Setelah membaca karya debut Yosephine Monica, People Like Us, aku adalah salah satu blogger beruntung yang terpilih untuk mengajukan pertanyaan pada penulis baru ini ! Selain mempertanyakan tentang kehidupan sehari-hari Yosephine Monica serta kebiasaan menulisnya, beberapa pertanyaan juga berhubungan dengan novel yang ia tulis. Bagi kalian yang ingin tahu lebih banyak tentang penulis baru yang berhasil memenangkan kompetisi 100 Days of Romance yang diadakan oleh Penerbit Haru ini, silahkan baca jawabannya untuk 10 pertanyaanku di bawah ini ;) Dan tentunya aku ucapkan terima kasih untuk Yosephine Monica yang sudah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaanku di tengah kesibukan persiapan masuk universitas ;))
1. Bisa tolong perkenalkan sedikit tentang diri kamu? (Usia, Kegiatan sehari-hari, hobi, atau apa saja yang ingin diperkenalkan kepada pembaca)2. Bagaimana awalnya kamu mulai menulis, dan apakah ada inspirasi atau motivasi yang mendorong kamu untuk menjadi seorang penulis?Halo! Namaku Yosephine Monica. Umurku tujuh belas tahun, baru saja lulus SMA bulan lalu. Kalau sekarang, aku sedang sibuk bimbel untuk persiapan ujian masuk universitas minggu depan. Hobiku menulis, membaca, mendengarkan lagu, dan tidur (sayangnya, kebanyakan hobiku kurang produktif).
Sewaktu SD, aku terobsesi untuk jadi komikus. Mungkin karena dulu aku lebih terbiasa membaca komik daripada novel. Tapi setelah sadar kalau gambarku nggak bagus-bagus amat, aku berpikir: bagaimana caranya berbagi cerita tanpa membutuhkan gambar? Ya dengan menulis. Sejak itu aku mencoba menulis.
Aku terbiasa untuk mencari bacaan yang kusukai (mis. ber-genre romance, bertema traveling, ber-setting di luar negeri, dsb.). Kadang aku tidak menemukan bacaan yang sesuai seleraku. Karena itu aku menulis, yaitu untuk bisa membaca cerita yang sesuai dengan seleraku sendiri. Itulah motivasiku.
3. Apakah kamu suka membaca dan punya penulis favorit? – Jika ya, bisa rekomendasikan beberapa buku favorit kamu kepada pembaca?
Ya, aku suka membaca! Sayangnya karena sedang sibuk UN dan ujian masuk universitas, aku jarang membaca tahun ini. Penulis favoritku Jennifer E. Smith. Untuk buku favoritku, aku merekomendasikan Just One Day (Gayle Forman), Love at First Sight (Jennifer E. Smith), dan Fangirl (Rainbow Rowell).
4. Setelah membaca People Like Us, gaya bahasanya terasa seperti sebuah novel terjemahan; apa alasan kamu menggunakan setting di luar negeri dan juga gaya bahasa yang demikian?
Aku menulis People Like Us seperti novel terjemahan karena bagiku kesannya lebih fleksibel. Awalnya aku juga berpikiran untuk membuat cerita ini ber-setting di Indonesia, misalnya di Jakarta, Bandung, atau Medan. Tapi aku tidak terbiasa dengan istilah di luar kota selain Medan (di mana aku tinggal) karena tidak pernah berbicara seperti itu. Kalau di Medan, kami memakai bahasa yang cukup lugas dan istilah yang dipakai dalam percakapan sehari-hari berbeda dengan arti yang sebenarnya.
Sementara itu, aku memang lebih nyaman menulis dengan penggunaan bahasa baku (di narasi maupun dialog). Jadi, agar pembaca tidak bertanya-tanya kenapa dialognya memakai bahasa baku tapi berlatar di Indonesia, aku memakai latar luar negeri supaya lebih masuk akal dengan dialog yang memakai bahasa baku.
