BOOK review
Started on: 20.October.2015
Finished on: 21.October.2015
Finished on: 21.October.2015
Judul Buku : Love is the End
Penulis : Christina Tirta
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 192 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 34,240 (http://www.pengenbuku.net)
Rating: 3/5
Giveaway berhadiah 1 (satu) buku Love is the End di akhir review ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rating: 3/5
Giveaway berhadiah 1 (satu) buku Love is the End di akhir review ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Selama ini untuk apa aku memelihara obsesiku? Obsesi yang sia-sia dan luar biasa bodoh? Hanya untuk hari ini? Hanya untuk merasakan sensasi jatuh dari gedung bertingkat? Atau pelan-pelan tenggelam dalam pusaran air yang mematikan? Apa begini rasanya? ... Aku tak bisa terus-menerus seperti ini. Hidup tidak mungkin semenyedihkan ini, kan?"Naira telah sejak lama memendam perasaan pada Aidan, lelaki yang sehangat matahari dan selalu berhasil melelehkan hati Naira. Dan saat Aidan tiba-tiba saja menghilang dari kehidupannya, Naira bersusah-payah melupakan obsesinya terhadap lelaki itu. Hingga setahun kemudian, Aidan secara tiba-tiba pula kembali muncul sebagai atasan di tempat kerjanya. Pertemuannya kembali dengan Aidan membuat segalanya semakin sulit, karena perasaan Naira masih tetap sama setelah sekian lama. Naira semakin merasa terluka saat Aidan malah memperkenalkan Bobbi, wakil GM baru di kantornya yang dingin dan terkesan jutek. Dan dunia Naira seolah hancur saat mendapati bahwa ternyata kini sudah memiliki seorang kekasih; seorang perempuan bernama Ami, yang ternyata adalah adik perempuan Bobbi.
"Aku telah berjanji, tak akan membiarkan air mataku tumpah karena seorang Aidan. Dan aku tak akan melanggar janjiku."Di saat Naira berusaha keras untuk melupakan Aidan, lelaki itu malah terus berada di dekatnya dan menggoyahkan perasaannya. Naira pun memutuskan untuk menerima tawaran Bobbi menjadi asistennya agar ia bisa pindah dari divisi yang dipimpin oleh Aidan. Menghabiskan banyak waktu bersama Bobbi membuat Naira semakin mengenal lelaki yang selalu terlihat dingin itu. Bahkan Bobbi meminta Naira untuk melakukan hal aneh yang membuatnya bertanya-tanya. Hingga pada akhirnya semuanya menjadi jelas. Perasaan setiap dari mereka pun terungkap berikut dengan alasan atas semua yang telah terjadi.
"Dan untuk saat itu, aku tak berani menoleh. Aku tak ingin Aidan membaca kekecewaan dan kesedihanku. Lagi pula semuanya sudah terlambat. Waktu tidak mungkin diputar kembali."
