Thursday, June 19, 2014

Book Review: Come On Over (CO2) by Christian Simamora

.
BOOK review
Started on: 13.June.2014
Finished on: 15.June.2014

Judul Buku : Come On Over (CO2)
Penulis : Christian Simamora
Penerbit : Twigora
Tebal : 450 Halaman
Tahun Terbit: 2014
Harga: Rp 58,650 (http://www.pengenbuku.net)

Rating: 3.5/5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
"Terlepas dari kesukaannya sama traktiran dan apa saja yang berlabel gratisan, cewek itu adalah hal terbaik yang dia punya akhir-akhir ini. Dia menikmati kebersamaan mereka; setiap tawa, sesi cela-menyela, dan masih banyak lagi. Dan Jermaine senang sekali karena dia ternyata nggak bertepuk sebelah tangan; Tata membutuhkan Jermaine sebesar dia membutuhkan cewek itu."
Tata yang sudah terlalu lama pengangguran terpaksa bekerja di Crystal Clear - bisnis yang dibangun sendiri oleh kakak perempuannya, Ada. Suatu hari, muncul seorang lelaki bernama Jermaine Morton di Crystal Clear; yang seketika berhasil menarik perhatian Tata karena sosok lelaki yang menawan itu. Sayangnya, kehadiran Jermaine disana adalah untuk mencari kotak musik yang akan ia gunakan untuk melamar kekasihnya, Liz. Namun ketika lamaran tersebut tidak berjalan sesuai harapan Jermaine, ia berusaha untuk mengembalikan kotak musik itu ke Crystal Clear. Kejadian itu merupakan awal dari persahabatan antara Tata dan Jermaine - yang berbuah menjadi sesuatu yang lebih.

"Pernikahan adalah pilihan... Pilihan untuk menyerah atas pilihan-pilihan lain. Meskipun lo bisa aja bilang, gue bukan jenis suami yang membatasi gerak istri, pada kenyataannya pernikahan memaksa perempuan berhadapan dengan banyak sekali batasan."
Sejak hari ketika Jermaine menceritakan keluh kesahnya di hadapan Tata, keduanya seketika merasa nyaman terhadap satu sama lain - terlebih karena sikap Tata yang cuek dan tomboi. Bahkan Jermaine mengundang Tata untuk berkunjung ke beerhouse-nya, Cliché  Guevara - untuk ditraktir minum. Di saat yang sama, Ada berusaha keras menjodohkan Tata dengan seorang lelaki baik-baik bernama Noel - yang dengan keras ditolak oleh Tata. Ketika Tata merasa amat kesal dengan kakaknya yang selalu ikut campur dalam urusan pribadinya, gadis itu melampiaskannya dengan minum sampai mabuk. Hal tersebut membuat Jermaine harus mengantarnya pulang; dan menyadari sesuatu yang seharusnya tidak ia rasakan pada Tata yang ia anggap sebagai bro barunya.
"Gue setuju sama lo. Dan justru karena itu jugalah gue bertahan terus dengan perasaan suka gue sama ending bahagia. Ending bahagia bikin gue jadi berpikir optimis. Ngasih harapan juga deng - bahwa seburuk apa pun situasi yang lo hadapi saat ini, pada akhirnya semua akan baik-baik saja. Ada pelangi sehabis hujan. Malam yang sejuk menggantikan siang yang terik. What's bad about that?"
Dan ketika Jermaine mendapati fakta menyakitkan yang diungkap oleh Liz, lelaki itu kembali mencari Tata untuk mencurahkan isi hatinya. Keduanya telah menjadi sahabat baik, akan tetapi dalam hati mereka masing-masing telah tumbuh suatu perasaan yang lebih dari persahabatan. Meskipun Tata sudah sejak lama menaruh perhatian khusus pada Jermaine, apakah lelaki itu memiliki perasaan yang serupa? Apakah ia dapat melupakan mantan kekasihnya, Liz, secepat itu?
"Dan seperti persoalan klasik yang dialami manusia di belahan bumi mana pun, cowok itu dihadapkan pada pertanyaan yang dilematik. Mana yang akan dia turuti: kata logika atau perasaannya?"
Baca kisah selengkapnya di Come On Over (CO2).
image source: here. edited by me.
Sebenarnya untuk ukuran buku yang lumayan tebal, alur ceritanya cukup sederhana - tetapi meliputi berbagai macam konflik di dalamnya. Seperti biasa, gaya bercerita Christian Simamora masih tetap luwes dan blak-blakan - meskipun sepertinya tidak seheboh dan se-bitchy buku yang sebelumnya aku baca, Guilty Pleasure. Dan tentu saja ada adegan 'dewasa', yang rasanya kurang patut dibaca oleh pembaca yang masih di bawah umur - meskipun tidak banyak. Walaupun belum lama waktu berselang setelah aku menyelesaikan Guilty Pleasure, aku tidak pernah bosan membaca tulisan Christian Simamora yang selalu membuatku tidak ingin berhenti membaca kisahnya hingga selesai.

