Thursday, September 10, 2015

[Blog Tour] Book Review: You Had Me at Hello by Indah Hanaco + Giveaway

.
BOOK review
Started on: 29.August.2015
Finished on: 4.September.2015

Judul Buku : You Had Me at Hello
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 360 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 51,040 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 3.5/5
Giveaway berhadiah 1 (satu) buku You Had Me at Hello ber-TTD di akhir review ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
"Selama belasan menit kemudian, Ina diserbu pertanyaan dari hati nuraninya. Mengapa dia membiarkan dirinya terikat pada sesuatu yang tidak diinginkan? Mengapa Ina membiarkan orang lain mengatur hidupnya, terutama pernikahan?"
Berbagai macam ulah sepasang anak kembar bernama Inanna dan Zora seringkali membuat Ayahnya kewalahan; dan secara tiba-tiba Ayah mereka memutuskan untuk segera mencari jodoh bagi keduanya. Tentu saja Ina sama sekali tidak setuju dengan hal tersebut karena ia merasa bahwa orang yang menjadi suaminya haruslah orang yang amat ia cintai dan juga sangat mencintai dirinya. Di tengah permasalahan yang membuatnya terdesak itu, ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Alistair lewat sebuah kecelakaan. Alistair terluka cukup parah dalam kecelakaan tersebut, membuat Ina merasa amat bersalah pada kedua orangtua Alistair. Ina sama sekali tidak menyangka bahwa kedua orangtua lelaki yang baru ia kenal itu secara mendadak meminta bantuan padanya; yaitu agar ia bersedia menikahi Alistair.

"Di saat itu aku segera menyadari apa yang selama ini sudah disangkal mati-matian oleh kepalaku namun diketahui hatiku. Bahwa lelaki ini sudah membuatku jatuh cinta. Bahkan di saat pertama kali aku melihatnya."
Ina terus berusaha mengulur waktu namun pada akhirnya ia harus mengambil keputusan: mengikuti pilihan Ayahnya yang amat sangat tidak ia sukai atau menyetujui permintaan orangtua Alistair. Pada akhirnya ia mengambil pilihan kedua, yang membuatnya harus menikahi Alistair pada usia yang masih tergolong muda. Menikahi Alistair yang baru beberapa lama dikenalnya membuat situasi jadi cukup canggung, namun keduanya perlahan-lahan belajar untuk mengenal satu sama lain. Tak lama kemudian, Ina mendapati kenyataan bahwa semua yang ia tahu tentang Alistair tidaklah semuanya benar. Dan bayangan masa lalu akan mengancam pernikahan mereka yang baru saja mulai menumbuhkan cinta.
"Hidupku benar-benar lebih dari sekadar indah, kan?
Hingga suatu ketika apa yang selama ini kucemaskan mulai menggeliat dan menunjukkan tanda-tanda menakutkan. Sebenarnya aku adalah orang yang selalu berpendapat bahwa hal-hal baik tidak terjadi begitu saja. Pendapat setengah sinis. Namun tampaknya ketakutanku itu seakan menunjukkan dirinya."
image source: here. edited by me.
Buku yang ditulis dengan kombinasi sudut pandang pertama dan ketiga ini menceritakan tentang sebuah pernikahan yang terjadi melalui situasi yang tidak biasa. Kisahnya terpusat pada karakter utamanya, Inanna, yang mengalami banyak perubahan setelah menikah pada usia 22 tahun. Meskipun ia tidak sepenuhnya merasa adil dengan situasinya, Inanna berjuang untuk mencari tahu lebih banyak tentang suaminya, Alistair, meskipun mereka belum lama saling mengenal. Bagian pertama bukunya sebagian besar digunakan untuk membangun hubungan Ina dan Alistair yang awalnya canggung, namun perlahan-lahan mulai menghangat seiring dengan waktu. Aku selalu dibuat penasaran dengan alasan di balik kesediaan Alistair untuk menikah dengan Ina yang notabene baru dikenalnya. Dan di bagian selanjutnya, hal tersebut akhirnya terungkap; mengakibatkan konflik utama ceritanya yang menimbulkan perseteruan hebat antara Ina dan Alistair. Penyelesaian ceritanya sempat membuatku geregetan tetapi di sisi lain aku juga bisa bersimpati terhadap karakternya. Aku cukup puas dengan ending yang menceritakan konflik lain dalam pernikahan Ina dan Alistair, namun keduanya berjanji untuk terus berjuang untuk mempertahankannya.
"Seminim-minimnya pengalaman Ina soal asmara, boleh kan kalau dia punya harapan? Bahwa suaminya kelak adalah, kalau bisa, orang yang dicintainya dengan sungguh-sungguh. Bukan "hadiah" yang disodorkan ayahnya meski dalam bungkus kado paling menyita perhatian. Pasangan itu semestinya hadiah yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia lain."
Ada cukup banyak karakter yang berperan dalam cerita ini, tetapi tentu saja fokus utama ceritanya ada pada Inanna dan Alistair. Inanna yang menikah pada usia yang tergolong muda menunjukkan sifatnya yang kekanak-kanakan pada beberapa situasi, dan melalui apa yang terjadi dalam buku ini karakternya pun turut bertumbuh jadi lebih dewasa dibanding sebelumnya. Pada saat Ina tingkah laku kekanakan Ina muncul, aku sedikit merasa kesal dengan karakternya, tetapi kemudian bisa memaklumi setelah mengingat usianya yang baru 22 tahun. Sedangkan karakter Alistair adalah sosok yang pada awalnya terkesan kaku, namun sikapnya melunak seiring dengan waktu. Sebenarnya karakter Alistair bisa dibilang hampir sempurna; caranya memperlakukan Ina dan pengertiannya yang luar biasa seharusnya bisa membuatku jatuh cinta pada karakter ini. Sayangnya aku merasa terkadang Alistair agak cheesy, terutama dengan panggilan sayangnya untuk Ina xD Tetapi yang benar-benar membuatku terpesona adalah rumah kaca Alistair yang terlihat sangat luar biasa dalam imajinasiku. Rasanya ingin sekali tinggal di rumah seperti itu :)) Karakter lain yang cukup berperan dalam buku ini adalah saudara kembar Ina, Zora, orangtua Alistair, Navid—ayah Ina dan Zora, Juno, dan Vickysahabat sekaligus asisten Alistair, dan Emily—perempuan dari masa lalu Alistair. Dari karakter sampingan yang ada, aku memfavoritkan Juno yang meskipun perannya tidak terlalu banyak, ia adalah karakter yang manis :))