image source: here. edited by me. |
Buku ini merupakan pertama kalinya aku membaca tulisan Christina Tirta, meskipun Love is the End bukanlah karya pertamanya. Novel ini tergolong cukup tipis sehingga bisa menjadi bacaan ringan yang dapat dengan cepat diselesaikan. Karena buku ini ditulis dari sudut pandang pertama Naira, pembaca dapat benar-benar mengetahui seluk-beluk perasaan karakter utamanya dan apa saja yang ia pikirkan. Pembaca akan mengetahui betapa terobsesinya Naira pada Aidan yang telah membuatnya jatuh cinta, dan betapa sedihnya ia saat Aidan tiba-tiba menghilang. Konflik muncul saat Aidan kembali ada dalam kehidupan Naira yang kemudian berkembang menjadi sejumlah permasalahan lain. Selain itu, seolah ada misteri tersembunyi yang membuatku penasaran dengan apa yang sebenarnya disimpan oleh setiap karakternya. Mengapa Aidan seringkali mengungkit bahwa tidak semua berjalan seperti yang diinginkan dan juga mengapa Bobbi meminta Naira melakukan sebuah tugas yang aneh—pertanyaan-pertanyaan itulah yang mendorongku untuk terus membaca hingga akhir, saat semuanya terungkap dengan jelas. Meskipun aku tidak sepenuhnya puas dengan ending-nya, aku cukup suka dengan penjelasan yang mengungkapkan misteri yang ada. Dan aku turut senang karena setiap karakter berhasil memperoleh kebahagian mereka masing-masing :)
Di antara empat karakter utama yang berperan dalam kisah ini, sebenarnya karakter Aidan-lah yang paling berkesan untukku. Aku rasa karena sejak awal bukunya Naira membagi obsesi dan seluruh perasaannya tentang Aidan, aku jadi ikut-ikutan terbuai oleh sosok Aidan yang hangat. Oleh karena itu saat keduanya bertemu kembali, aku sebenarnya berharap mereka akan berakhir bersama. Namun kemudian muncul sosok Bobbi di antara mereka—yang berusaha melindungi adiknya, Ami, agar tidak terluka perasaannya. Karena banyaknya momen antara Naira dan Aidan di masa lampau (yang dimunculkan dalam bentuk flashback), chemistry yang manis antara keduanya benar-benar terasa. Sedangkan di sisi lain, aku merasa hubungan antara Naira dan Bobbi kurang begitu terbangun karena mereka baru mengenal satu sama lain dan tidak banyak yang terjadi di antara mereka. Aku rasa jika ada lebih banyak momen manis yang terjadi antara Naira dan Bobbi, chemistry mereka akan lebih terbentuk.
Secara keseluruhan, aku cukup menikmati buku ini yang mengisahkan tentang seseorang yang harus berusaha melupakan cinta pertama serta obsesi masa lalunya. Penulisannya mengalir dengan baik meskipun aku merasa bahwa ceritanya masih bisa digali lebih dalam lagi. Setiap karakter yang ada di dalamnya pun memiliki kepribadian yang unik dan mudah untuk disukai. Bersamaan dengan buku ini, penulisnya mengirimkan karyanya yang lain berjudul Dangerous Love yang juga akan segera aku baca dan review. Terima kasih untuk Christina Tirta yang sudah memberiku kesempatan untuk berpartisipasi dalam blog tour ini :)
Di antara empat karakter utama yang berperan dalam kisah ini, sebenarnya karakter Aidan-lah yang paling berkesan untukku. Aku rasa karena sejak awal bukunya Naira membagi obsesi dan seluruh perasaannya tentang Aidan, aku jadi ikut-ikutan terbuai oleh sosok Aidan yang hangat. Oleh karena itu saat keduanya bertemu kembali, aku sebenarnya berharap mereka akan berakhir bersama. Namun kemudian muncul sosok Bobbi di antara mereka—yang berusaha melindungi adiknya, Ami, agar tidak terluka perasaannya. Karena banyaknya momen antara Naira dan Aidan di masa lampau (yang dimunculkan dalam bentuk flashback), chemistry yang manis antara keduanya benar-benar terasa. Sedangkan di sisi lain, aku merasa hubungan antara Naira dan Bobbi kurang begitu terbangun karena mereka baru mengenal satu sama lain dan tidak banyak yang terjadi di antara mereka. Aku rasa jika ada lebih banyak momen manis yang terjadi antara Naira dan Bobbi, chemistry mereka akan lebih terbentuk.
