BOOK review
Started on: 17.March.2015
Finished on: 23.March.2015
Finished on: 23.March.2015
Judul Buku : The Wind Leading to Love (風待ちの人)
Penulis : Ibuki Yuki (伊吹 有喜)
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 342 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 40,800 (http://www.pengenbuku.net)
Rating: 3.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rating: 3.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Namun semenjak datang ke rumah ini, semua kebahagiaan bisa ia nikmati tanpa merasa bersalah. Semua hal terlihat indah. Seluruh ruangan terasa selalu diiringi musik yang menyenangkan, sampai-sampai ia berpikir apakah surga dan negeri impian itu seperti tempat ini."Suga Tetsuji mengalami depresi dan kesulitan tidur untuk waktu yang lama, sehingga dokter menganjurkan agar ia mengambil cuti kerja dan beristirahat untuk sementara waktu. Suga Tetsuji memutuskan untuk pergi ke rumah Ibu-nya yang telah meninggal, yang terletak di kota Miwashi. Di saat ia mengharapkan ketenangan, ia malah bertemu dengan Fukui Kimiko, wanita yang cerewet dan terkenal sebagai pembawa keberuntungan bagi orang yang memberinya tumpangan. Tetsuji tidak berharap akan bertemu kembali dengan Kimiko; namun semuanya tidak sama lagi setelah Kimiko menyelamatkannya dari kematian di laut.
"Tidak ada apa pun atau siapa pun yang salah. Hanya saja, itulah takdirnya. Memang terkesan seperti tidak bertanggung jawab, tapi katanya ada banyak hal dalam kehidupan ini yang seperti itu."Semenjak kejadian tersebut, Kimiko menawarkan diri untuk membantu Tetsuji membersihkan rumah peninggalan Ibu-nya yang sangat berantakan. Sebagai gantinya, Kimiko meminta Tetsuji untuk mengajarinya tentang musik klasik. Sembari menghabiskan banyak waktu bersama, Kimiko mulai mengetahui latar belakang kehidupan Tetsuji yang pernikahannya sedang dilanda masalah; dan Tetsuji pun mendapati masa lalu kelam yang dimiliki oleh Kimiko. Keduanya menjalani hari-hari sebagai teman musim panas, dan seiring dengan waktu mereka saling mengobati luka hati masing-masing—dan menjadikan diri mereka lebih baik dari sebelumnya. Setelah melalui banyak kejadian dan bertemu dengan banyak orang, kedua karakter ini pun perlahan-lahan berubah ke arah yang lebih baik.
"Jika tidak ada kau, aku sudah mati di Miwashi musim panas itu. Sebenarnya, memang itulah maksud kedatanganku ke sana. Tapi, itu bukanlah pilihan yang buruk. Bukan begitu? Karena semua bisa berakhir tanpa harus bimbang juga bingung. Berkat itu, aku tidak akan pernah memilih jalan yang sama untuk kedua kalinya. Kau... kau juga telah mengubah diriku."
image source: here. edited by me. |
Pada awalnya aku merasa kisah The Wind Leading to Love ini terasa sangat sendu karena karakter utamanya, Suga Tetsuji, mengalami depresi. Ia seolah sudah menyerah dengan kehidupan, tetapi kedatangannya ke Miwashi dan juga pertemuannya dengan Fukui Kimiko telah mengubah segalanya. Aku sangat menyukai bagaimana kisah ini perlahan-lahan menguak kehidupan Tetsuji dan Kimiko yang kelam. Dan hal itu membuatku ingin terus membaca hingga akhir dan mengetahui apa yang akan terjadi antara kedua orang ini. Aku pun juga sangat menyukai hubungan antara Tetsuji dan Kimiko, yang semakin lama menjadi semakin akrab dan secara alami mereka merasa nyaman dengan keberadaan masing-masing. Setelah melalui berbagai macam kejadian dan bertemu dengan penduduk Miwashi yang lain, Tetsuji dan Kimiko mengalami perubahan dalam hidup mereka. Tetsuji mulai memiliki harapan dalam hidupnya, dan Kimiko pun belajar untuk memaafkan dirinya sendiri. Tidak banyak konflik yang terjadi pada awalnya, karena kisahnya fokus pada perkembangan karakter Tetsuji dan Kimiko. Namun konflik yang muncul kemudian cukup mengejutkanku; dan konflik tersebut membawa dilema dalam kehidupan keduanya. Permasalahan yang membuat mereka harus mengambil keputusan.
