Friday, June 27, 2014

Book Review: Girls in the Dark by Akiyoshi Rikako

.
BOOK review
Started on: 7.June.2014
Finished on: 10.June.2014

Judul Buku : Girls in the Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 279 Halaman
Tahun Terbit: 2014
Harga: Rp 44,200 (http://www.pengenbuku.net)

Rating: 4.5/5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
"Sebuah naskah dengan tema kematian Itsumi. Naskah yang kita persembahkan bagi Itsumi. Saya ingin kita mencoba mengingat sekuat tenaga, menceritakan sesuai dengan ingatan itu, dan saling berbagi tentang kejadian tidak menyenangkan ini. Pasti ada yang bisa terlihat dengan meleburkan kematian Itsumi dalam sebuah naskah.
Kenapa Itsumi harus mati? Kemudian... apakah benar ada di antara kita yang membunuhnya?"
Ketua Klub Sastra di SMA Putri Santa Maria bernama Shiraishi Itsumi baru saja meninggal dunia dengan setangkai bunga lily di tangannya. Oleh karena itu, 6 anggota Klub Sastra yang lain berkumpul untuk mengenang mantan Ketua Klub mereka, dan membawakan cerita masing-masing mengenai apa yang mereka ketahui tentang Itsumi dan kematian gadis itu. Perkumpulan tersebut dipimpin oleh sahabat baik Itsumi sejak kecil, Sumikawa Sayuri. Setiap kisah yang dibacakan membuat kematian Itsumi semakin menjadi sebuah misteri. Apakah gadis itu bunuh diri, atau memang dibunuh oleh salah satu anggota Klub Sastra?

Cerita yang pertama ditulis dan dibacakan oleh Nitani Mirei, seorang siswi yang berhasil masuk ke SMA Putri Santa Maria yang mahal berkat beasiswa. Akan tetapi keadaan ekonomi Nitani yang berbeda jauh dengan murid lainnya membuat dirinya terasing. Hingga suatu hari Shiraisihi Itsumi menghampirinya dan menawarkan untuk masuk ke dalam Klub Sastra. Nitani sangat mengagumi Itsumi, dan keduanya pun menjadi dekat. Itsumi bahkan membagi rahasianya pada Nitani; tentang kebenciannya pada salah satu anggota di Klub Sastra yang merusak keluarganya. Orang itulah yang Nitani curigai telah membunuh Itsumi.
"Hari itu, aku bisa tertawa dari lubuk hatiku untuk yang pertama kalinya sejak aku masuk sekolah. Bukan keluarga, bukan teman sekelas, bukan juga guru-guru, melainkan Shiraishi Itsumi-lah yang memberiku tempat untuk berada."
Kisah kedua ditulis oleh Kominami Akane; yang menceritakan bahwa pada awalnya ia membenci sosok Itsumi yang dipuja oleh semua orang. Keluarga Kominami memiliki sebuah restoran yang menjual makanan tradisional Jepang - namun Kominami memiliki impian yang berbeda; ia ingin membuat kafe yang menjual kudapan bergaya barat. Ketika Itsumi mengundangnya masuk ke Klub Sastra, Kominami dapat menyalurkan hobinya lewat dapur ruang Klub Sastra yang luar biasa indah. Itsumi pun selalu menyediakan apa pun yang ia butuhkan, sehingga Kominami merasa sangat berterimakasih padanya. Namun, Kominami mendengar sesuatu yang buruk tentang Nitani Mirei. Kisah yang bertentangan dengan cerita yang sebelumnya dibacakan.
"Tetapi... isi naskahmu tadi benar-benar menarik, ya. Kau ingin mengatakan bahwa kau tahu siapa penjahat sebenarnya. Tetapi, ada kenyataan yang bertentangan dengan naskah yang sebelumnya. Sebenarnya apa kenyataannya...? Kalau ada di dalam kegelapan seperti ini, rasanya susah sekali membedakan antara kebenaran dan tipu muslihat."
Selanjutnya, masih ada 4 naskah lagi yang dibacakan oleh masing-masing penulisnya: Diana Detcheva - seorang murid Internasional, Koga Sonoko, Takaoka Shiyo, dan Sumikawa Sayuri. Masing-masing menyuguhkan cerita mereka tentang sosok Shiraishi Itsumi yang luar biasa hebat dan mengagumkan. Dan mereka juga memiliki kecurigaan tersendiri siapa yang telah membunuh Itsumi dalam setiap cerita yang mereka tuliskan. Akan tetapi semua kisah saling bertentangan, membuat misteri kematian Itsumi semakin tidak jelas. Siapakah sebenarnya yang menyebabkan kematian Shiraishi Itsumi?
 