Secara keseluruhan, aku cukup menikmati buku ini yang mengisahkan tentang seseorang yang harus berusaha melupakan cinta pertama serta obsesi masa lalunya. Penulisannya mengalir dengan baik meskipun aku merasa bahwa ceritanya masih bisa digali lebih dalam lagi. Setiap karakter yang ada di dalamnya pun memiliki kepribadian yang unik dan mudah untuk disukai. Bersamaan dengan buku ini, penulisnya mengirimkan karyanya yang lain berjudul Dangerous Love yang juga akan segera aku baca dan review. Terima kasih untuk Christina Tirta yang sudah memberiku kesempatan untuk berpartisipasi dalam blog tour ini :)
Bagi yang tertarik untuk mendapatkan buku ini secara gratis, silahkan ikuti giveaway di bawah ini :)
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
BOOK GIVEAWAY
25 - 30 Oct 2015 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.
1. Follow blog Bookie-Looker via Google Friend Connect (GFC) atau Bloglovin.3. Promosikan giveaway ini melalui tweet dan jangan lupa mention ketiga twitter di atas dengan hashtag #LoveIsTheEnd4. Tuliskan di bagian komentar: Nama, E-mail / akun Twitter (untuk menghubungi jika kalian menang), link tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Pemenang akan diumumkan tanggal 31 Oktober 2015 :) Tersedia 1 (satu) buku Love is the End untuk giveaway ini :) Semoga beruntung!
Nama: Kiki Suarni
ReplyDeleteEmail: kikisuarni616@yahoo.com
Twitter: @Kimol12
Link: https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/658109921150431232
Menurtku cinta itu tidak harus memiliki karena yah, kalau memang jodohnya, pasti gak kemana. Lagi pula yang namanya cinta itu gak bisa dipaksain. Dan juga pasti ada banyak hal yang kita suka tapi tidak mungkin untuk kita miliki. Misalnya, cinta kita pada idola kita. Jadi, yang namanya cinta itu berbeda-beda situasi dan kondisinya. Tapi kalau dalam hal pasangan dan kita tidak bisa memiliki, mungkin Tuhan telah menyiapkan yang lebih baik untuk kita.
nama: khusnul
ReplyDeletetwitter: @imahreana
email: khusnulalsyafia@gmail.com
Link Share: https://mobile.twitter.com/imahreana/status/658148083146985472?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C4666973015
Cinta itu tak harus memiliki, karna pada dasarnya takdir cinta memang harus memilih, antara bahagia bersamanya atau bahagia melihatnya bersama orang lain. Memang, engga ada yg lebih sakit ketika melihat seseorang yg kita cintai mencintai orang lain, namun kita juga harus yakin, yg terbaik itu adalah setiap yg allah pilihkan meskipun terkadang bukan yg diharapkan. Percayalah, jika pada akhirnya kamu tidak bersama dengan orang yang kamu cintai, yg selalu kamu sebut namanya dalam doamu, mungkin suatu saat nanti kamu akan bersama dengan orang yg diam-diam menyebut namamu di dalam doanya.
Nama: Fitra Aulianty
ReplyDeleteTwitter: @fira_yoopies
Email: fitra.aulianty@gmail.com
Link Share: https://twitter.com/fira_yoopies/status/658172800939651072
"Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Menurutku cinta itu harus memiliki, karena pada dasarnya cinta itu adalah perasaan tidak ingin kehilangan seseorang. Entah orang itu keluarga ataupun orang dekat lainnya.
Namun, jika suatu saat orang-orang itu menghilang, cinta kepada mereka tidak akan pernah menghilang karena cinta kepada mereka tetap tinggal di hati.
Nama: Eris Andriani
ReplyDeleteTwitter: @RizAnNie88
Email: ayaseyis@gmail.com
Link share: https://twitter.com/RizAnNie88/status/658266171481845760
Jawaban:
Kalau menurutku sih tergantung ya mba, ada yg bilang harus memiliki ada yg bilang tak harus memiliki itu cuma beda persepsi aja sih.
Yg bilang cinta harus memiliki itu karena pada akhirnya mereka mendapatkan cinta yg selama ini dia inginkan, memperlakukan cinta itu dengan sebaik-baiknya agar cinta itu tidak lepas begitu saja.