Secara keseluruhan, walaupun alur cerita buku ini sebenarnya cukup klise, aku berhasil menikmati buku ini dari awal hingga akhir. Pesan paling penting dari buku ini untukku adalah, meskipun banyak permasalahan yang menghampiri pernikahan Ina dan Alistair, keduanya berjanji untuk menggenapi sumpah yang telah mereka buatyaitu untuk mempertahankan pernikahan mereka hingga maut yang memisahkan. Sepertinya hari-hari ini ada banyak orang yang menganggap remeh sumpah tersebut dan dengan mudahnya memutuskan untuk bercerai karena perseteruan yang terjadi dalam sebuah rumah tangga. Pada akhirnya, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk Indah Hanaco yang telah memberiku kesempatan untuk menjadi salah satu host blog-tour buku ini :) Bagi yang tertarik untuk membaca buku ini juga, silahkan ikuti giveaway di bawah untuk mendapatkan buku ini secara gratis!



BOOK GIVEAWAY
10 Sept-14 Sept 2015 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.

1. Follow blog Bookie-Looker via Google Friend Connect (GFC) atau Bloglovin.
2. Follow akun Twitter @stefanie_sugia & @IndahHanaco
3. Promosikan giveaway ini melalui tweet dan jangan lupa mention ke dua twitter di atas dengan hashtag #YouHadMeAtHello
4. Tuliskan di bagian komentar: Nama, E-mail / akun Twitter (untuk menghubungi jika kalian menang), link tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"
Pemenang akan diumumkan tanggal 15 September 2015 :) Tersedia 1 (satu) buah buku You Had Me at Hello untuk giveaway ini :) Semoga beruntung!
 