"Manusia maupun benda akan mengalami perubahan.
Tidak ada yang bisa menghindari itu.
Jika itu benar, maka kita hanya bisa berusaha untuk melewati semua perubahan itu tanpa rasa takut. Tentu saja sambil mengharapkan sebuah masa depan yang lebih baik."
Aku sangat menikmati buku ini; terjemahannya baik, dan kisahnya pun terasa sangat mengalir. Membaca kisah Tetsuji dan Kimiko juga membuatku merasakan betapa kehidupan di Miwashi sangat menenangkan dan memulihkan hati. Bagi kalian yang juga tertarik untuk membaca buku ini, silahkan ikuti giveaway di bawah ini. Tersedia buku untuk 2 (dua) orang pemenang :))
↓↓↓↓↓↓
BOOK GIVEAWAY
28 Mar-11 Apr 2015 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.
Untuk ikut giveaway kali ini, silahkan isi Rafflecopter di bawah ya :D
1) Entry yang harus diisi adalah Who Are You? berisi data diri kamu :) +4 poin
2) Tuliskan comment di post ini "Buku yang ditulis oleh penulis Jepang apa yang menjadi favoritmu?" +5 poin
3) Like Penerbit Haru di Facebook +5 poin
4) Follow twitter Penerbit Haru +3 poin
5) Like Bookie-Looker di Facebook +2 poin
6) Tweet tentang Giveaway ini di Twitter kamu +3 poin (bisa dilakukan setiap hari)
Semakin banyak jumlah entry, semakin besar kesempatanmu untuk menang.
Pemenang akan diumumkan tanggal 12 April 2015 :) Tersedia 2 (dua) buah buku The Wind Leading to Love untuk giveaway ini :) Semoga beruntung!
KUIS FINALE
Pemenang akan diumumkan tanggal 12 April 2015 :) Tersedia 2 (dua) buah buku The Wind Leading to Love untuk giveaway ini :) Semoga beruntung!
KUIS FINALE
Jika kalian tertarik untuk mengikuti kuis Finale dari Penerbit Haru, simpan dua huruf ini dan kumpulkan juga huruf-huruf lain dari blog yang berpartisipasi dalam blog tour ini :)) Info lebih lanjut bisa dibaca di sini.
Jadwal Blog Tour:
15 Maret: Inge | http://bacaaninge.blogspot.com
Maya Floria Yasmin | http://floriayasmin.blogspot.com/
15 Maret: Inge | http://bacaaninge.blogspot.com
Maya Floria Yasmin | http://floriayasmin.blogspot.com/
17 Maret: Biondy Alfian | http://kireinasekai.blogspot.com/
19 Maret: Adinda Putri Citradewi | http://surgabukuku.blogspot.com/
21 Maret: Febriyani Syafri | http://anotherfromme.blogspot.com
22 Maret: Dini Y. Nurhasanah | http://dhynhanarun.blogspot.com
24 Maret: Ria Destriana | www.girlwithwritingproblems.wordpress.com
26 Maret: Selviana Rahayu | https://atasnamabuku.wordpress.com/
28 Maret: Stefanie Sugia | http://www.thebookielooker.com
28 Maret: Stefanie Sugia | http://www.thebookielooker.com
29 Maret: Shen Meileng | http://thecutegeek.blogspot.com/
Novel 'Girls In The Dark by Akiyoshi Rikako' karna sensei Akiyoshi dapat mengembangkan cerita dengan baik, bahkan saya saja sampai gak bisa nebak jalan ceritanya XD
ReplyDeleteTokoh yang dihadirkan mempunyai porsi yang membuat cerita makin misterius, seseorang yang gak terduga yang tenyata menjadi dalang dibalik semuanya, dan juga diselipkan sedikit unsur romance didalamnya ^u^)b
Paling suka novel Girls in the Dark karangan Akiyoshi Rikako dan the After Dinner Mysteries karangan Higashigawa Tokuya. Suka banget Akiyoshi karena bisa mengarang cerita misteri yang dibuat seperti sidang pengadilan sastra yang tokoh-tokohnya saling debat dan mempersalahkan satu sama lain. Kalau Higashigawa bagus dalam detil cerita detektif, rinci banget kronologis kejadiannya ^.^
ReplyDeleteGirls in The Dark dan The After Dinner Mysteries! Dua-duanya dari Penerbit Haru! Dua-duanya pun novel misteri. :D Aku suka banget Girls in The Dark karena Akiyoshi Rikako menulis plot dengan rapi. Dengan mengambil banyak sudut pandang tokoh, pembaca dibuat penasaran dengan siapa pembunuh Itsumi sebenarnya!