Yg bilang cinta tak harus memiliki karena dia belum mendapatkan cinta yg selama ini dia inginkan, karena bila suatu hubungan tidak bisa dipertahankan buat apa dipertahankan. Lebih baik mencari cinta lain yg lebih baik.
Intinya jalani aja hubungan cinta kamu sama pasangan kamu, yg namanya jodoh tuh gak bakalan kemana. Tuhan pasti akan memberikan jodoh yg terbaik buat kamu kok.
Gak usah dipikir terlalu berat mba ntar malah sakit, biaya dokter mahal ngurus BPJS juga sulit minta ampun..Lho ngomong apa sih heh he..
Sekian terima kasih.
Nama : Sabrina T
ReplyDeleteE-mail : sabrinatjo@gmail.com
Twitter : @sabrinate
link tweet : https://twitter.com/SabrinaTe/status/658282771207483392
Jawaban "Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Nanti kalau harus memiliki kok katanya egois, tapi kalau tidak memiliki kok sakitnya itu di sini (nunjuk hati). Maunya sih ya memiliki.
Menurutku cinta itu harus memiliki atau tidak memiliki itu bukan yang terutama. Seperti seorang anak yang ditinggal meninggal orang tuanya. Apakah dia cinta dengan orang tuanya? Iya. Memiliki? Tidak. Bisa dipaksakan? Tentu saja tidak. Tetapi cintanya terhadap orang tuanya akan selalu ada.
Bagaimana dengan pasangan hidup? Aku percaya kalau jodoh pasti "nyetrum", ngga bertepuk sebelah tangan :p.
Nama : Nova Indah Putri Lubis
ReplyDeleteTwitter : @n0v4ip
Email : n0v4ip@gmail.com
Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/658334871815720961
Menurut saya cinta itu harus memiliki. Munafik rasanya jika saya mengatakan cinta tidak harus memiliki tapi saya tidak bisa merelakan bahkan sakit hati saat orang yang saya cintai bersama wanita lain. Silahkan sebut saya egois, tapi menurut saya itulah cinta. Dan jika ternyata saya tidak bisa memilikinya, maka saya putuskan untuk berhenti mencintainya dan melupakannya. Dan saya yakin Tuhan akan mendatangkan cinta yang lebih baik lagi untuk saya. Kalo kata pak Mario "Hanya orang menyerah yang mengatakan bahwa cinta tak harus memiliki"... :D
Terima Kasih kak Stefanie ^^
Nama: Evita
ReplyDeleteTwitter: @evitta_mf
email: evita.mf27@ymail.com
link share: https://twitter.com/evitta_mf/status/658348608312356864
Q: "Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Kalau menurutku cinta itu tidak harus memiliki. Memangnya untuk cinta yang memiliki saja yang pantas disebut cinta? Jelas, tidak! Semua cinta, baik yang tidak memiliki maupun cinta yang memiliki sama-sama disebut cinta. Kalau cinta itu harus memiliki, saya rasa itu bukan cinta tapi egois.
Maka ketika kita jatuh cinta, katakan, berusahalah, tapi hasil akhirnya entah itu dapat memiliki si dia ataupun tidak,apapun bentuknya itu tetap cinta.
Nama : Agatha Vonilia Marcellina
ReplyDeleteAkun twitter : @Agatha_AVM
Email : agathavonilia@gmail.com
Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/658480444237680641
"Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Cinta tidak harus memiliki. Aku bukan munafik dan menyerah begitu saja, tapi ada hal lain yang harus aku perjuangkan daripada cinta. Cinta bisa tumbuh kapan saja dan di mana saja. Aku pernah ngerasain sakit saat harus merelakan seseorang untuk orang lain karena aku pikir dia akan jauh lebih bahagia dengannya daripada denganku. Perlu waktu cukup lama untuk move on. Aku memahami 1 hal, mengapa terkadang cinta memang tidak harus memiliki. Cinta itu ibarat kapal, kalau menemukan pelabuhan yang pas dan tujuan yang benar, dia akan berlabuh. Tapi, kalau tidak dia harus merelakan tempat itu untuk kapal yang lain. Aku percaya Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi umatnya. Jadi, cinta itu bagiku bukan harus memiliki dan tidak memiliki, cinta itu adalah melihat orang yang kita sayang selalu tersenyum dan bahagia walau bukan aku yang menjadi pendamping hidupnya.