Jangan lupa untuk ikuti blogtour di blog-blog selanjutnya!



by.stefaniesugia♥ .

24 comments:

  1. Dian Maya
    Twitter: @dianbookshelf
    Share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/641800455664726016

    Perjodohan itu unik menurutku.
    Di satu sisi saya setuju, karena orang tua ndak mungkin jodohin kita dengan orang tanpa melihat bibit, bebet, bobot mereka, tapi di sisi lain saya kurang sreg karena kan kita belum mengenal lebih dalam orang yang mau dijodohin sama kita. Padahal kan kita yang akan jalani ini seumur hidup. Jadi kalo saya di posisi itu (dijodohkan oleh orang tua), saya mau kenal dulu si calon ini, barulah mau mengambil keputusan: MENERIMA atau MENOLAK perjodohan itu. :)

    ReplyDelete
  2. Nama : pramestya
    E-mail : pramestya23
    akun Twitter : @p_ambangsari
    link tweet kalian : twitter.com/p_ambangsari/status/641804607836950528

    jawaban :
    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"
    Perjodohan itu menyiksa, emm biasanya kan dipaksa untuk jadi jodoh orang lain padahal ga suka sama sekali.

    Tapi ada juga sih yang dijodohin sama gebetan. Itu mah aku juga mau.

    Yang paling bener kalau dijodohin lewat ta'aruf, nah itu enak soalnya kalau emang ga suka bisa langsung mundur, kalau suka langsung nikah :D

    ReplyDelete
  3. Nama: Nurina Widiani
    Twitter: @KendengPanali
    Share: https://twitter.com/KendengPanali/status/641808352394133504

    Perjodohan itu wujud kasih sayang orang-orang yang memikirkan kita. Asal nggak terlalu memaksa dan saya masih punya opsi untuk menolak saya sih nggak keberatan. Yang penting kenal dulu, pelajari dulu, selidiki dulu. Bagaimanapun yang mau menjalani kan saya sendiri, jadi saya dong yang berhak mengambil keputusan siapa yang akan saya percayai untuk menjadi suami dan ayah anak-ank saya kelak :)

    ReplyDelete
  4. Nama : Tri Indah Permatasari
    E-mail / akun Twitter : triyusufciduk@yahoo.com / @LiebeIs0503
    Link tweet :https://twitter.com/LiebeIs0503/status/641827481830330369

    Perjodohan ya, sudah 2 kali aku mengalaminya. Tapi hasilnya, aku dapat teman baru, hehe. Intinya bagiku perjodohan itu hanyalah sebuah pertemuan yang memperkenalkan dua insan manusia yang berbeda jenis kelamin (pria dan wanita) secara lebih spesial. maksudnya, ya lebih dekat saja, ketemuannya di lingkungan keluarga dan sebelum dikenalkan sudah saling diberitahu sifatnya masing-masing. Selebihnya sih tergantung sama mereka yang dijodohkan, ngelanjutin hubungannya bagaimana, hanya sampai pada pertemanan, pertunangan atau bahkan sampai pada jenjang pernikahan. Dan sebaiknya ngak ada paksaan saat melakukan perjodohan, jangan sampai dituntut atau dipaksa. Karena kitakan tahu kalau Jodoh itu di tangan Tuhan. Jadi, ya kalau perjodohannya lancar berarti emang jodoh, kalau ngak ya buat jadwal perjodohan baru lainnya ^^
    Tapi ketahuilah, niat seseorang melakukan perjodohan untuk kita itu karena mereka sayang, peduli (atau kasihan) ya sama kita yang masih jomblo akut. hehe. Ya meskipun masih ada saja yang namanya perjodohan buat dapetin harta gono-gini, tapi sudahlah takdir ngak ada yang tahu kedepannya gimana. Yang jelas kalau kalian dijodohkan ngak mesti langsung bilang NO ya. Eum, terserah kalian juga sih. Karena itu adalah hidup kalian, pilihan kalian, dan yang ngejalaninya adalah kalian. Sebenarnya setiap orang itu melewati masa perjodohan semua loh, kenapa? ya karena memang Tuhan yang telah menjodohkan kita sama calon pasangan kita itu. Malahan Tuhan memberikan yang terbaikkan. Itulah Takdir.

