNama: Nur Fajrina
Email: nurfajrinaputriaji@gmail.com
Twitter: @HYUNMInho
Link share: https://mobile.twitter.com/HYUNMinho/status/660852427512483841
Jawaban:
Perselingkuhan. The thing I hate the most. Apapun motif dan alasannya, saya rasa perselingkuhan sulit untuk dimaafkan. Kalau nantinya pasangan saya selingkuh, saya gatau deh bisa maafin dia atau tidak. Karena kejujuran dn kesetiaan adlh hal yg utama di mata saya.
But hey, we're just ordinary people right? Tuhan menciptakan kita bukan untuk menjadi makhluk yang sempurna. Bahkan nabi yg sudah dijanjikan surga pun tetap memilki dosa. Jadi manusia biasa seperti kita pastilah mempunyai kemungkinan besar utk melakukan lebih banyak dosa termasuk berbohong atau selingkuh. Selayaknya manusia biasa, tentu perasaan kecewa jika diselingkuhi itu pasti ada. Tapi tak menutup kemungkinan pintu maaf itu akan terbuka. Walau kenyataanya akan sangat sulit. Tuhan saja mau memaafkan hambanya masa saya yg manusia biasa tak mau memaafkan sesama? Sebenarnya sih untuk urusan memaafkan itu bisa diatasi, tapi kepercayaan tidak bisa dinilai seratus persen lagi. Kita harus melihat apakah pasangan kita itu benar2 khilaf atas kesalahannya atau tidak.
Jadi apakah saya bisa memaafkan perselingkuhan, jawabannya adalah iya. Kita harus memberi kesempatan pada mereka yg berselingkuh dan mereka pun berhak mendapat kesempatan untuk mendapatkan pintu maaf. Oiya dalam kasus ini kalau sudah berumah tangga lo ya. Kalau masih dalam fase pacaran, mungkin segera didepak saja hahaha.
Saya rasa dosa akibat dari pengkhianatan itu urusannya sudah dengan yang di atas. Jika saya sudah memaafkan, semuanya saya kembalikan lagi pd Tuhan bagaimana kelanjutan kehidupan dia selanjutnya.. Everybody is deserved to have second chance :)
Lutfi A, @lutfixx atau bmwluph@gmail.com
ReplyDeletehttps://twitter.com/lutfixx/status/660971577312317440
"Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?"
Sebenarnya aku tidak bisa menjawab pertanyaan ini sekarang. Aku mengenal orang yang terlibat dalam hubungan rumit ini, masalah tentang perselingkuhan. Aku heran pada kedua orang ini, mungkin aku belum mengerti bahwa 'betapa memaafkan bukanlah hal yang mudah' tapi jika belum bisa saling memaafkan, seharusnya berhentilah saling menyakiti. Kedua orang yang aku kenal ini, mereka akhirnya bermusuhan. Sungguhan bermusuhan. Melempar dugaan, tidak mau bertemu, marah setiap kali mendengar namanya, berbagi dendam, membicarakan hal yang buruk, daftarnya masih panjang. Dan mereka berpisah. Mendamaikan kedua orang ini sangat sulit, meskipun mereka telah berpisah.
Apakah benar betapa memaafkan bukanlah hal yang mudah?
Aku ingin membaca buku ini. Mungkin aku bisa belajar dan lebih memahaminya, sehingga aku bisa menemukan jawaban pertanyaan itu :) sungguh, semoga aku beruntung *
Nama: Cahya
ReplyDeleteTwitter: @chynrm
Email: cahyasptm@gmail.com
Link tweet: https://twitter.com/chynrm/status/661014124504072192
Jawaban:
Kalau untuk urusan memaafkan, manusia memang harus murah dalam memberi maaf. Apa pun kesalahan orang itu.
Karena Tuhan Maha Pemaaf, maka sebagai manusia kita pun harus bisa memaafkan kesalahan orang lain.
Seperti kata-kata sakti yang biasa terdengar,
"Tuhan aja punya julukan Yang Maha Pemurah dan suka memaafkan, masa kita yang cuma manusia nggak bisa memaafkan sesama?" :D
Manusia itu tempatnya khilaf dan salah.
Tingkahnya yang sudah berselingkuh itu harus dijadikan alarm untuk diri kita sendiri.
Introspeksi diri, jangan cuma bisa menyalahkan pasangan yang menyeleweng.
Coba tanya pada hati ini, apa kita sudah baik sebagai pasangan?
Berhubung novel ini masuk lini Le Mariage, saya contohkan dalam kasus pernikahan nih ya.
Apa kita sudah melayani dan 'melayani' suami dengan baik?
