BOOK review
Started on: 28.April.2015
Finished on: 30.April.2015
Finished on: 30.April.2015
Judul Buku : 11 Jejak Cinta
Penulis : Charon, Clio Freya, Dyan Nuranindya, Ken Terate, Lexie Xu, Luna Torashyngu, Mia Arsjad, Pricillia A.W., Primadonna Angela, Shandy Tan, Windhy Puspitadewi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 200 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 38,400 (http://www.pengenbuku.net)
Rating: 2.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rating: 2.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11 Jejak Cinta adalah kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh sebelas penulis teenlit dalam rangka merayakan tahun ke-sebelas teenlit GPU. Tema yang diusung oleh sebelas penulis ini tidak jauh dari apa yang biasa ditemukan dalam buku-buku teenlit; yaitu kisah tentang keluarga, persahabatan, dan tentunya cinta. Dalam review ini, aku akan menuliskan sedikit cuplikan dari beberapa cerita pendek yang cukup berkesan untukku.
"Langit nyaris tak percaya dengan apa yang dialaminya waktu itu dalam mimpinya. Ini terlalu aneh untuk dipikir secara akal sehat. Bagaimana bisa dua orang berkenalan di dalam mimpi? Tapi itu kenyataannya."
Kisah yang pertama adalah Langit di Ujung Jendela karya Dyan Nuranindya, yang mengisahkan tentang seorang lelaki bernama Langit yang selalu datang ke sebuah kafe saat hujan datang. Ia selalu memesan secangkir jahe madu hangat dan duduk di tempat favoritnya di dekat jendela. Kejadian dua tahun silam terasa sangat mustahil untuk terjadi; namun itulah yang menuntunnya ke sebuah kafe bernama Pelangi—seperti nama perempuan yang ia temui dalam mimpi.
Kisah terakhir yang akan aku tuliskan dalam review ini adalah Untukmu Sahabat karya Shandy Tan. Cerita ini adalah tentang Kikan dan Kiki yang sudah bersahabat sejak mereka masih kecil; tetapi hubungan mereka perlahan merenggang. Sewaktu Kiki mengirim pesan yang mengenang masa-masa yang lampau, Kikan menanggapinya dengan sambil lalu. Akan tetapi Kikan sama sekali tidak tahu apa yang sedang dilalui oleh sahabatnya itu—dan saat ia menyadarinya, semua telah terlambat.
"Hanya karena semua masalahku, aku mengira hidupku bakalan berakhir. Itu sebabnya aku kabur dari rumah. Padahal semuanya masih bisa diperbaiki. Selama masih hidup, aku masih bisa berusaha dan bangkit kembali. Tapi kalau aku mati, aku tidak bisa apa-apa lagi. Aku akan meninggalkan hidup ini dengan menyandang predikat sebagai pecundang."Cerita dengan judul Kecelakaan karya Lexie Xu juga cukup berkesan untukku karena berhasil membuatku sedikit terkejut dengan jalannya cerita yang tidak terduga. Kisahnya berpusat pada Shienna, seorang gadis yang hidupnya sedang hancur berantakan akibat banyak hal yang terjadi di sekolah. Oleh karena itulah ia memutuskan untuk pergi melarikan diri. Namun yang terjadi kemudian sama sekali di luar perkiraan Shienna, saat bus yang ia naiki terjun bebas menuju lereng gunung. Dan ia harus melewati sebuah pengalaman yang mengerikan.
Kisah terakhir yang akan aku tuliskan dalam review ini adalah Untukmu Sahabat karya Shandy Tan. Cerita ini adalah tentang Kikan dan Kiki yang sudah bersahabat sejak mereka masih kecil; tetapi hubungan mereka perlahan merenggang. Sewaktu Kiki mengirim pesan yang mengenang masa-masa yang lampau, Kikan menanggapinya dengan sambil lalu. Akan tetapi Kikan sama sekali tidak tahu apa yang sedang dilalui oleh sahabatnya itu—dan saat ia menyadarinya, semua telah terlambat.