Terima kasih Kak Stefanie.
Nama: Titim Nuraini
ReplyDeleteTwitter: @titim_nuraini
Email: titim.dear@gmail.com
Link share: https://twitter.com/titim_nuraini/status/658524713774223360
Jawaban: Cinta itu harus memiliki. Jika tidak, lebih baik menyerah saja. Karena cinta itu saling mengisi, saling berbagi, dan saling melengkapi.
Nama : Diah Pujiawati
ReplyDeleteTwitter : @She_Spica
Link Share : https://twitter.com/She_Spica/status/658555023870201856
Ada cinta yang layak dipertahankan dan ada juga yg tidak. Jika hanya bertepuk sebelah tangan, maka lebih baik menyerah dan fokuskan diri untuk mnjadi pribadi yg lebih baik lagi agar datang cinta yang beih baik pula. Cinta jg bukn hanya soal dua sejoli, krna jika keduanya brkenan merengkuh pelaminan, maka ada dua keluarga jg yg akan dinikahkan. Bersambut tangan bukan brrti mengabaikan kemungkinan ada penolakan dr keluarga. Mngkin kebanyakan cinta seperti inilah yg brhenti diperjuangkan, dan hrus dilepaskan. Tidak egois dan menyingkirkan pndapat orng sekitar jg bisa menjadi landasan apakah cinta itu wajib diperjuangkan atau bahkan dilepaskan.
Nama: Putri Prama Ananta
ReplyDeletetwitter: @putripramaa
link tweet: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/658580304790073344?p=v
Menurutku, cinta itu (harus) memiliki. Kenapa 'harus'nya kukurung? karena, 'harus' tidak selalu terjadi pada setiap cinta. Setiap orang yang mencintai pasti ingin memiliki, kalau ada perasaan cinta yang tidak ingin memiliki, berarti kadar cintanya masih dikalahkan oleh cinta yang ke lainnya. Maksudnya, bagaimana bisa seseorang bertahan mencintai tanpa memiliki? Pasti dia akan berjuang untuk memilikinya. Rasanya, mencintai itu selalu diikuti keinginan untuk memiliki.Sayangnya, waktu berjuang untuk cinta ini yang berbeda-beda, tergantung bagaimana seseorang bisa bertahan.
Cinta itu pasti memiliki, tapi tidak 'harus' karena tidak semua cinta berakhir dengan 'harus' memiliki.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Ardita Ardyanti
ReplyDeleteE-mail : ardyantiardita@gmail.com
Twitter : @ardyanti18
Link tweet : https://twitter.com/ardyanti18/status/658852557033357312
Pertanyaan : Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki ?
Jawaban :
Menurutku cinta tidak harus memiliki karena kita dapat merasa bahagia atas kebahagiaan orang yang kita cintai. Maksudnya jika kita benar-benar mencintainya, kita akan ikut merasa bahagia atas kebahagianya, meskipun itu bukan dengan kita. Terdengar sedih memang, tapi itulah kenyataanya, kita tidak dapat memaksakan kehendak kita. Diatas segalanya, ada takdir Tuhan yang berperan dalam skenario ini. Kita tidak dapat memaksakan kehendak kita sendiri. Jika kita memang ditakdirkan bersama, maka atas ijin Tuhan kita akan bersama selamanya denganya.