 Baca kisah selengkapnya di Girls in the Dark.
image source: here. edited by me.
Sebisa mungkin aku tidak mengungkap terlalu banyak lewat ringkasan cerita di atas, karena aku rasa buku ini harus dinikmati tanpa mengetahui apa pun tentang isinya. Buku ini ternyata bukan horor (seperti yang aku prediksi), tetapi lebih ke arah buku misteri. Setiap kisahnya menyuguhkan bukti dan kesaksian yang berbeda-beda dari setiap orang; entah membuat misteri ini menemukan jawaban atau malah semakin membingungkan. Aku sangat menyukai jalannya cerita ini, karena terus-menerus dibuat penasaran dan aku menginginkan jawaban atas misteri yang ada. Penerjemahannya pun sangat baik dan luwes sekali; tentu saja karena setahuku Andry Setiawan pernah menetap di Jepang, jadi tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Dan meskipun novel ini sedikit membingungkan pada awalnya, keseluruhan ceritanya memberikan pengalaman yang cukup menegangkan.

Buku ini dituliskan dari sudut pandang pertama orang yang berbeda-beda; karena setiap karakter membacakan kisah mereka masing-masing. Aku sangat menyukai kontradiksi antara satu cerita dengan cerita yang lain, karena hal tersebut membuatku selalu berpikir 'siapa sebenarnya yang benar' dan tentu saja membuatku ingin terus membaca hingga akhir. Masing-masing karakter memiliki latar belakang mereka sendiri, akan tetapi semuanya terlihat sangat memuja sosok Shiraishi Itsumi. Tentu saja, sepanjang membaca aku juga memiliki spekulasi dan dugaanku sendiri tentang jawaban atas misteri kematian Itsumi. Tetapi ternyata pikiran dan imajinasiku tidak bisa mengalahkan ending-nya yang menurutku sangat epic dan penuh dengan twist. Bagian favoritku dari buku ini adalah penutupnya yang mengungkap rahasia-rahasia tidak terduga dan berhasil membuatku terngaga hingga halaman terakhir. Semua cerita yang dibacakan oleh setiap anggota jadi terasa masuk akal karena alasan di baliknya. Aku tidak akan memberikan spoiler sedikitpun, agar kalian yang belum membaca bisa menikmati sensasi kejutan yang diberikan oleh buku ini ;))

Aku tidak memiliki karakter favorit dari buku ini, karena menurutku semua karakter yang ada di dalamnya sama-sama memiliki sisi gelap dalam diri mereka. Walaupun demikian, aku merasa karakter Sumikawa Sayuri sangat berkesan untukku. Aku tidak akan terlalu menjelaskan alasannya, karena kemungkinan besar akan jadi spoiler. Yang jelas, ia adalah karakter yang penuh dengan kejutan ;D *Mungkin yang sudah membaca buku ini akan mengerti maksudku*.

Secara keseluruhan, membaca Girls in the Dark adalah pengalaman yang cukup seru dengan ending yang menegangkan. Aku rasa ending yang penuh twist itulah yang mendorongku memberi rating 4.5 untuk buku ini. Selain itu, bagian pertengahan cerita juga terus membuatku merasa penasaran. Saat ini, Girls in the Dark berada di posisi buku terjemahan Jepang favoritku. Semoga aku bisa membaca terjemahan Jepang yang sama (atau lebih) bagus di lain kesempatan ;))
 
by.stefaniesugia♥ .

4 comments:

  1. Wah, pengen baca nih..... nggak sabar... jadi penasaran siapa pembunuhnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha kalo gitu harus baca bukunya biar tau :p

      Delete
  2. "Nitani Mirei, seorang siswi yang berhasil masuk ke SMA Putri Santa Maria yang mahal berkat mahasiswa"
    *beasiswa mungkin kak maksudnya? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha eh iya salah ngetiknya xD
      makasiihh udh dibeneriin ;)))

      Delete