BOOK review
Started on: 31.May.2014
Finished on: 1.June.2014
Finished on: 1.June.2014
Judul Buku : Casablanca: Forget Me Not
Penulis : Dahlian
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 336 Halaman
Tahun Terbit: 2014
Harga: Rp 48,450 (http://www.pengenbuku.net)Tahun Terbit: 2014
Rating: 4/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kenapa lelaki itu menatapnya dengan cara seperti itu? Tatapan itu mengingatkannya pada Ardi - cinta pertamanya. Lembut dan menghanyutkan. Tatapan yang tak pernah dapat dilupakannya. Tatapan yang selalu memunculkan rasa bersalah. Sebuah penyesalan yang tak pernah berakhir."Di saat mendekati hari pernikahannya, Vanda memutuskan untuk pergi menyendiri di kota Casablanca, kota yang selalu ingin dikunjunginya. Ia sedang dilanda dilema karena akan segera menikah dengan Rommy - lelaki yang akan ia nikahi karena dorongan orangtuanya. Saat sedang merenungkan permasalahan hidupnya, Vanda berkenalan dengan seorang lelaki bernama Laz yang tidak berhenti muncul di hadapannya dan mengusik ketenangannya. Meskipun Vanda berusaha keras untuk tidak mempedulikan lelaki itu, ia merasa resah karena Laz mengingatkannya pada cinta pertamanya, masa lalunya yang penuh penyesalan.
"Mengecewakan Rommy memang akan membuatnya merasa bersalah, tetapi mengecewakan orangtuanya akan membuatnya merasa amat sangat bersalah. Belum lagi rasa bersalah kepada Vanessa karena keputusannya juga akan membuat rencana pernikahan adiknya berantakan. Ya Tuhan, begitu banyak orang yang akan ia kecewakan. Namun untuk terus menjalaninya pun, ia tak yakin."Vanda sama sekali tidak mengerti mengapa Laz berusaha begitu keras untuk mendekatinya dan mengajaknya mengobrol. Walaupun Laz sudah memperingati Vanda bahwa kota Casablanca amat berbahaya bagi seorang turis perempuan yang pergi sendiri, ia sama sekali tidak mengacuhkannya. Dan pada akhirnya Vanda harus diselamatkan oleh lelaki yang mengikutinya dari kejauhan itu. Setelah ditolong dua kali oleh Laz, Vanda perlahan-lahan membuka diri dan jadi lebih ramah pada lelaki itu.
Seiring dengan semakin dekatnya hubungan mereka, Vanda menceritakan tentang keresahan hatinya; dan Laz juga menceritakan tentang kisah cintanya yang menyedihkan. Dan tanpa sadar, Vanda semakin merasa nyaman dengan Laz serta segala tindakan manis yang dilakukan oleh lelaki itu. Meskipun belum lama ia mengenal Laz, ketertarikan yang dirasakan olehnya terasa nyata. Akan tetapi permasalahan yang harus dihadapi Vanda muncul kembali saat tunangannya, Rommy, mengetahui keberadaannya di kota Casablanca.
"Ia tak akan membiarkan hidupnya diatur oleh hatinya. Rencananya akan terus berjalan, kemudian ia akan pergi. Mungkin ia akan ikut terluka, tetapi ia akan bertahan. Ia yakin, ia sanggup bertahan. Baik dulu, saat ini, ataupun di masa depan."Pada akhirnya, Vanda harus mengambil keputusan - baik untuk keputusan yang mementingkan orang di sekitarnya, ataupun keputusan yang mementingkan dirinya sendiri. Namun ternyata masalah tidak hanya berhenti sampai di sana, karena perjalanannya ke kota Casablanca membawa kebahagiaan namun juga luka yang baru untuk hatinya.
Baca kisah selengkapnya di Casablanca: Forget Me Not.