Nama: Musdalifah Putri
ReplyDeleteTwitter: @MusdalifahYeaa
E-mail: musdalifahpoetry@yahoo.com
Link share: https://twitter.com/MusdalifahYeaa/status/658836444409040896
Jawaban:
Cinta itu harus memiliki! Karena memang cinta harus memiliki. Kalau tidak, kita harus mencintai apa? Mencintai itu kan tidak hanya pada manusia, tapi pada segala sesuatu yg ada di dunia ini harus dicintai. Terkadang memang ada juga cinta harus tidak memiliki karena tidak semua hal didunia dapat kita miliki. Cinta harus memiliki bukan juga cinta tak harus memiliki, tapi cinta itu harus menyayangi. Dan... merelakan apa yang tak bisa jadi kepunyaan. Jika kau ingin cinta harus di miliki, maka berusahalah. Lalu jika cinta kau tak memiliki, berserah lah kepada Tuhan serta berdo'a agar di beri petunjuk. Rencana Tuhan indah, semua sudah di atur :)
Nama : Veny
ReplyDeleteTwitter : @yutakaNoYuki
Link : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/658964326137524225
Menurut aku cinta gak harus memiliki sih, soalnya kadang kita bisa mencintai hal-hal yang emang gak akan bisa kita miliki selamanya. Cinta pada hal-hal yang gak mungkin kita miliki itu gak masalah karena memang cinta kan gak bisa kita atur akan jatuh ke siapa atau apa, jadi pasti ada momen dimana kita mencintai tanpa bisa atau tanpa harus memiliki ....
Nama : Ponco Adi Nugroho
ReplyDeleteTwitter : Panu__
Link : https://twitter.com/Panu__/status/659192679599771648
Menurutku cinta itu harus memiliki, perasaan sayang lah yang nggak harus memiliki. Karena cinta itu adalah perasaan ingin memiliki. Perasaan ingin membagi kebahagiaan dan kesedihan bersama seseorang.
Mungkin ada yang bilang kalau cinta itu tak harus memiliki, mungkin yang bilang adalah orang yang ditolak saat menyatakan cinta. Tapi apakah orang itu akan mencintai terus tanpa memiliki? Pasti tidak, itu hanya perasaan sayang yang berlebihan, yang nantinya akan menjadi cinta kalau mereka jadi sepasang kekasih.
Jadi cinta itu harus memiliki. Sayang lah yang tidak harus memiliki.
ReplyDeleteNama : Zaza Dwiastuti Arfah
Email : zazadwiastutiarfah2505@gmail.com
Twitter : @zazadwi
Link twit : https://mobile.twitter.com/Zazadwi/status/659212181565628416?p=v
Jawaban : kalau menurut saya sih tergantung. Tergantung dari segi apa cinta itu dan dalam kadar apa. Karena tidak semua cinta itu harus dimiliki.
Nama : Naning Pratiwi
ReplyDeleteTwitter : @chelseas_lovers
Link Share : https://twitter.com/chelseas_lovers/status/659226038057046016
"Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Yang namanya cinta itu ya selalu punya hasrat ingin memiliki. Walaupun pada akhirnya nggak bersama, tapi tetap saja, sebelumnya angannya berontak ingin dan harus memiliki.
Kalau bibir bisa berkata nggak harus memiliki, tapi hati??
Tiap orang pasti pernah mengalami hal itu. Memaksa bibirnya bilang "nggak pa pa dia nggak sama aku. Aku ikhlas. Toh dia bahagia." Alah, semenit lagi tiba-tiba ada status yang berbunyi "Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan."
Ihuu.. Iya kan?? Ayo, siapa yang masih berani bilang cinta nggak harus memiliki tapi masih berharap dia putus sama gebetan. Nahhh.. Hihihi......
Nama: Aya Murning
ReplyDeleteEmail: ayamurning@gmail.com
Twitter: @murniaya
Link share: https://twitter.com/murniaya/status/659264472620605440
Menurutku cinta itu harus memiliki. Naluri dasar manusia adalah harus mampu mempunyai apa yang dia sukai. Betul? Kalau memang cinta maka perjuangkanlah demi meraih kebahagiaan hati. Milikilah selagi itu masih bisa didapat. Jangan mau kalah dengan keadaan.