Cerita ini dituliskan dari sudut pandang ketiga; diawali dengan kehidupan Tata dan juga pertemuan pertamanya dengan Jermaine di Crystal Clear. Kisah kemudian dilanjutkan dengan menelusuri kehidupan dari karakter utamanya; mulai dari hubungan Tata dengan kakaknya, Ada - yang sekarang hidup tanpa kedua orangtua mereka, juga tentang bagaimana Jermaine bertemu dengan Liz - serta ia yang berusaha untuk hidup mandiri terlepas dari orangtuanya yang kaya raya. Seiring dengan itu pula, persahabatan antara Tata dan Jermaine dibangun lewat berbagai pertemuan, perbincangan, serta percakapan iseng lewat messaging app. Aku sangat suka dengan persahabatan antara Tata dan Jermaine yang terasa alami, dan saat membaca aku bisa melihat keduanya merasa nyaman dengan satu sama lain. Terlebih lagi, karena karakter Tata yang tomboi, cuek, dan seringkali blak-blakan saat berbicara, sepertinya tidak sulit bagi Jermaine untuk cepat merasa akrab dengannya - dan menganggap Tata sebagai bro barunya. Konflik tentunya muncul saat mulai ada suatu perasaan lain yang muncul dalam hati Tata - akan tetapi ia merasa Jermaine masih mencintai Liz sehingga ia memutuskan untuk bertahan sebagai teman. Bisa dikatakan konfliknya cukup klise, dan ending serta permasalahan yang akan jadi klimaks-nya pun mudah untuk ditebak. Tapi seperti yang aku katakan sebelumnya, yang paling aku nikmati adalah interaksi antara Tata dan Jermaine dalam buku ini. Sedangkan ending-nya bisa kukatakan cukup biasa-biasa saja; dan bahkan aku merasa konflik akhirnya diselesaikan dengan terlalu cepat.

Dalam buku Come On Over (CO2) ini aku tidak menemukan karakter yang menjadi favoritku :( Jermaine yang selalu pakai kaos ketat (yang menonjolkan otot-ototnya) sangat bukan tipeku, selain itu dia juga merokok dan mempunyai banyak tato. Tetapi yang paling parah adalah apa yang dia lakukan pada konflik terakhir, yang membuatku ilfil pada karakter ini. Aku tidak akan membahas terlalu banyak tentang bagian itu supaya tidak spoiler ;p. Karakter Tata sebenarnya cukup menyenangkan dan menarik, tetapi sayangnya tidak ada bagian yang benar-benar membuatku menyukai karakter ini :(

Overall, meskipun tergolong buku yang cukup tebal, aku merasa buku ini sangat mudah untuk dinikmati - terutama karena gaya penulisan Christian Simamora yang aku sukai. Meskipun aku merasa kurang puas dengan beberapa bagian dari buku ini (seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya), buku ini telah berhasil menghiburku. Aku masih akan menantikan karya Christian Simamora selanjutnya; dan tentunya penasaran karakter J-Boyfriend seperti apa lagi yang akan muncul berikutnya ;)


by.stefaniesugia♥ .

4 comments:

  1. yeayyy,,akirnya kluar lagi yaa,,tetep penasaran pengen baca..makasih kak reviewnya..ratingnya kecil yaa..hehehe

    love!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. samaa2 ;)) iya karena ada bbrp aspek yang aku kurang puas di ceritanya xD

      Delete
  2. Iya aku juga lebih suka guilty pleasure dibanding CO2 ini...kurang puas aja ama CO2..

    ReplyDelete