    ReplyDelete
  5. Nama: Aulia
    E-mail: auliyati.online@gmail.com
    Twitter: @nunaalia
    link tweet: https://twitter.com/nunaalia/status/641880249127469056

    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"
    Perjodohan itu....menarik (yang berkaitan dgn jodoh emang selalu membuat tertarik hehe).
    Kalo jaman dulu mendengar perjodohan pasti serem, karena kesannya selalu kawin paksa. Tapi jaman sekarang perjodohan itu lebih fleksible. Perjodohan biasanya dilakukan untuk saling memperkenalkan orang-orang yg mungkin memiliki keterbatasan pergaulan karena sikap pemalu dan tertutup.
    Buat aku sih ga masalah selama tidak ada pemaksaan. Aku selalu kagum dengan contoh ta'aruf dalam islam, menarik. Ada keterbukaan tentang identitas, pribadi, bahkan sampe visi misi masing-masing pihak yang akan berta'aruf, ada sumber yang bisa dipercaya baik keluarga, teman, bahkan guru ngaji, tidak ada pemaksaan jika salah satu pihak ataupun keduanya tidak berkenan.
    Jadi perjodohan?? No problem :)

    ReplyDelete
  6. Nama: April Silalahi
    email: hilda.silalahi92@gmail.com
    Twitter: @aprlboanarges
    Link share: https://twitter.com/aprlboanarges/status/641907106577125378

    Perjodohan bukanlah sesuatu yang buruk. Orangtua pasti tidak akan menjerumuskan anaknya ke seseorang yang tidak pantas mendampingi anaknya.
    Kita sebagai perempuan memang lebih baik dicintai daripada mencintai tanpa balas. Tinggal keinganan hatimu bagaimana. Apakah mau berusaha mengenal sosok yang dijodohkanmu oleh orangtua?
    Kadang walau kita memaksakan ego memilih pasangan hidup sendiri, orangtua selalu punya insting kalau orang tersebut tidak akan membawa hal baik bagimu.

    ReplyDelete
  7. Rini Cipta Rahayu
    rinspiration95@gmail.com
    @rinicipta
    Lihat Tweet @RiniCipta: https://twitter.com/RiniCipta/status/641897964366000128

    Menurutku, perjodohan itu adalah cara Tuhan mendekatkan kita dengan pasangan melalui orang di sekitar. Utamanya bagi para jomblo yang agak susah move on atau baper dalam waktu yang cukup lama haha.. siapa tau setelah bermuram durja eh langsung berbunga setelah dikenalkan.
    Nggak boleh underestimate dan buru-buru nolak. Nggak ada yang salah dengan perjodohan kok. Kegiatan berkedok perkenalan itu sebenarnya bentuk perhatian dan kasih sayang yg diberikan oleh seseorang untuk kita. Pada dasarnya setiap orang mau orang yang disayanginya bahagia dan menemukan yang terbaik.
    Tapi keputusan untuk menerima atau menolak sih balik lagi ke kita. Yang penting kita hargai dulu usaha mereka untuk mendekatkan kita. Kalau cocok ya lanjut, kalau nggak ya mungkin bisa jadi teman aja.

    ReplyDelete
  8. bolak-balik keliru dengan Alistair, bacanya Alastair yang di Supernatural melulu >_<

    ReplyDelete
  9. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Email : n0v4ip@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/642174037846659072

    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"

    Menurut saya perjodohan itu menarik. kita bisa mengenal "calon" kita bukan hanya dari pertemuan singkat kita dengan si-calon tapi juga dari keluarganya. dengan begitu kita bisa mengetahui dengan baik pribadi si-calon bahkan kebiasaan2 nya yang mainstream mungkin... haha. Hanya saja terkadang, sifat sebelum resmi menjadi suami dan sifat setelah resmi menjadi suami itu berbeda. Nah, disini sering jadi masalah besar. Bahkan bagi pasangan yg memang masih labil dan belum matang, hal ini bisa jadi masalah besar yg bisa berujung perceraian, padahal umur pernikahan baru seumur jagung. Menurut saya, perjodohan itu hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memang berbesar hati dan ikhlas dalam mengambil keputusan ini, jadi apapun masalah yang akan dihadapi kedepannya, mereka sudah siap menjalani nya dengan segala konsekuensi yang ada dan akan berusaha bertahan sampai jiwa raga tak mampu lagi berjuang... *ini apaan sih ndah* :D