Apa kita selalu tampil cantik dan menarik di depan suami ketimbang menyambutnya pulang kerja dengan baju daster berketiak bolong dan bau terasi?
Apa kita sudah memberi perhatian yang cukup untuknya?
Apa kehadiran dan peran kita sudah cukup menghiburnya demi menghilangkan penat seharian?
Apa kita sudah jadi teman yang baik untuk berbagai keluh kesah dan masalahnya?
Apa kita juga bersikap baik di depan orangtua, mertua, dan tetangga sehingga tidak membuat si pasangan jadi ilfeel lalu buang muka?
Intinya, apakah kita sudah memberikan semua hal yang membuatnya puas sehingga tidak punya alasan untuk berpaling ke lain hati?
Dia yang berselingkuh seolah semua kesalahan tertumpah padanya.
Dia yang nyeleweng seolah cuma dia yang butuh kesempatan kedua.
Kita juga punya kesalahan dan kita juga butuh kesempatan kedua kalau kita sudah sadar kita ini serba kurang.
Bagaimana kalau justru dia yang nggak mau ngasih another chance buat kita sementara kita masih cinta dan ingin memperbaiki diri?
Hayo loh...
Jadi, kalau kayak kata pepatah itu,
"Semut di pulau seberang kelihatan, gajah di depan mata tidak kelihatan."
Mudah melihat kesalahan orang lain, tapi nggak bisa menyadari kesalahan sendiri.
Gampang menghakimi orang lain, tapi nggak mau introspeksi diri. :)
Sekian jawaban saya.
Terima kasih ^^
Maaf, ada yang kurang nih. :D
DeleteJawaban utama dari pertanyaannya adalah...
Ya, saya bisa memaafkan perselingkuhannya.
Untuk alasannya sudah saya tulis dan jabarkan seperti komentar di atas.
Terima kasih. :)
April Silalahi
ReplyDeletehilda.silalahi92@gmail.com
@aprlboanarges
link tweet: https://twitter.com/aprlboanarges/status/661041592396963840
Perselingkuhan adalah hal yang paling perempuan benci. Boong aja kalau ada perempuan yang tidak sakit jika pasangannya selingkuh dengan orang lain.
Gue mungkin akan memaafkan pasangan gue setelah gue tanya apa sebabnya dan melihat kesungguhan Dia menjalin hubungan lagi sama gue.
Kalau ternyata Dia memilih selingkuhannya, gue gak mungkin bisa melanjutkan hubungan.
Tapi akan tetap memaafkan pasangan gue, mungkin Dia bisa menemukan kebahagiaan dengan selingkuhannya yang gak didapat dari gue.
Nama : Tiara I. K.
ReplyDeleteTwitter : @tirr_
Link share : https://twitter.com/tirr_/status/661144337330278400
Jawaban :
Saya bisa memaafkan perselingkuhan. Tapi jika sudah diberi kesempatan, masih terulang hingga 2 kali atau selebihnya, saya tetap memaafkan meski tidak memberi kesempatan lagi. Dalam konteks pacaran, pasti minta putus. Tapi dalam konteks pernikahan, akan saya pertahankan bagaimana pun caranya agar dia(atau pun saya) berubah.
Nama: Thia Amelia
ReplyDeletee-mail: thiameliasn@gmail.com
twitter: @Thia1498
link: https://twitter.com/Thia1498/status/661175366870962176
Apakah kamu bisa memaafkan perselingkuhan?
Kaca yang retak bisa disambungkan, tapi tetap saja pecahan nya akan terlihat. Begitu pun dengan perselingkuhan, jika di mulut kita mengucapkan memaafkan, tetap saja dalam hati masih ada rasa sakit ketika mengingatnya. Bagi saya hokum memaafkan adalah wajib, karena dalam agama yang saya anut, tidak boleh marah kepada orang lebih dari 3 hari dan sampai sekarang, saya masih menjunjung tinggi hal itu. Tapi, setelah itu mungkin rasanya akan beda ketika bertemu dengan si penyelingkung. Sepintar-pintar nya orang acting, aka nada di suatu masa dia melakukan kesalahan. Intinya, saya memaafkan perselingkuhan, tapi tidak melupakan. Itu akan dijadikan pembelajaran ke depannya bagaimana seharusnya saya berhubungan. Dan mungkin, tidak akan bisa terlalu dekat lagi dengan si penyelingkuh, karena bagaimana pun disitu kepercayaan yang sudah di rusak, jadi kedepannya sikap saya pasti akan beda bahkan cenderung menjauhi. Karena hal itu dilakukan untuk melupakan, bukan lari dari masalah. Tapi membuat agar rasa benci dan sifat pemaaf semakin tertanam.