Tapi, jangan lupa pula bahwa cinta itu haruslah dari dua arah. Kita nggak bisa main paksa begitu saja. Jika dia tetap berkata tidak, maka itu sebuah pilihan bahwa tetap ada yang harus direlakan.
Cinta itu kadang memang egois, tapi cinta yang baik adalah cinta yang mau berjuang namun juga bisa merelakan jika itu memang bukan untuknya.
Nama: Dian Maya
ReplyDeleteDomisili: Makassar
Twitter: @dianbookshelf
Link share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/659267883038543872
Cinta kepada manusia, mutlak harus memiliki.
Tapi kecintaan terhadapa benda mati, TIDAK HARUS dimiliki.
Nama: Eni Lestari
ReplyDeleteDomisili: Malang
Twitter: @dust_pain
Link share: https://twitter.com/dust_pain/status/659273180733829120
"Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
tentu saja cinta harus memiliki. dengan memiliki membuat kita berusaha untuknya, juga membahagiakannya. tapi kadang ada keadaan yang memaksa kita gak bisa memiliki cinta yang kita inginkan. saat itulah, kita harus ikhlas untuk gak memiliki cinta itu.
Nama: Thia Amelia
ReplyDeleteTwitter: @Thia1498
Link share: https://twitter.com/Thia1498/status/659552862804951040?s=01
E-mail: thiameliasn@gmail.com
Apa menurutmu cinta harus memiliki apa tidak harus memiliki?
Saya yakin dengan kata-kata 'Jika seorang yang kita cintai bahagia, maka kita pun akan ikut bahagia'. Jadi, saya percaya bahwa cinta tidak harus memiliki, cinta tidak harus dipaksa. Jika sekali kita mengungkapkan lantas ditolak, maka biarkan. Yang harus kita lakukan setelahnya hanyalah membiarkan dia, dan menunjukkan bahwa cinta ini adalah cinta sehat yang tidak harus memiliki. Biarkan dia merasakan bahwa cinta yang kita miliki adalah murni dari dalam hati karena ingin dia bahagia. Jika kebahagiaan dia adalah dengan tidak memiliki, ya sudah, yang penting kita sudah menunjukkan. Dari pada cinta harus memiliki dengan membiarkan kebencian semakin menumpuk dalam hati, lama-kelamaan kita juga akan merasa sakit. Biar cinta tidak memiliki, karena setelah saya survei kemana-mana, melihat seseorang yang dicintai tersenyum walau bukan bersama kita, maka bibir kita pun akan ikut tersenyum.
Nama : Tasya Amanda
ReplyDeleteDomisili : Bandung
Twitter : @tasyaamanda95
Link Share : https://twitter.com/tasyaamanda95/status/659554809297563649
"Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Tidak harus memiliki, karena kita tidak akan tahu orang yang kita cintai adalah jodoh kita, dan karena cinta yang tulus tidak pernah memaksa/ego.
Dengan melihat orang yang kita sayangi bahagia, kita merasakan juga kebahagiaan itu, dengan tidak harus selalu berada disisinya.
Nama : Afika Yulia Sari
ReplyDeleteEmail/Twitter : afikayuliaakb@gmail.com/ @afikayulia
Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/659574535495090176
Pada dasarnya setiap orang merasakan apa itu cinta. Sedang cinta memiliki porsinya masing", kepada siapa cintanya berlabuh, seperti apa mereka menjalaninya, dll. Terkadang disatu sisi mereka menganggap bahwa cinta harus memiliki. Pendapat yang satu ini beralasan bahwa buat apa cinta jika tidak bisa memilikinya, ada sebuah dorongan/ambisi untuk memiliki. Sedang disisi lain, mereka yang menganggap cinta tidak harus memiliki, beralasan bahwa menyimpan perasaan cinta lebih baik ketimbang mengutarakannya yang berakibat penolakan ujung" nya patah hati. Jadi, tergantung pribadi dirinya masing" seperti apa mereka menyambut cinta.