ReplyDeleteBegitupun dengan The After Dinner Mysteries. Kumpulan cerpen ini nggak bikin aku malas-malasan menghabiskannya dalam sehari. Interaksi antar tokoh yang lucu bikin aku senyam-senyum. Membacanya serasa memvisualisasikan anime detektif Jepang! :D Keren banget deh Higashigawa Tokuya! :D
Aku belum pernah baca novel Jepang sebelumnya :( Tapi, kalau baca dari sinopsisnya, aku suka novel "Bonus Track" karya Koshigaya Osamu. Padahal, ada banyak sinopsis yang telah aku baca :p Tapi, entah kenapa jatuh hatinya sama novel ini. Mungkin karena ceritanya memang beda dari yang lain, ya? hehehe
ReplyDeleteBuku yang ditulis oleh penulis Jepang yang paling favorit adalah, tentu aja, Girls in The Dark karya Akiyoshi Rikako. Selain covernya yang dark, cantik, dan keren gimana gitu, novel ini juga merupakan yang paling laris di kalangan temen2ku yang juga hobi baca dan minjem :p (bahkan temen2ku sampe bikin antrian buat minjem novel ini). Plotnya udah pasti oke, dan cara penulisannya juga sip, si penulis bisa menggunakan banyak sudut pandang dengan karakter yang beda-beda. Unik!
ReplyDeleteTotto-Chan: The Little Girl at the Window yang ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi.
ReplyDeleteBuku ini adalah buku karangan penulis Jepang yang pertama kali saya baca. Kesannya masih terasa sampai sekarang. Meski buku ini memang bergenre sastra anak dan isinya menceritakan masa kecil seorang Kuroyanagi sendiri (autobiografi), selalu ada hikmah yang bisa dipetik dari tiap babnya. Buku ini tidak saya baca ketika saya masih anak-anak, namun ketika membacanya malah membuat saya merindukan masa kecil penuh keriangan seperti yang Totto-Chan lalui. Kesederhanaan Totto-Chan mampu membawanya menjadi orang sukses di masa depan dan berkeliling dunia sebagai Duta Goodwill UNICEF dalam misi kemanusiaan. :)
Buku karya penulis Jepang yang pernah ku baca adalah Crying 100 Times karya Nakamura Kou, diterbitkan oleh Penerbit Haru. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, kesannya seperti membaca diary yang ditulis oleh seorang cowok. Menceritakan tentang Book, anjing kesayangan Fujii-san dan juga Yoshimi, kekasihnya. Sejak awal membaca kisahnya, aku udah merasa terharu. Nggak biasa aja ketika seorang cowok menceritakan bagaimana perasaan rapuh yang ia rasakan ketika kehilangan/ditinggalkan sesuatu/seseorang yang sangat dicintainya. Tapi ia harus tetap tegar dan melanjutkan kehidupannya seperti sedia kala. Tergambar melalui quote ini
ReplyDelete"Aku tidak perduli apa yang terjadi hingga saat ini. Aku harus memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang terpenting, pertama-tama aku harus benar-benar menerima keadaan dan memahaminya. Lalu, memikirkan apa yang bisa kulakukan. Lakukan itu dengan hati-hati. Lakukan tanpa satu kesalahanpun. Bersedih dan menangis sampai berteriak pun sama sekali tidak ada gunanya"
Girls in The Dark
ReplyDeleteMenurutku, novel ini punya cara bercerita yang unik. Tokoh-tokohnya pun tak kalah unit dengan jalan cerita yang membuat aku harus berpikir, kira-kira siapa pembunuhnya, ya?