    Wish me luck and Thank You mbak ^^

    ReplyDelete
  10. Nama: Eni Lestari
    Email: shinra2588@yahoo.com
    Twitter: @dust_pain
    Link share: https://twitter.com/dust_pain/status/642241551180021760

    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"

    menurutku perjodohan itu salah satu cara agar dua insan bisa bersama untuk mengarungi kehidupan pernikahan #tsaahh kita emang gak tau jodoh datang dari mana. siapa tau jodoh datang secara tak disangka2. ya misalnya melalui perjodohan yang diatur orang tua. emang sih kadang sebagai pelaku yang dijodohkan, kita gak terima orang tua menjodohkan kita. tapi ya mending dicoba dulu. siapa tahu setelah kenal malah cocok dan langsung capcus nikah. kalau pun gak cocok, ya udah buat tambah teman aja. begitu sih menurutku :)

    ReplyDelete
  11. Nama: Fitriana N
    Email: fitriana.nugra@gmail.com
    Twitter: @sandaljepitt
    Link https://twitter.com/sandaljepitt/status/642230651182292996

    Menurutku perjodohan adalah salah satu cara/ikhtiar untuk menemukan jodoh/pasangan kita. Yang namanya "cara' maka hasil akhirnya ada yang berhasil atau gagal. Selama tidak ada pemaksaan kehendak sampe ngancem-ngancem seperti di sinetron dan keputusan untuk menikah atau tidak berada di tangan anak-anak (yang dijodohkan) sih kalo aku oke aja.

    ReplyDelete
  12. Nama : Wulida
    Twitter : Jm_nim
    link share : https://mobile.twitter.com/Jm_nim/status/642268818480459776?p=v
    email : wulida.nadhila@yahoo.com

    pada dasarnya perjodohan itu terjadi atas rasa saling cinta dari kedua pasangan. Bukan dr salah satunya.

    perjodohan adalah suatu cara seorang
    pasangan utk mmbuktikan bahwa mereka
    benar2 saling mencintai dan mereka
    memang berhak atas pilihan mereka
    masing masing. Saya rasa, tentang
    seorang anak yg dipaksa org tua utk
    menikah dg seseorang yg sdh dipilihnya
    adalah suatu paksaan yang berujung
    penyiksaan, penyiksaan batin. Rasa
    cinta tdk akan tumbuh atas dsr
    paksaan, dan menentukan jodoh adalah
    suatu pilihan sekaligus kebebasan. Cinta
    yg membuahkan kebahagiaan adalah
    cinta yg mmg brsal atas pilihan sndri, dr
    dlm hati. Bkn dr paksaan org tua.

    ReplyDelete
  13. Nama : Septy Anggita
    Email : septysmpnss@gmail.com
    Acc twitter : @sseptysmpnss
    link share : https://twitter.com/sseptyanggita/status/641919380314456064

    Pendapatku ttg perjodohan? hmm.. jadi gini, perjodohan itu kan seseorang yang di dekatkan atau diperkenalkan dengan seseorang lainnya dengan tujuan mereka bisa bersatu. nah, gak ada salahnya dong ya menurut aku tentang perjodohan. kebanyakan masalah perjodohan orangtua terhadap anaknya. masalahnya disini terdapat sianak tersebut. dia kan bisa mencoba untuk mengetahui satu sama lain atau memperekatkan diri atas pilihan orangtua tsb. banyak pilihan orangtua itu gak salah. tetapi ya namanya manusia yang gak sempurna. kita sebagai anak yg akan dijodohkan jgn menolak begitu saja sebelum melihat dn mengetahui sifat si jodoh yg ingin dijodohkan ke kita. jika kita sdh punya pcr ya katakan saja. jika dia sudah punya pacar ya katakan saja. jadi perjodohan itu menurut aku baik dan sah saja jika seseorang itu mau mencoba membuka hati dan memcoba untuk mencari tau ttg jodoh yg akan dijodohkan itu. kalau memang gak cocok dgn alasan alasan "dia sdh punya pcr, kita sdh punya pcr, dia sdh punya isri dll" kan bisa ditolak dan jadi teman saja. memperbanyak teman gak salah dong. yang salah memperbanyak hubungan lebih dari teman. thanks^^ semoga beruntung.
    *komentar diatas acc twitternya salah. yg benar @sseptyanggita thnks