image source: here. edited by me. |
Masih ada banyak kisah lain selain tiga cerita pendek yang aku tuliskan cuplikannya di atas. Sebagian besar dari penulis yang berpartisipasi dalam kumpulan cerita pendek ini adalah penulis yang aku baca saat masih remaja. Karya-karya teenlit mereka-lah yang selalu menjadi bacaanku di masa SMP/SMA. Karena sekarang aku sudah hampir tidak pernah membaca buku teenlit lagi, aku sangat senang bisa kembali menikmati tulisan dari beberapa penulis favoritku :) Meski demikian, sangat disayangkan karena tidak semua cerita pendek yang ada dalam buku ini memuaskan untukku. Sebagian besar terasa ceritanya terlalu biasa dan juga cukup klise, sehingga tidak meninggalkan kesan yang berarti. Namun aku rasa hal tersebut bisa juga terjadi akibat faktor usiaku; karena hari-hari ini aku memang sudah tidak begitu menikmati kisah yang terlalu teenlit. Jadi bagi kalian yang masih suka dan menikmati buku-buku teenlit—terutama oleh penulis-penulis yang berpartisipasi dalam buku ini, mungkin kalian akan bisa lebih menikmati kumpulan cerpen ini daripada aku :)
Beberapa penulis yang pernah aku baca dari buku ini antara lain adalah: Charon, Dyan Nuranindya (karyanya yang berjudul Dealova merupakan salah satu bacaan teenlit pertamaku), Ken Terate, Luna Torashyungu, Mia Arsjad, Primadonna Angela, dan Windhy Puspitadewi. Aku berhasil dibuat penasaran dengan cerita pendek karya Luna Torashyngu yang ternyata merupakan cuplikan buku terbarunya berjudul First Girl yang akan segera terbit. Premis ceritanya cukup menarik, tentang anak perempuan presiden dan pengawal yang menyamar sebagai murid di sekolahnya. Selain itu aku juga adalah pembaca setia tulisan Windhy Puspitadewi; dan di buku ini ia menuliskan sebuah kisah yang berhubungan dengan novel teenlit-nya yang berjudul Incognito—yang berkisah tentang perjalanan waktu. Selain penulis-penulis yang pernah aku baca sebelumnya, aku cukup menyukai tulisan Lexie Xu yang karyanya belum pernah aku baca. Yang aku tahu hanyalah buku-buku teenlit-nya yang berbau misteri, thriller, atau horor. Dan lewat cerita pendek yang ia tuliskan dalam buku ini, aku rasa Lexie Xu memang cukup berbakat dalam menulis genre tersebut :)
Meskipun aku hanya bisa memberikan rating 2.5/5 untuk buku ini, aku cukup menikmati setiap kisah yang terdapat di dalamnya. Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang unik dan berlainan satu dengan yang lain. Masing-masing penulis juga mengangkat kisah yang beragam untuk disuguhkan kepada para pembaca teenlit. Sebagai penutup, aku ingin berterima kasih pada Gramedia yang sudah mengirimkan buku ini untukku. Teenlit GPU mungkin adalah salah satu alasan aku tetap membaca hingga hari ini, dan semoga teenlit GPU bisa terus menerbitkan buku-buku yang dapat menginspirasi pembaca :) Happy 11th Teenlit GPU!
Beberapa penulis yang pernah aku baca dari buku ini antara lain adalah: Charon, Dyan Nuranindya (karyanya yang berjudul Dealova merupakan salah satu bacaan teenlit pertamaku), Ken Terate, Luna Torashyungu, Mia Arsjad, Primadonna Angela, dan Windhy Puspitadewi. Aku berhasil dibuat penasaran dengan cerita pendek karya Luna Torashyngu yang ternyata merupakan cuplikan buku terbarunya berjudul First Girl yang akan segera terbit. Premis ceritanya cukup menarik, tentang anak perempuan presiden dan pengawal yang menyamar sebagai murid di sekolahnya. Selain itu aku juga adalah pembaca setia tulisan Windhy Puspitadewi; dan di buku ini ia menuliskan sebuah kisah yang berhubungan dengan novel teenlit-nya yang berjudul Incognito—yang berkisah tentang perjalanan waktu. Selain penulis-penulis yang pernah aku baca sebelumnya, aku cukup menyukai tulisan Lexie Xu yang karyanya belum pernah aku baca. Yang aku tahu hanyalah buku-buku teenlit-nya yang berbau misteri, thriller, atau horor. Dan lewat cerita pendek yang ia tuliskan dalam buku ini, aku rasa Lexie Xu memang cukup berbakat dalam menulis genre tersebut :)
Meskipun aku hanya bisa memberikan rating 2.5/5 untuk buku ini, aku cukup menikmati setiap kisah yang terdapat di dalamnya. Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang unik dan berlainan satu dengan yang lain. Masing-masing penulis juga mengangkat kisah yang beragam untuk disuguhkan kepada para pembaca teenlit. Sebagai penutup, aku ingin berterima kasih pada Gramedia yang sudah mengirimkan buku ini untukku. Teenlit GPU mungkin adalah salah satu alasan aku tetap membaca hingga hari ini, dan semoga teenlit GPU bisa terus menerbitkan buku-buku yang dapat menginspirasi pembaca :) Happy 11th Teenlit GPU!
by.stefaniesugia♥ .
Kayaknya kalau ngomongin Teenlit pertama nggak bisa jauh-jauh dari Dealova yaa :D Teenlit pertama yang saya baca juga Dealova *nggak ada yang nanya* x))
ReplyDeletehahahha xD iya kayaknya jaman dulu teenlit plg terkenal Dealova :D
Delete