Bismillahirrahmanirrahim, semoga aku beruntung^_^
ReplyDeleteBuku yang ditulis oleh penulis Jepang yang menjadi favoritku itu, hm.. The After Dinner Mysteries karya Higashigawa Tokuya! Greget sama pelayannya, Kageyama. Tingkah konyolnya, emang bener-bener konyol. Ibuku saja sampai membaca bukunya, ia pun tertawa sendiri dan sangat serius bacanya xD . Novelnya saja seru, apalagi dramanya :v Jadi pengen nonton>< Sukses terus Higashigawa Tokuya :3
Totto-chan karya Tetsuko Kuroyanagi. Ini buku jepang pertama yg aku baca, kesan pertama waktu baca Totto-cha "kok bisa yaa penulisnya punya ide kayak gini". Tapi novel ini sangat menginspirasiku untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain.
ReplyDeleteAku suka Girls in The Dark karya Akiyoshi Rikako. Isi cerita yang unik dan ending yang gak terbayangkan bikin aku gemes sekaligus terkagum-kagum. Dan, bisa melihat kalo gak semua yang terlihat di depan mata adalah yang sesungguhnya dirasakan seseorang
ReplyDeletenovel Jepang yang aku baca cuma dua sih, selain itu kebanyakan manga..hehe
ReplyDeleteaku suka karya Tetsuko Kuroyanagi yaitu Totto Chan: The Little Girl at the Window karena ceritanya sangat menginspirasi.. salut buat Tetsuko yg dapat menceritakan kembali pengalaman pas masih kanak-kanaknya dulu dengan menarik. Selain itu juga buku ini bisa memberi inspirasi pada para orangtua maupun para pengajar bahwa masa kanak2 itu memang masa untuk bermain, bukan seharusnya dipaksa untuk belajar teori terus..
Thanks buat giveawaynya^^
Yang paling favorit yang ini nih! -> The After Dinner Mysteries karya Higashigawa Tokuya.
ReplyDeleteCerita tentang seorang polisi wanita yang bodoh dan si pelayan (yang ternyata adalah detektif handal).
Ceritanya kocak,lucu,menghibur. Yaaa... walaupun tidak ada unsur romancenya.
Cocok banget dibaca buat yang bercita-cita ingin menjadi detektif. ^^
Aku sebenarnya lebih banyak membaca komik jepang dibanding novel..tapi aku punya satu komik jepang karya Sohachi Yamaoka yang berjudul Oda Nobunaga, semula bingung dengan jalan ceritanya namun lambat laun aku mulai mengerti & menyukai tipikal pembawaan si oda yang bisa dibilang anak jenius jaman meiji..bagaimana pemikiran dia yang diluar nalar sampai startegi perang yang terkesan gila...
ReplyDeleteTapi dari beberapa review yang aku baca, aku juga suka dg novel The After Dinner Mysteries karya Higashigawa Tokuya..kisah detektiv seperti ini selalu membuat aku penasaran dan seakan2 membuat otak ku bekerja sama dengan sang detektif untuk memecahkan misteri...
that's really interesting =)
ReplyDeletemaybe you had pleasurable to look over at me.
f4f?
www.heykasumi.blogspot.de
Aku paling suka buku Yasunari Kawabata, Keindahan dan Kesedihan ^^
ReplyDeleteKitchen-nya Banana Yoshimoto juga bagus atau kalau kamu suka fiksi sejarah, buku-buku Eiji Yoshikawa jagonya; Taiko, Musashi, The Heike Story, dll
Paling suka sama bukunya Asai Ryo yang berjudul Cheerdanshi, ceritanya tentang cheerios cowok-cowok ^^
ReplyDeleteUntuk saat ini sih paling suka masih Bonus Track-nya Koshigaya Osamu. Campuran antara horor(awalnya doang, tapi), komedi, romance(dan bromance) jadi satu. Recommended deh, buat yang belum baca :)
ReplyDelete"Buku yang ditulis oleh penulis Jepang apa yang menjadi favoritmu?
ReplyDeleteBaru pernah baca dua novel Jepang,,, Her Sunny Side karya Koshigaya Osamu dan Girls in The Dark karya Akiyoshi Rikako… kedua novel ini bgus bangett.. critanya gk mudah di tebak… di akhir cerita bener” gk nyangka..