    ReplyDelete
  14. Nama : Veny
    Twitter : @yutakaNoYuki
    Email : himurasora@yahoo.co.id
    Link : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/642326849809321986

    Perjodohan itu gak masalah, bukan hal yang buruk juga. Dijodohkan atau cari sendiri juga sama-sama harus mengalami proses adaptasi dan perkenalan kan ? Jadi ya kurang lebih sama aja. Malah kalau dijodohkan lebih gampang lagi buat kepo-in calon pasangan, tinggal nanya ke mak comblangnya aja. Perjodohan bukan hal yang kuno juga menurutku, apalagi buat mereka yang terbilang susah bergaul mungkin perjodohan bisa menjadi alternatif untuk mencari pasangan. Perjodohan juga bukan harga mati pernikahan, secocok apapun orang lain melihat tentu yang bisa merasakn chemistry itu yang si kedua calon itu sendiri, Anggap aja perjodohan adalah pacaran namun dengan gaya yang lebih formal, kalau suka yang dilanjutkan kalau tidak yang katakan tidak.

    ReplyDelete
  15. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Akun twitter : @Agatha_AVM
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/642649849779740672

    Pendapatku tentang perjodohan ya? Positif dan negatif atau pro dan kontra. Mengapa?
    1. Kalau dilihat dari sisi positif, perjodohan ini juga membantu kita dalam memilih pasangan. Cenderung orang tua yang menetapkan pilihan untuk anaknya dilihat dari bibit, bebet dan bobotnya. Bagus sih menurutku, karena orang tua selalu tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Mereka tidak akan main-main tentang masa depan anaknya. Mereka pikir cinta akan bersemi seiring perjalanan waktu yang terpenting orang tua sudah tahu dan kenal calon menantunya kelak. Jadi, tidak perlu repot-repot melakukan pedekate serta penilaian. Apalagi kedua orang tua adalah sagabat. Cocok dah. Berhubungan dengan usaha masing-masing dan sebagai penerus keluarga juga. Menurutku, sebaiknya diterima saja sebagai penerus keluarga akan lebih menguntungkan. Inovatif-inovatif mungkin akan tercipta. Sekali lagi, dengan kesabaran dan kasih tulus perlahan akan meluluhkan hati yang beku.

    2. Kalau dilihat dari sisi negatif, aku tidak terima lah dijodoh-jodohin kayak gitu. Nanti kalau udah nikah ketemu pasangan yang bikin aku benar-benar cinta gimana? Terus cowok yang lagi aku deketin gimana? Aku pasti nilainya orang tua hanya mementingkan diri sendiri. Jaman modern kok masih jodoh-jodohan. Kan yang nantinya bakal menjalani hidup pernikahan itu aku, bukan orang tua atau orang lain. Seharusnya, aku yang memilih pasangan yang tepat untuk hidupku. Nyaman denganku dan menerima aku apa adanya bukan dari keluarga terhormat atau dari mana aja asalnya. Membangun keluarga dari nol bersama.

    Perjodohan bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Di satu sisi, orang tua ingin anaknya bahagia. Di lain sisi, kita ingin berbahagia dengan cara kita sendiri.

    ReplyDelete
  16. neneng lestari
    @ntarienovrizal/n_tarie90@yahoo.com
    https://twitter.com/nTarienovrizal/status/642727254280155140

    Perjodohan menurut aku itu gak terlalu buruk. Tergantung bagaimana persepsi orang yang ingin dijodohkan. Kalau aku pribadi sih, perjodohan itu asik. Kita akan memulai suatu hubungan dari awal dengan orang yang tidak kita kenal sama sekali. mengetahui semua tentang dirinya ketika sudah terikat suatu hubungan. Cinta tumbuh karena biasa, dan aku yakin cinta lambat laun akan tumbuh karena kebersamaan. Jadi apa salahnya dijodohkan? Toh banyak juga kasus yang pacaran sampai bertahun-tahun di tinggal begitu aja tanpa komitmen yang jelas. jadi apa salahnya memulai suatu hubungan yang benar-benar murni dari NOL. Cukup minta restu dari Yang Maha Kuasa, pasti segalanya beres.

