image source: here. edited by me. |
Di bulan yang ketiga ini, tema untuk Opini Bareng BBI membahas tentang alur cerita. Opini Bareng adalah salah satu event bulanan yang diadakan oleh BBI—dan member yang berpartisipasi akan membagikan pikiran dan opini mereka tentang tema tertentu yang berhubungan dengan buku. Sebenarnya menurutku topik bulan ini sangat luas, karena ada banyak sekali yang bisa dibahas dari unsur alur cerita. Dalam post kali ini, aku akan menuliskan beberapa hal yang menurutku penting dalam sebuah alur cerita dan juga alur seperti apa yang biasanya aku sukai/tidak sukai :)
Alur cerita yang masuk akal
Hal ini adalah hal pertama yang terpikir olehku saat memikirkan tentang apa saja yang penting untuk dimiliki oleh sebuah alur. Alur cerita yang tidak masuk akal bukan berarti cerita fantasi atau sejenisnya; tetapi banyak hal yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak tahu berasal dari mana. Alur cerita yang masuk akal akan membuat pembaca memahami dengan baik apa yang sedang terjadi, dan dapat menerima semua kejadian tersebut.
Klimaks
Yang satu ini juga tidak kalah penting, karena aku memiliki beberapa pengalaman membaca buku yang dari awal sampai akhir terasa datar. Klimaks membuatku semakin semangat membaca karena aku ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya—terutama penyelesaian konflik yang ada.
Penyelesaian konflik
Melanjutkan poin sebelumnya, aku ingin semua konflik yang ditawarkan oleh sebuah cerita diselesaikan dengan baik pada akhirnya. Aku tidak ingin menutup sebuah buku dengan banyak pertanyaan tentang konflik yang tidak terselesaikan.
Ending
Menurutku, ending juga adalah bagian yang sangat penting dalam alur cerita; karena sebuah ending menentukan banyak hal untukku secara pribadi. Ending yang jelek bisa membuatku menurunkan rating secara drastis. Jujur saja aku juga tidak bisa menjelaskan seperti apa ending yang bagus itu; yang jelas aku selalu mengharapkan akhir yang memuaskan :))
"In life we avoid conflict, in fiction we seek it."
Berhasil membuatku penasaran
Saat sebuah cerita berhasil membuatku penasaran, artinya cerita tersebut telah berhasil membuatku terlibat di dalamnya. Hal yang membuatku penasaran bisa jadi sebuah misteri yang sengaja disimpan dan diungkap perlahan-lahan, bisa juga karakter yang tidak jelas apakah ia baik atau jahat, dan lain sebagainya. Selama kisah tersebut berhasil membuatku penasaran, aku akan terus bersemangat membacanya :)
Plot twist
Aku sudah memiliki beberapa pengalaman dengan plot twist, dan aku tahu tidak mudah menyajikan sebuah plot twist yang tidak terduga untuk pembaca. Salah satu buku yang baru-baru ini aku baca yang berhasil dengan plot twist-nya adalah Gone Girl karya Gillian Flynn. Jenis plot twist yang aku suka adalah yang benar-benar bisa membuatku menganga dan terpukau dengan cara penulisnya memutarbalikkan jalannya sebuah cerita. Plot twists blows my mind.
Emotional
Mungkin ini tidak sepenuhnya berhubungan dengan alur cerita, tetapi aku selalu suka kisah yang membawa emosiku naik-turun bersama dengan karakter dan konflik ceritanya. I love the roller-coaster of emotions in books.
Konflik yang berputar-putar di tempat yang sama
Beberapa buku yang tidak aku selesaikan memiliki masalah ini: yaitu cerita yang tidak berkembang dan terus-menerus berputar di tempat yang sama. Aku terkadang merasa sebal karena menghabiskan waktu membaca buku yang tidak jelas ke mana arah ceritanya. Aku sebenarnya bukan tipe pembaca yang suka berhenti di tengah-tengah, tetapi jika sudah separuh jalan aku tidak melihat adanya perkembangan berarti, aku mungkin akan menyerah.
Alur lambat
Sedangkan untuk yang satu ini, aku lebih bisa memberi toleransi apabila ceritanya berkembang—meskipun dalam pace yang lebih lambat. Tetapi tetap saja terkadang aku merasa geregetan dengan alur cerita yang lambat atau agak bertele-tele. Meski demikian, aku biasanya selalu bertahan membaca hingga akhir. Karena buku seperti Gone Girl pada awalnya juga berjalan sangat lambat, tetapi itu semua worth it pada akhirnya :))
Anticlimax
Ini adalah salah satu hal yang paling mengecewakan dari sebuah buku. Seperti penjelasan di bawah, anticlimax adalah akhir yang mengecewakan dari sederet adegan/kejadian yang menarik. (Bukan anti-klimaks yang adalah penyelesaian yang terjadi setelah klimaks) Sepanjang awal hingga menjelang akhir, sebuah cerita bisa jadi sangat bagus; namun dapat berakhir dengan sangat mengecewakan atau meh. Not a great way to end a potentially good story.
an·ti·cli·maxˌan(t)ēˈklīˌmaks,ˌan(t)īˈklīˌmaks/nounnoun: anti-climaxa disappointing end to an exciting or impressive series of events.
Itulah beberapa pendapatku yang berhubungan dengan Alur Cerita, mungkin tidak mencakup semuanya—tapi hanya itu yang terpikir olehku untuk saat ini :)) Bagaimana opinimu sebagai seorang pembaca? Jenis alur cerita seperti apa yang kamu sukai atau tidak sukai? Silahkan tuliskan opinimu di bagian komentar di bawah :D Dan bagi anggota BBI yang juga ikut berpartisipasi dalam Opini Bareng bulan ini, boleh juga share link postingan kalian di bagian komentar—supaya aku bisa tahu juga tentang pendapat kalian.
waah setuju banget dengan antiklimaks. pasti jadi bikin geregetan dan kecewa berat. apalagi jika bukunya cukup tebal dan kisah-kisah awalnya sudah cukup bagus. rasanya ingin protes tapi sudah nggak bisa diubah heheheh. oh iya ini opini saya Mbak Stef :D http://goo.gl/wSDhAz
ReplyDeleteIyaa benerr ;)) Udah dikunjungin yah posting-nya ;D
Delete