image source: here. edited by me. |
Aku selalu menanti-nantikan karya terbaru Dahlian karena aku sudah terlanjur dengan tulisannya yang selalu mengalir dengan manis dan indah. Buku ini adalah karya Dahlian ke-lima yang aku baca, dan meskipun Casablanca bukanlah favoritku di antara novel Dahlian yang lain, aku masih menikmatinya dengan sangat baik. Meskipun aku memang sedikit kurang puas dengan alur ceritanya yang sangat sederhana dan menurutku cukup mudah ditebak, aku tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan buku ini. Karena seperti yang sudah aku katakan, faktor yang paling membuatku menikmati buku ini adalah gaya penulisan Dahlian sendiri :))
Ditulis dari sudut pandang ketiga, kisah ini langsung memperkenalkan kedua karakter utamanya dan juga permasalahan yang sedang mereka hadapi. Laz yang sudah menaruh perhatian sejak pertama kali melihat Vanda membuatku penasaran terhadap 'rencana' apa yang hendak ia lakukan sebenarnya. Dan sebagian besar awal ceritanya fokus pada perjuangan Laz untuk meruntuhkan tembok pertahanan yang dibangun oleh Vanda. Pada suatu titik ceritanya, aku mulai merasakan kecurigaan dan ternyata rasa curiga tersebut terbukti benar (tetapi tidak akan aku bahas di review ini supaya tidak spoiler bagi yang belum membaca). Meski ceritanya cukup mudah ditebak, aku masih cukup penasaran dengan apa yang akan terjadi pada akhir ceritanya. Ending-nya pun adalah sebuah penutup yang indah untuk kisah yang sederhana ini :)) Bagian favoritku adalah saat ada persamaan antara dua karakter utama, yang kemudian menyadarkan mereka atas apa yang telah mereka lakukan terhadap satu sama lain. (Untuk bagian ini pun aku tidak mau menceritakan secara detail supaya tidak spoiler ;))
Untuk karakternya sendiri sebenarnya tidak banyak, karena ceritanya yang cukup simple dan lebih banyak fokus pada Laz dan Vanda saja. Meskipun tidak ada karakter yang jadi favoritku, aku sangat suka cara Dahlian perlahan-lahan membangun chemistry antara keduanya. Aku juga sangat menikmati momen-momen antara kedua karakter utamanya; termasuk semua sikap manis Laz dan bagaimana Vanda merespon setiap tindakan lelaki itu. Tidak ada banyak karakter dalam buku ini, sehingga ceritanya dapat fokus lebih banyak pada karakter utamanya - yang menurutku adalah sesuatu yang bagus :))
Overall, aku sangat menikmati buku ini dari awal hingga akhir - dan juga suka dengan setting kota Casablanca (meskipun sepertinya tidak ada niat untuk berkunjung ke sana; atau jika berkesempatan untuk ke sana, aku butuh Laz sebagai bodyguard ;) ). Semoga Dahlian terus berkarya dan menulis, karena aku selalu menyukai gaya tulisannya - walaupun alur cerita yang diangkat tidak selalu istimewa :)
Ditulis dari sudut pandang ketiga, kisah ini langsung memperkenalkan kedua karakter utamanya dan juga permasalahan yang sedang mereka hadapi. Laz yang sudah menaruh perhatian sejak pertama kali melihat Vanda membuatku penasaran terhadap 'rencana' apa yang hendak ia lakukan sebenarnya. Dan sebagian besar awal ceritanya fokus pada perjuangan Laz untuk meruntuhkan tembok pertahanan yang dibangun oleh Vanda. Pada suatu titik ceritanya, aku mulai merasakan kecurigaan dan ternyata rasa curiga tersebut terbukti benar (tetapi tidak akan aku bahas di review ini supaya tidak spoiler bagi yang belum membaca). Meski ceritanya cukup mudah ditebak, aku masih cukup penasaran dengan apa yang akan terjadi pada akhir ceritanya. Ending-nya pun adalah sebuah penutup yang indah untuk kisah yang sederhana ini :)) Bagian favoritku adalah saat ada persamaan antara dua karakter utama, yang kemudian menyadarkan mereka atas apa yang telah mereka lakukan terhadap satu sama lain. (Untuk bagian ini pun aku tidak mau menceritakan secara detail supaya tidak spoiler ;))
Untuk karakternya sendiri sebenarnya tidak banyak, karena ceritanya yang cukup simple dan lebih banyak fokus pada Laz dan Vanda saja. Meskipun tidak ada karakter yang jadi favoritku, aku sangat suka cara Dahlian perlahan-lahan membangun chemistry antara keduanya. Aku juga sangat menikmati momen-momen antara kedua karakter utamanya; termasuk semua sikap manis Laz dan bagaimana Vanda merespon setiap tindakan lelaki itu. Tidak ada banyak karakter dalam buku ini, sehingga ceritanya dapat fokus lebih banyak pada karakter utamanya - yang menurutku adalah sesuatu yang bagus :))
Overall, aku sangat menikmati buku ini dari awal hingga akhir - dan juga suka dengan setting kota Casablanca (meskipun sepertinya tidak ada niat untuk berkunjung ke sana; atau jika berkesempatan untuk ke sana, aku butuh Laz sebagai bodyguard ;) ). Semoga Dahlian terus berkarya dan menulis, karena aku selalu menyukai gaya tulisannya - walaupun alur cerita yang diangkat tidak selalu istimewa :)
akirnya yg d tgg :)
ReplyDeletemakasihh kakakkk..
sama2 ;))
Deletehehehe dicoba aja ;) atau mgkn bisa liat2 review lain utk buku ini, karena ada jg yang kayaknya krg suka :D Buku Dahlian yg aku suka: Promises, Promises dan The Pilot's Woman ;))
ReplyDelete