    ReplyDelete
  17. Nama:Chantia
    E-mail: dpengenpinter@gmail.com
    @cheonchan
    https://twitter.com/cheonchan/status/642834076139786240

    menurut aku sih perjodohan itu bagus, terutama buat orang yang belum punya pasangan sendiri ya!
    karena di lingkungan aku, pasangan yang dijodohkan orang tua malah lebih langggeng pernikahannya dibandingkan mereka yang sudah berpacaran bertahun-tahun. restu Tuhan kan di restu orang tua, mungkin itu yang bikin mereka langgeng :D

    ReplyDelete
  18. Nama : Umi Marfa
    Email : umi.marfa@gmail.com
    @umimarfa
    https://twitter.com/umimarfa/status/642838928920150016

    Perjodohan, lebih banyak ke dampak negatif sih, melanggar HAM aja disini kan negara demokrasi, setiap individu boleh memilih pilihannya sendiri, egois namanya, belum tentu baik untuk yang dijodohkan, apalagi buat wanita, jaman sekarang wanita mah kudu cerdas, bukan pengikut pria aja :D

    ReplyDelete
  19. Nama : Afika Yulia Sari
    Email : afikayuliaakb@gmail.com
    Twitter : @afikayulia
    Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/642902061835616256

    Pendapatku tentang perjodohan adalah sesuatu hal yang mengerikan :D
    Karena perjodohan juga hal yang paling tidak aku sukai. Bersifat seperti memaksa/paksaan. Meskipun dimata orangtua dia dari keluarga yang baik-baik, tetap saja aku kurang sreg. Aku tipikal orang yang engga mudah percaya sama orang lain dan engga mudah bisa deket sama orang asing dalam jangka waktu singkat. Sulit memang. Kalau bisa sih, engga ada jodoh-jodohan deh :D

    ReplyDelete
  20. Nama: Thia Amelia
    Twitter: @Thia1498
    e-mail: thiameliasn@gmail.com
    link: https://twitter.com/Thia1498/status/642996958794149888
    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"
    Pendapat saya sih perjodohan adalah hal yang baik. Baik untuk diri kita, untuk kehidupan dan untuk membahagiakan orangtua. Orang bilang kalau perjodohan itu udah jadul, zaman nya Siti Nurbaya. Bagi saya perjodohan adalah trend bagi umat muslim untuk mencapai kesempurnaan agama. Orang bilang perjodohan itu enggak membahagiakan. Bagi saya perjodohan itu membahagiakan, buat saya, orangtua, dan semua orang yang saya sayangi. Jadi, apa yang salah dengan perjodohan? Tidak ada, perjodohan adalah hal yang baik dan saya sangat setuju dengan perjodohan.

    ReplyDelete
  21. Nama: Della Sagita Dewi
    Twitter: @DellaSagitaDewi
    Email: dellasagitadewi@gmail.com
    Link: https://mobile.twitter.com/DellaSagitaDewi/
    status/643081658086780930

    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"

    Perjodohan sih sah-sah aja. Apalagi perjodohan itu mendukung bgt perintah islam untuk berta'aruf. Tapi enggak buat sebagian orang. Mereka yg suka dengan kebebasan akan merasa tertekan dan merasa bahwa hak untuk memilihnya di rampas. Akan lebih tertekan lagi buat mereka yg terjebak dalam perjodohan dan tidak bisa menolak disaat mereka tidak mau dipaksa untuk dijodohkan. So, baik buruknya perjodohan itu tergantung sama orang yg terlibat perjodohan itu sendiri. Pinter2 aja ngambil langkah supaya enggak salah ngambil jalan.