Nama: Aulia
ReplyDeleteE-mail: auliyati.online@gmail.com
Twitter: @nunaalia
Pertanyaan: "Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
Jawaban:
Cinta harus memiliki.
Menurutku jika jatuh cinta tapi tidak memiliki itu namanya sia-sia, hanya buang-buang waktu, perasaan, dan pikiran. Mungkin terdengar egois, tapi kita berhak bahagia kan? Kalau jatuh cinta tapi tidak bahagia, untuk apa?
Jadi buat aku, ketika aku jatuh cinta pada seseorang aku harus memiliki dia, kalau tidak bisa memiliki, aku lebih baik melupakan dia dan melepaskan cinta itu.
Isnaini Alfazcha
ReplyDelete@isnalfa
naina9498@gmail.com
https://twitter.com/isnalfa/status/659738223501930496
cinta harus memiliki.
cintamu kepada orang tua maka kamu harus memiliki mereka
cinta kepada lawan jenis? hanya pasangan hidupmu yang boleh kamu cintai, dan tentu kamu telah memilikinya.
cinta kepada anak, tentu kamu harus memiliki hati mereka agar mereka juga mencintaimu
cinta kepada Sang Pencipta? Tentu kita harus selalu memiliki-Nya di hati kita.
Dias Shinta Devi
ReplyDelete@DiasShinta
diasshinta.iyas@gmail.com
https://twitter.com/DiasShinta/status/660012086454456320
nggak harus memiliki kak... banyak kenyataan di sekitarku yang mengajarkan kalau memang kita tak bisa memaksakan segalanya termasuk cinta. cinta bisa dirasakan sepihak dan tak bisa memaksa yg lain. kalau yg kita cintai telah pergi ke sisi-Nya, apa kita masih bisa memiliki dia? yang bisa kita miliki kan hanya 'cinta' itu sendiri serta kenangan pahit-manis yang terbentuk karenanya :)
Nama : Tiara Orlanda
ReplyDeleteEmail : tiaraorlandaa@gmail.com
Akun Twitter : @tiaratier_
Link Share : https://twitter.com/tiaratier_/status/660040688977842177
Menurutku cinta itu harus memiliki.
Bukan maksudku kita harus memaksa orang yang kita cintai itu untuk jadi milik kita, tapi ada baiknya kalo orang yang kita cintai tidak ditakdirkan jadi milik kita, berarti masih ada orang lain yang memang 'disiapkan' untuk kita. Jadi daripada kita terus mencintai yang bukan milik kita, menghabiskan waktu yang menurutku sia-sia, bukankah lebih baik kita memberikan waktu untuk yang benar-benar sudah jadi milik kita ? Hehehe
Nama : Ken
ReplyDeleteTwitter : @orion____
Follow GFC via : @kenastridd@gmail.com
Link share : https://twitter.com/orion____/status/660117119569297408
Q : "Apakah menurutmu cinta harus memiliki atau tidak harus memiliki?"
A : Bagi saya, cinta tidaklah harus menjadi milik kita. Kenapa? Karena semuanya, apapun dan siapapun yang kita cintai, semata-mata adalah hadiah yang dititipkan Tuhan. HANYA DITITIPKAN.
Suatu saat, jika Tuhan menghendaki, IA akan mengambil mereka dari kita. Karena itulah, cinta bukanlah hal yang selamanya akan kita miliki—entah kita sudah pernah atau bahkan belum memilikinya. Dan kita nggak akan punya kuasa untuk mempertahankannya. Kita pasti sudah sangat sering mendengar banyak kalimat-kalimat bijak yang menyarankan agar kita selalu mencintai dengan cara sederhana. Agar kelak nantinya, saat apa yang kita cintai pergi, akan lebih mudah bagi kita untuk melepaskannya :)