Tapi yang menjadi favoritku adalah Girls in The Dark karena tentang misteri,,, seru… saat baca jadi nebak”… dan ternyata tebakan ku salah… penggambaran suasana dalam novel juga… keren bangett…
Totto Chan : Tetsuko Kuroyanagi -> Bocah petualang penuh resiko hidupnya tapi dia enggak ngerasa terbebani dan malah menikmati. Cara berpikir Totto-chan suka banget <3 Menginspirasi :) Bikin lebih berani nyoba hal baru dan yah tanggung jawab juga hehe
ReplyDeleteBotchan : Natsume Soseki -> Novel paling berkesan di hati. Nilai moralnya...argh dari anak sekecil Botchan, gue malah belajar banyak hal. Botchan yang nakal, polos dan JUJUR. Cara pandang dia tentang orang. Bener-bener enggak disangka. Ringan dan enggak ada konflik besar tapi dari masalah itu ada hikmahnya. Suka beud ;D haha
biasanya baca komik-komik jepang :3. jarang baca novel dari penulis jepang. tapi suka sama novelnya sweet melody. meski beberapa kali aku temukan typo, dan bahasa yang kurang sreg, tapi ini buku penulis jepang pertama yang menghuni rak bukuku, dan aku harap buku ke dua adalah the wind that leading to love, hadia GA dari blog ini :3
ReplyDeletesiiipp
“Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage” karya Haruki Murakami. Kisahnya memang sederhana, namun buku karya Haruki Murakami inilah yang sangat menyentuh saya. Bercerita tentang Tsukuru Tazaki yang mencari jawaban mengenai peristiwa masa lalu yang mempengaruhi hidupnya. Tentang dirinya yang tidak memiliki warna seperti teman-temannya. Baik dalam nama maupun warna dalam arti yang lain. Tentang Tsukuru Tazaki yang masih terikat akan beban masa lalu. Luka yang menghalanginya maju. Sesuatu yang harus dia tuntaskan. Pertanyaan yang belum terjawab. Dia bisa melupakan kenangan, tetapi tidak bisa menghapus masa lalu yang menciptakan kenangan itu.
ReplyDeleteSuka banget dengan novel Totto-chan: Gadis cilik di jendela yang ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi.
ReplyDeleteMeskipun merupakan buku lama (diterbitkan pertama kali tahun 1981), namun buku ini berhasil menjadi best seller di Jepang sana dan kabarnya buku ini berhasil memecahkan semua rekor penerbitan yang ada sebelumnya dan menjadi buku terlaris dalam sejarah Jepang.
Aku menyukai buku ini karena mampu memberikan inspirasi dan nilai positif bagi setiap orang yang membacanya. Makna yang aku tangkap dalam buku ini adalah meskipun kamu memiliki kekurangan, namun jika kamu berusaha menonjolkan kelebihan yang kamu miliki, maka kekurangan tersebut akan tertutupi oleh kelebihanmu tsb. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berjuang.:)
sejauh ini aku jarang bahkan hampir gak pernah baca novel jepang, tapi pernah pas kelas delapan untuk pertama kalinya dan aku langsung jatuh cinta pas baca novel Jepang judulnya "Totto-Chan" karya Tetsuko Kuroyanagi. dari awal sampai akhir aku menikmati banget baca novel itu, lucu, menggemaskan, kesel, kecampur jadi satu, penulis benar2 berhasil membawaku ke dalam cerita, apalagi pas di bab terakhir, disitu klimaksnya, terharu banget sama penutup novel yang berhasil buat aku banjir air mata, sumpah keren!
ReplyDeleteSampai sekarang, aku masih terkesima dengan novel Taiko yang ditulis oleh Eiji Yoshikawa.
ReplyDeleteInti cerita dari novel ini adalah kisah sejarah penyatuan Jepang pada dekade abad 16. Saat itu, Jepang terbagi menjadi beberapa daerah kecil yang dipimpin oleh marga/keluarga tertentu. Pada masa itu, kekacauan terjadi di mana-mana akibat perebutan kekuasaan di antara keluarga-keluarga penguasa tersebut. Di tengah kekacauan tersebut, ada tiga buah tokoh yang sama-sama ingin mempersatukan Jepang. Mereka adalah Oda Nobunaga, Tokugawa Ieyashu, dan sang Taiko: Toyotomi Hideyoshi. Hideyoshi adalah seorang anak petani yang bercita-cita menjadi seorang samurai, dan pada akhirnya menjadi Taiko yang berhasil menyatukan Jepang.
Novel ini dituliskan berdasarkan sejarah Jepang yang sesungguhnya dan menurutku kisah ini benar-benar epik.