5. Mengapa kamu memutuskan untuk mengangkat sebuah cerita dengan tema sick-lit?
Sebenarnya tidak ada alasan khusus. Aku memakai tema sick-lit karena saat sedang menulis awal cerita ini aku sedang suka sad romance. Awalnya aku hanya bertekad untuk menulis cerita yang tidak tentang cinta-cintaan saja. Aku ingin menulis sesuatu yang punya pesan moral lebih dari 'all you need is love', karena itu aku berpikir untuk menulis hal yang klise dan umum tapi masih misteri di antara kita, yaitu kematian. Itu juga salah satu alasannya, karena dengan tema tersebut aku bisa membahas tentang cinta dan kematian secara perlahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
image source: here. edited by me. |
Aku banyak membaca novel-novel lain dan mempelajari bagaimana cara mereka mendeskripsikan perasaan emosional itu. Tidak lupa aku juga mencoba menuliskan apa yang kurasakan sendiri. Tapi yang selalu kuingat adalah aku harus menulisnya dengan bahasa sederhana supaya dimengerti semua orang.
Sama seperti Amy, inspirasi datang dari kejadian-kejadian yang ada di sekitarku. Dari teman-teman, sekolah, keluarga, buku yang kubaca, dll. Kebanyakan memang dari teman, karena ada temanku yang juga merasakan hal yang sama dengan Ben.
9. Bisa tolong jelaskan langkah-langkah kamu menulis naskah? Misalnya memilih nama karakter dulu, atau menentukan alur cerita dan apa yang akan ditulis dalam setiap bab, dan lain sebagainya. Siapa tahu bisa menjadi pedoman bagi yang ingin menjadi penulis :)Kesulitan terbesarku adalah saat aku mendapat kabar tentang seseorang yang kukenal meninggal karena penyakit yang sama. Anak itu seumuranku dan orangnya sangat baik, sangat dicintai. Saat itu aku mulai merasa bersalah karena aku menulis penyakit itu dan kematian seperti aku tahu segalanya, padahal sebenarnya aku nggak tahu sama sekali. Aku sempat berhenti menulis cerita ini. Tapi salah satu temanku mencoba menyemangati, berkata kalau pada akhirnya, tak ada satu pun manusia yang masih hidup mengerti dengan kematian. Jadi sah-sah saja untuk menulis tentang tema itu, karena apa yang kita ceritakan adalah apa yang kita pikirkan dan kita nggak memaksa orang lain untuk berpikiran yang sama dengan kita. Karena dia, aku berusaha menulis lagi.
Aku mencoba untuk membentuk tokoh utamanya dulu. Bagaimana perawakannya, sifatnya, titik lemahnya, apakah dia gampang disukai orang atau tidak, dan apakah ada perkembangan karakter di akhir cerita. Kemudian aku memikirkan konflik cerita serta apa yang membuat cerita ini menarik untuk dibaca orang. Setelah itu baru memikirkan alur cerita.
10. Pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca lewat kisah People Like Us?
Aku ingin memberitahu kalau merelakan (let go) itu memang susah, tapi tidak mustahil untuk dilakukan. Hanya butuh waktu dan usaha dari diri sendiri. Aku juga ingin menyampaikan kalau kita punya seratus masalah, biasanya tujuh puluh lima masalah itu adalah masalah yang diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Kebanyakan dari kita hanya terlalu banyak berpikir dan mencari-cari apa yang salah di hidup kita, bukan untuk mensyukuri hidup.
Sekali lagi, terima kasih Yosephine Monica atas waktunya, aku sangat menantikan karyamu yang selanjutnya ;) Dan semoga kalian jadi sedikit lebih mengenal penulis yang masih muda ini :))
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
✮ Kuis Finale ✮
Selain giveaway di atas, masih ada kesempatan lain untuk memenangkan hadiah dari Penerbit Haru - yaitu dengan mengikuti Kuis Finale ini! Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu mengikuti blog tour di setiap blog yang berpartisipasi dan mengumpulkan huruf-huruf acak yang dilampirkan dalam setiap post. Setelah itu, susun huruf-huruf tersebut menjadi kata-kata - dan post gambar tersebut di Facebook Page Penerbit Haru ! Kuis ini berhadiah:
1. Paket buku Haru
2. iPad Cover People Like Us dari Emerald Green Label
3. Tote Bag dari Emerald Green Label
Untuk detail tentang kuis ini lebih lanjut, baca disini.
