Monday, September 7, 2015

Book Review: Love Roulette (Mafia Espresso, #2) by Francisca Todi

.
BOOK review
Started on: 27.August.2015
Finished on: 28.August.2015

Judul Buku : Love Roulette (Mafia Espresso, #2)
Penulis : Francisca Todi
Tebal : 150 Halaman (e-book)
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 20,000 (via Google Play Store)

Rating: 3.5/5
*Bagi yang belum membaca buku pertamanya, review ini mungkin mengandung spoiler.
Review Irresistible (Mafia Espresso, #1) by Francisca Todi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
"Sepuluh hari benar-benar waktu yang terlalu singkat—itulah kesimpulanku saat itu. Yang kukhawatirkan adalah bagaimana hubungan kami bisa bertahan di tengah jarak dan kesibukan dan rasa rindu yang membuncah. Sumpah, tak pernah terpikir dalam benakku tantangan macam apa yang bakal kuhadapi di saat berikutnya."
Setelah memulai hubungan mereka, Sophie dan Antonio harus terpisah oleh jarak karena Sophie tinggal di Belanda, sedangkan Antonio tinggal di Roma; dan tentunya itu tidak mudah dijalani oleh keduanya. Terlebih lagi Sophie baru memulai pekerjaannya di tempat yang baru, sehigga kesibukan juga menjadi penghalang bagi mereka. Saat Antonio akhirnya datang mengunjungi Sophie, mereka malah berakhir bertengkar. Dan cobaan terbesar bagi Sophie adalah saat Antonio bertemu kembali dengan seorang gadis cantik asal Italia yang bernama Elena—yang ternyata adalah mantan kekasih lelaki itu. Elena menantang Sophie dalam sebuah taruhan untuk memperebutkan Antonio, dan Sophie sama sekali tidak yakin dengan keputusan yang telah ia ambil.

"Kalau Antonio sampai tahu tentang taruhanku dengan Elena, apakah dia akan menggolongkan hal itu sebagai kepercayaanku pada cintanya? Atau... sebagai tindakan yang justru mengkhianati kepercayaannya?"
Situasi menjadi semakin rumit dengan munculnya seorang lelaki bernama Sacha Raux, pengusaha yang berniat untuk bekerjasama dengan Antonio namun juga menaruh banyak perhatian pada Sophie. Antonio sama sekali tidak menyukai kedekatan mereka, apalagi saat mengetahui bahwa Sophie menerima lelaki itu sebagai kliennya dan harus berangkat ke Paris untuk mengurus proyek bersama Sacha. Seiring dengan berjalannya waktu, hubungan Sophie dan Antonio pun merenggang dan kepercayaan yang mereka miliki untuk satu sama lain semakin menipis. Akan tetapi Sophie masih harus mengungkapkan sesuatu yang ia curigai dapat membahayakan karir Antonio.
"Taruhan konyolku telah menggerogoti hubungan kami. Tadinya kupikir hubungan kami cukup kuat. Kupikir aku cukup kuat. Waktu aku menyetujui tantangan Elena malam itu, aku tidak tahu aku telah menandatangani kontrak dengan sang Iblis sendiri."
image source: here. edited by me.
Buku kedua dari seri Mafia Espresso ini masih ditulis dari sudut pandang pertama karakter utamanya, Sophie. Jika buku pertamanya mengambil setting di Belanda, kali ini ceritanya juga bertempat di Paris—yang dikenal sebagai kota yang romantis. Dan dalam buku ini, ceritanya fokus pada hubungan antara Sophie dan Antonio serta berbagai macam rintangan yang harus mereka hadapi. Dibandingkan buku pertamanya, aku merasa alur cerita buku kedua ini jauh lebih sederhana—mengingat jumlah halamannya yang juga lebih sedikit. Konflik utama cerita ini adalah tentang hubungan asrama antara Sophie dan Antonio yang dihampiri oleh orang ketiga bernama Elena; selain itu terdapat juga elemen misterius yang serupa dengan buku pertama menyangkut rekan kerja Antonio yang bernama Sacha. Konfliknya sangat sederhana dan tergolong klise, tetapi entah mengapa sepertinya aku sedikit lebih menikmati buku ini dibanding buku pertamanya—mungkin karena jalannya cerita yang lebih mengalir dan berjalan cukup cepat. Walaupun ada sedikit bagian yang menegangkan pada bagian penyelesaian konfliknya (seperti yang terjadi juga di buku pertama), ending-nya sebenarnya agak mudah ditebak. Namun tetap saja aku turut senang untuk karakter utamanya karena semua berakhir sesuai dengan harapanku :))
"Biar kubagikan suatu rahasia padamu. Kalau kau selalu membiarkan rasa takut dan khawatir mencegahmu, tak banyak yang akan kaucapai dalam hidup ini...
Hidup ini penuh risiko. Risiko untuk mencoba dan gagal. Risiko untuk berteman dan bermusuhan. Risiko untuk mencintai dan dikhianati."
Dalam kisah Love Roulette ini, sayangnya aku masih belum juga menemukan karakter yang menjadi favoritku. Di buku ini, karakter Sophie kadang membuatku geregetan karena ia selalu merasa cemburu di segala situasi. Padahal sebagai pembaca aku bisa melihat ketulusan Antonio. Selain kedua karakter utamanya, Sophie dan Antonio, terdapat beberapa karakter tambahan yang menimbulkan konflik seperti yang aku sebutkan sebelumnya: yaitu Elena dan Sacha. Tidak ada yang terlalu istimewa juga dari kedua karakter ini. Elena adalah tipikal karakter orang ketiga yang adalah mantan kekasih Antonio, cantik, berkarir sukses, dan segala hal lainnya yang berhasil membuat Sophie terintimidasi. Sedangkan Sacha adalah sosok yang sepertinya baik namun terkesan mencurigakan. Selain itu, ada juga karakter Kathy, orang asing yang ditemui Sophie di Paris dan keduanya berakhir sebagai teman. Karakter Kathy berkesan untukku karena ia memberi beberapa nasihat yang dapat membantu Sophie :)
"Kalau kau tidak percaya ada lelaki yang bisa mencintaimu, apa pun yang mereka katakan, apa pun yang mereka lakukan, akan kau salahartikan sebagai tanda tidak cinta—sampai akhirnya ketakutanmu benar-benar menjadi kenyataan."
Sekuel ini merupakan bacaan ringan seperti buku pertamanya, karena konfliknya sederhana dan ceritanya pun juga tidak terlalu panjang. Di buku ini pun penulis juga masih menggunakan kiasan atau kalimat dalam bahasa Belanda dan Italia, sehingga bisa menambah sedikit wawasan bagi pembaca tentang kedua bahasa tersebut :) Dan tentunya, aku ingin kembali mengucapkan terima kasih untuk Francisca Todi yang sudah memberiku kesempatan untuk membaca buku ini dalam format ebook. Semoga terus berkarya dan menghasilkan novel-novel selanjutnya yang juga dapat dinikmati oleh pembaca :))
by.stefaniesugia♥ .

No comments:

Post a Comment