    ReplyDelete
  22. Nama : Eka Sulistiana
    Twitter : @ekasulistiana24
    Email : ekasulistiana2412@yahoo.co.id
    Link : https://twitter.com/ekasulistiana24/status/643343851860529152

    "Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?"

    Jawaban :
    Menurut saya, perjodohan itu bisa dipandang dari sisi positif maupun negatif. Dari sisi positif, perjodohan dapat mempermudah orang yang bersangkutan dalam menemukan pasangannya. Apalagi bagi yang sulit untuk bergaul atau yang sulit untuk move on. Adapun perjodohan yang dilakukan oleh orang tua, juga pasti punya alasan yang menurutnya baik. Walaupun menurut anaknya belum tentu baik. Orang tua pasti menginginkan pasangan yang terbaik untuk anaknya. Maka, tak jarang orang tua justru lebih selektif ketimbang anaknya. Ini akan menjadi sesuatu yang manis jika pilihan orang tua itu sejalan dengan pilihan anaknya.
    Dari sisi negatif, perjodohan seringkali bertentangan dengan kehendak hati. Perjodohan identik dengan pemaksaan. Segala sesuatu yang dipaksakan tidaklah baik. Kita maunya sama si A, malah dijodohkan dengan si B. Akhirnya, dijalani dengan setengah hati, yang justru bisa mengundang tekanan batin. Banyak sekali orang yang merespon sebuah perjodohan dengan kalimat "Ini bukan zaman Siti Nurbaya". Yah, kisah Siti Nurbaya seputar perjodohan tak kalah mencekam dibanding cerita horror, yang membuat orang-orang ketakutan.
    Intinya, baik atau tidaknya suatu perjodohan ditentukan oleh tujuan dari perjodohan itu sendiri.

    ReplyDelete
  23. Nama : Hary Gimulya
    Email : harygimulya@gmail.com
    Twitter : @angels_rutherfo
    Link tweet : https://twitter.com/angels_rutherfo/status/643423287570108418

    Apa pendapatmu tentang sebuah perjodohan?

    Menurutku perjodohan itu ibarat buah simalakama.
    Diambil salah, ga diambil juga salah.
    Jika diambil, pasti ada perasaan was-was dalam diri bahwa orang yang dijodohkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
    Namun jika tidak diambil, takut mengecewakan orang yang telah menjodohkan.
    Mendadak semua jadi serba salah dan membuat bingung dalam mengambil keputusan.
    Kalau sudah begini, hanya ada satu jawabannya, berdoa.
    Lewat doa itulah, Tuhan akan menuntun kita dalam membuat keputusan yang terbaik.:)

    ReplyDelete
  24. Shiela Hartiningtyas
    E-mail : yskasim@gmail.com
    Twitter : @ruth_shiela
    Link tweet : https://twitter.com/ruth_shiela/status/643425118086017024

    Perjodohan itu identik dengan orang tua.
    Yup, rata-rata yang menjodohkan kita itu kan orang tua.
    Meskipun mungkin ada juga yang dijodohkan oleh teman/keluarganya, namun yang seringkali saya temui dalam kehidupan nyata dan juga dalam
    berbagai cerita di buku, ya perjodohan itu diatur oleh orang tuanya sendiri.
    Orang tua ingin agar kita bisa mendapatkan jodoh yang yang baik menurut pandangan mereka, sehingga akhirnya merekalah yang memilihkan
    seseorang yang dirasa tepat untuk anaknya.
    Padahal yang menurut mereka baik, belum tentu baik bagi kita.
    Perjodohan itu unik, seperti orang yang sedang mengikuti undian grandprize.
    Kalau beruntung, bisa mendapatkan hadiah utama berupa pasangan yang cocok dengan kita.
    Ga enaknya itu kalau tidak beruntung.>_<

    Masalahnya ini kan untuk masa depan diri kita.
    Tidak mungkin kita main-main dengan masa depan kita sendiri.
    Jika memang tidak sreg dengan perjodohan yang dilakukan, sebaiknya katakan dari awal.
    Jangan sampai nantinya malah penyesalan di belakang.
    Kalaupun setuju dengan perjodohan yang dilakukan, sebaiknya kenali dulu lebih dalam mengenai orang yang hendak dijodohkan tersebut.

    ReplyDelete