Novel Taiko ini memberikan makna tersirat pada kita terhadap semangat kerja keras, ketulusan, dan kecerdasan yang dimiliki oleh Hideyoshi, keberanian dan pantang menyerah yang dimiliki oleh Nobunaga, serta kehati-hatian dan penuh perhitungan yang dimiliki oleh Ieyashu. Spirit itulah yang harus kita miliki agar mampu memperoleh kesuksesan seperti para pejuang Jepang tsb.
Nama : Zaza Dwiastuti Arfah
ReplyDeleteTwitter : @zazadwi
Fb : Zaza Dwiastuti Arfah
Karena saya baru baru baca 1 novel Jepang dan itu bukan novel fav saya jadi saya belum bisa deskripsikan tentang novel jepang fav saya.
Nama : Agnes Budianto
ReplyDeleteFB : Agnes Budianto
Twitter : @agnesb0702
Email : prettyrhythm86@yahoo.com
Novel Jepang yang saya suka itu 'Sakura Wish' buatan Harumi Kawaii . Cerita ini bergenre teen fiction. Seorang murid SMA , Keiko , pindah ke Kyoto untuk menyusul ayahnya yang tinggal disana . Di sekolahnya , Keiko didekati oleh Ryuji , Hiroyuki , dan Hajime . Ryuji dianggap sebagai kakak dan 'pacar' bagi Keiko , sedangkan Keiko hanya menggangap Hiroyuki dan Hajime sebagai teman . Keiko bertemu dengan Hiroyuki di Heavenly Garden , julukan untuk halaman di belakang sekolah Keiko .
Belum sempat Keiko membalas pernyataan cinta Ryuji , dia harus dihadapi kenyataan bahwa Ryuji meninggal dalam perjalanannya mendaki Gunung Fuji melewati Hutan Aokigahara . Hal ini membuatnya terpuruk , tetapi Hiroyuki tetap berada disampingnya , membantunya melewati kesedihannya , sehingga membuat Keiko menyadari bahwa dia telah mencintai Hiroyuki .
Di akhir cerita , Hiroyuki mendaki Gunung Fuji dengan Keiko yang ketagihan sejak pertama kali Keiko mengajaknya pergi , mereka sudah berpacaran dan semuanya sudah berada di bangku kuliah , dan Hajime yang bersama Miyuki , orang yang menyukai Ryuji tetapi akhirnya bersama dengan Hajime .
Cerita ini bagi aku settingnya bagus , dengan perasaan emosional yang dikeluarkan oleh setiap karakternya pas , gak berlebihan dan gak kekurangan . Apalagi cerita yang berjudul Sakura Wish pasti bikin penasaran setiap orang untuk membacanya .
ikuta ya kak.. ^^
ReplyDeleteNama : Nandia Anggraeni
FB : Nandia Anggraeni
Twitter : @Anggie_Ann06
Email : ass.anggie@gmail.com
Buku yang ditulis penulis Jepang yang menjadi favoritku itu Musashi karya Eiji Yoshikawa. Buku yang keren banget, menceritakan tentang perjalanan hidup pendekar samurai bernama Miyamoto Musashi. Dari yang cuma seorang anak biasa sampai menjadi seorang samurai yang disegani oleh semua orang. Keren banget deh pokoknya.Berharap bisa baca buku karya Eiji lainnya.. :)
MAkasih udah boleh ikut..^^
Totto-chan by Tetsuko Kuroyanagi. Buku yang menggambarkan kehidupan si kecil Totto-chan. Dari sini kita bisa belajar cara mendidik dan memahami dunia mereka :)
ReplyDeleteJujur belum pernah baca novel karangan penulis jepang *sedih*
ReplyDeleteNama: Eni Lestari
ReplyDeleteFB: mydearestpochi
Twitter: @dust_pain
Email: shinra2588@yahoo.com
buku yang ditulis penulis Jepang favoritku adalah Totto-chan karya Tetsuko Kuroyanagi. aku suka cara mengajar Tomoe Gakuen yang digagas Sosaku Kobayashi di buku ini. di sana anak-anak tidak dibedakan, walau tentu saja Sang Kepsek memberi ruang bagi anak-anak yang memiliki kekurangan untuk unjuk diri tanpa merasa rendah diri. anak-anak juga diajarkan tanggung jawab. guru pun bisa diambil dari mana saja. misalnya saja ketika anak-anak belajar dari petani. menurutku itu keren sekali. waktu membaca buku ini, jujur saja aku iri. sungguh beruntung anak-anak yang dulu pernah bersekolah di Tomoe Gakuen :)