Berikut adalah list tanggal post Blog Tour People Like Us dimana kalian bisa menemukan huruf-huruf yang harus dikumpulkan ;)
17 Juni 2014: Stefanie Sugia @ Bookie-Looker
18 Juni 2014: Luckty @ Luckty si Pustakawin
19 Juni 2014: Non Inge @ Bacaan Inge
20 Juni 2014: Ira Elvira @ Ira Membaca
21 Juni 2014: Atria Dewi Sartika @ My Little Library
22 Juni 2014: Siti Robiah A'dawiyah @ Review Siro
23 Juni 2014: Ocemei @ Ocemei's Little World
24 Juni 2014: Ratri Anugrah Sari @ The Awesome Nerd
25 Juni 2014: Oky Septya @ Kumpulan Sinopsis Buku
26 Juni 2014: Ask Author - Stefanie Sugia @ Bookie-Looker
27 Juni 2014: Ask Author - Ira Elvira @ Ira Membaca
28 Juni 2014: Ask Author - Ratri Anugrah Sari @ The Awesome Nerd
안녕하세요 ...
ReplyDeletewah ~ aku salut dg Yosephine Monica meskipun masih muda satu tahun di bawahku tetapi sudah punya karna sebagus itu (y) jadi termotivasi setelah baca ask authornya. good luck dan aku akan menunggu karya berikutnya dari Yosephine Monica ^^
I think the discussion “ask author” is very interesting & useful for myself, thank you so much. :D
yupp aku juga menunggu karya Yosephine Monica yg selanjutnya ;)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteternyata penulis 'People Like Us' jauh lbh muda dr usiaku :) hebat! tp mmg sejak kecil hobi nulis, jd banyak pengalaman ya. meski blm baca bukunya, tp 'PLU' bs jd awal yg bagus bagi Yosephine utk trs berkarya! yg lbh tua ini jd iri ^_^
ReplyDeleteIyaa aku ngga nyangka juga tenryata masih muda banget ;D
Deletejawaban dari pertanyaan nomor 8 benar2 gak terduga ya...
ReplyDeletehmm, di usia yang masih remaja Yosephine sudah membuat novel debut yang keren serta mengandung pesan yang mendalam utk pembacanya... salut (y)
Wah, melihat penulis seumuranku, sekaligus seangkatanku sudah bisa menghasilkan karya yang begitu disukai banyak orang, aku jadi termotivasi untuk bisa melakukan seperti apa yang dia lakukan. Terimakasih untuk penulis yang sudah mau membagi ceritanya, dan terimaksih juga untuk kak Stefanie yang sudah memposting tulisan ini pastinya :D
ReplyDeletebaru lulus? tp masih 17? blm ulang tahun ya? :D
ReplyDeletesaya juga baru lulus, jadi ceritanya kita seumuran niiih ._. kalo boleh tau Yosephine Monica ini mau nyari Univ apa ya? trus kak stefanie tau gak kontak akun socmed nya? twitter ato fb? mungkin blog jg? saya penasaran XD
sebagai seorang pelajar pasti dia sering belajar dr buku2 buat bikin novel sebagus ini :| saya merasa termotivasi hoy hoy! XD makasi ask author nya kak , ijin copy paste ke word ya :3
Usianya masih muda ya untuk bisa membuat novel sebagus itu. aku salut :)
ReplyDeletekesulitannya benar2 tak terduga. aku sampe tersentuh baca jawabannya xD
bakal jadi author fav nih nantinya. di tunggu karya-karya lainnya ya kak Yosephine Monica xD
Umurnya masih 17 tahun? Wah, karen bisa menulis novel ini(y) Yang lain nunggu karya lain Ka Yosephine, aku juga ditunggu ka, karya lainnya :D
ReplyDeleteHebat,masih muda sudah pandai mengarang ^.^ apalagi genrenya sicklit, yang harus bersifat inspiratif =) ditunggu karya-karya selanjutnya =)
ReplyDeleteMuda dan menginspirasi. salut dengan ide dan pendalaman karakter dan kisahnya. saya sendiri yang lebih tua belum tentu bisa menciptakan karakter seberat ini. nice post :)
ReplyDeleteWaaaah.. Kamu hebat banget. kayaknya kamu jenius deh. cocok banget tuh jadi penulis. Apalagi quest no 6. Emang terbukti kamu berhasil banget. Aku belum baca sih. tapi kamu sudah sangat berhasil mencuri hati para blogger blog tour kali ini. semuanya pada kompak bilang bagus. good job :) ditunggu karya keduanya yaa :) Oia, semoga sukses dengan masuk PT yang diinginkan :)
ReplyDelete