BOOK review
Started on: 5.April.2015
Finished on: 13.April.2015
Finished on: 13.April.2015
Judul Buku : Bulan (Bumi, #2)
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 400 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 70,400 (http://www.pengenbuku.net)
Rating: 4/5
*bagi yang belum membaca buku pertamanya, review ini mungkin mengandung spoiler
Review untuk Bumi (Bumi, #1) by Tere Liye
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rating: 4/5
*bagi yang belum membaca buku pertamanya, review ini mungkin mengandung spoiler
Review untuk Bumi (Bumi, #1) by Tere Liye
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Baru beberapa hari lalu aku menyelesaikan ulangan semester di sekolah, berkutat dengan kertas jawaban. Malam ini, aku berada jauh sekali dari rumah, di dunia paralel, mengikuti kompetisi mencari bunga matahari pertama mekar."Sekembalinya dari petualangan di Klan Bulan, Raib, Seli, dan Ali kembali menjalani kehidupan mereka seperti semula—sebagai siswa-siswi kelas satu SMA. Enam bulan mereka menanti hingga akhirnya Miss Selena—guru matematika mereka yang juga berasal dari Klan Bulan—muncul kembali di hadapan mereka. Miss Selena mengumumkan bahwa mereka akan segera berangkat mengunjungi Klan Matahari—sekutu lama Klan Bulan. Mereka bertujuan untuk memberitahu Klan Matahari tentang kembalinya Tamus yang berencana untuk mengembalikan si Tanpa Mahkota. Dalam perjalanan itu, turut serta juga Av—pustakawan Perpustakaan Sentral Klan Bulan—dan Ily, yang telah membantu mereka selama di Klan Bulan.
"Kamu tidak membutuhkan kekuatan besar, atau senjata-senjata terbaik untuk menemukan bunga matahari pertama mekar. Kamu cukup memiliki keberanian, kehormatan, ketulusan, dan yang paling penting, mendengarkan alam liar tersebut."Setibanya di Klan Matahari, mereka disambut oleh keriuhan penduduk yang sedang merayakan Festival Bunga Matahari di kota Ilios. Dalam rangka merayakan hari istimewa tersebut, Klan Matahari mengadakan sebuah perlombaan. Sembilan kontingen dari sembilan fraksi akan berlomba untuk menemukan bunga matahari pertama mekar—di tempat yang tidak diketahui. Para peserta lomba adalah orang-orang yang terpilih dan terlatih; karena perlombaan ini sangat penting bagi Klan Matahari. Namun yang tidak mereka duga, secara tiba-tiba mereka ditunjuk sebagai salah satu kontingen yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan besar ini.
"Sungguh ada banyak hal di dunia ini yang bisa jadi kita susah payah menggapainya, memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali: cukup dilepaskan, maka dia datang sendiri. Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa jadi kita mati-matian menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup diselesaikan dengan ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir seketika."Tanpa bersiapan yang panjang, Raib, Seli, Ali, dan Ily pun langsung berpartisipasi dalam kompetisi Festival Bunga Matahari. Seiring dengan waktu, mereka baru menyadari bahwa Festival Bunga Matahari ternyata jauh lebih berbahaya dari yang mereka bayangkan. Dan untuk berhasil menemukan bunga matahari yang pertama mekar, mereka harus menemukan petunjuk dan melalui berbagai rintangan. Dalam perjalanan, mereka mendapati banyak kisah tentang Festival Bunga Matahari yang telah memakan banyak korban. Dan di akhir petualangan sepanjang sembilan hari tersebut, tujuan utama Festival Bunga Matahari pun akan terungkap.
image source: here. edited by me. |
Karakter utama yang ada dalam buku ini masih sama seperti di buku pertama, dan ceritanya dituliskan dari sudut pandang pertama Raib. Yang berbeda adalah perubahan setting-nya; jika di buku pertama mereka bertualang di Klan Bulan, kali ini mereka melakukan perjalanan di Klan Matahari—asal usul leluhur Seli yang bisa mengeluarkan petir. Dan tentu saja teman mereka yang genius, Ali, juga turut serta dalam petualangan kali ini. Ada karakter utama tambahan dalam buku ini yaitu Ily, yang sempat muncul sebentar di buku pertama—sebagai anak dari Ilo, yang banyak membantu mereka selama di Klan Bulan. Sebagian besar porsi buku ini didedikasikan untuk Kompetisi Festival Bunga Matahari yang penuh tantangan. Aku cukup senang karena setiap karakter utamanya memiliki kesempatan untuk memanfaatkan kemampuan yang mereka miliki. Raib yang bisa menghilang dan berpindah tempat, Seli dengan serangan petir dan cahaya, Ali dengan kepandaiannya, dan Ily yang telah memiliki banyak pengalaman di Akademi. Seperti yang aku katakan sebelumnya, ceritanya membuatku ingin terus membaca dan berhasil meningkatkan rasa penasaranku. Sepanjang buku ini, bagian yang paling seru menurutku adalah ending-nya; dan sebenarnya aku berharap akan ada sedikit plot twist di bagian akhir. Karena meskipun akhir ceritanya tidak jelek, aku mengharapkan sesuatu yang lebih kompleks terjadi pada rombongan dari Bumi ini xD
Di buku sebelumnya, aku memfavoritkan Ali, dan mungkin juga di buku ini karakter Ali-lah yang paling aku suka di antara semuanya. Aku masih tetap kagum dengan kecerdasan Ali dan kemampuannya menganalisa sesuatu. Oleh karena itu aku kadang merasa agak sebal saat Ali mengeluh/bilang kalau dia hanyalah makhluk Klan Bumi yang tidak memiliki kemampuan khusus apapun dibanding teman-temannya yang lain. Di buku ini karakter Raib-lah yang menjadi kapten dalam kelompok mereka; dan sepertinya Raib juga yang memiliki paling banyak kekuatan/kemampuan. Ily juga adalah karakter yang banyak membantu selama Kompetisi Festival Bunga Matahari; tetapi entah mengapa aku kurang menyukai karakternya :(
Meskipun aku menikmati buku ini dari awal hingga akhir, masih banyak sekali pertanyaan yang belum terjawab dari buku sebelumnya. Sehingga aku merasa sebagai sebuah sekuel, buku ini tidak memberikan terlalu banyak perkembangan cerita untuk serial Bumi. Aku masih punya banyak petanyaan tentang Raib, tujuan mereka bekerjasama dengan Klan Matahari, tentang Tamus dan Si Tanpa Mahkota, dan lain sebagainya. Di buku ini, aku memang jadi tahu lebih banyak tentang Klan Matahari dan juga kisah-kisah di balik Festival Bunga Matahari. Tetapi aku jauh lebih tertarik dengan perkembangan dari cerita yang disuguhkan di buku pertamanya :) Dan walaupun aku lebih suka Bumi daripada Bulan, aku masih tetap penasaran dengan perjalanan mereka selanjutnya di buku ketiga yang berjudul Matahari. Apakah pembaca akan diperkenalkan dengan Klan Bintang? Aku tidak sabar menantikan petualangan mereka selanjutnya ;)
halo kak stefani!
ReplyDeleteaku baca buku ini ga sampe selesai karena alurnya lambat banget menurutku, apalagi setelah mereka ketemu dengan si pemburu. selain itu, rasanya aneh saja cerita fantasi yang seperti ini hehe