Tuesday, December 3, 2013

Book Review: That Summer Breeze by Orizuka

.
BOOK review
Started on: 19.November.2013
Finished on: 22.November.2013

Judul Buku : That Summer Breeze
Penulis : Orizuka
Penerbit : Puspa Populer
Tebal : 236 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 28,050 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 4/5
*edisi terbit ulang ini mengalami revisi minor, sehingga bisa terdapat beberapa perbedaan dengan edisi pertamanya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Orion. Dia selalu saja mengambil apa pun milik Ares. Ayah dan Ibu. Semua pemberian Ayah dan Ibu. Lala. Juga Reina.... Gadis itu bukan milik Ares. Gadis itu mungkin saja sudah menjadi milik Orion. Seperti semuanya, Orion tidak akan melepaskan begitu saja Reina yang pernah menjadi bagian dari hidup Ares.
Masih menjadi bagian dari hidup Ares."
Ares dan Orion adalah saudara kembar yang sangat berbeda dan bertolak-belakang. Orion adalah kebanggaan Ayah dan Ibunya - selalu berprestasi, jago main basket, dan selalu menuruti perkataan orangtua. Sedangkan Ares adalah anak yang bodoh, lambat belajar, selalu mencari masalah, dan sering berkelahi. Oleh karena orangtua mereka seperti tidak lagi berharap pada Ares dan hanya memperhatikan Orion; demikian pula Ares yang sudah tidak lagi mengharapkan perhatian dari keluarganya. Namun segalanya berubah saat Reina datang. Ares, Orion, dan Reina bersahabat sewaktu masih kecil; dan mereka pernah menuliskan surat permohonan yang dibuat 10 tahun lalu di bawah sebuah pohon. Mereka berjanji akan membukanya bersama, tetapi kemudian Reina pergi melanjutkan sekolah di Amerika. Ares amat terluka saat Reina meninggalkannya dulu. Dan kini, 10 tahun kemudian, saat Reina kembali, Ares sudah tidak mengharapkannya dan takut dikecewakan lagi. Dan Ares tahu, ia tidak pernah berhak memiliki apa pun.

"Tiba-tiba Ares bergeming. Bukan karena dia menemukan luka baru di wajahnya, tapi karena dia menemukan wajah Orion di sana. Wajah yang persis dengan yang dimilikinya. Wajah yang tak diinginkannya. Ares pun sadar kalau dia sudah terlalu lama tidak bercermin. Dia terlalu takut untuk melihat wajah yang selalu membuatnya marah itu."
"Sebenarnya, Ares lah satu-satunya alasan Reina datang kembali ke Indonesia. Tapi bahkan alasan itu tidak mengharapkan kedatangannya."
Reina datang di hari ulangtahun Ares dan Orion. Orion menyambutnya dengan amat bahagia, karena selama ini ia selalu merindukan gadis itu. Namun lain hal dengan Ares, yang bahkan tidak mau menatap wajah Reina. Hal itu membuat Reina sedih sekaligus penasaran terhadap apa yang telah membuat Ares berubah. Oleh karena itulah, Reina diam-diam mengikuti Ares pergi ke The Club, tempat lelaki itu tampil bersama kelompok band-nya. Tanpa menduga bahwa Reina hadir di situ, Ares menyanyikan lagu yang berisi ungkapan hatinya - tentang perasaannya terhadap Reina. Dan hari itu, saat Reina merelakan dirinya terluka, ia bisa melihat Ares mulai sedikit membuka hatinya.

Selama tinggal di sana, Reina melihat hubungan Ares dan Orion semakin hari semakin buruk - terlebih lagi karena kedatangannya. Namun Reina masih terus berusaha membuat Ares percaya bahwa kepulangan Reina kembali ke Indonesia didorong keinginannya bertemu dengan Ares. Bukti terbesar yang dimiliki Reina adalah surat yang dikuburkannya di bawah pohon bersama Ares dan Orion. Bahkan 10 tahun yang lalu, Reina sudah menuliskan perasaannya untuk Ares. Namun surat milik Ares hanya berisi kepahitan yang membuat luka lamanya terkuak lagi.
"Keadaan sudah tak seperti dulu lagi. Dulu, saat Ares harus menerima segala ketidakadilan, Reina-lah satu-satunya kekuatan yang dia punya. Saat Reina pergi, Ares kehilangan semuanya. Sekarang, saat Reina kembali, kekuatan itu malah berbalik menyerangnya dengan selalu memilih orang yang dari lahir sudah dibencinya. Awal dari segala ketidakadilan itu. Orion."
Pada akhirnya, usaha Reina untuk melembutkan hati Ares tidak sia-sia. Perlahan-lahan, Ares mulai menceritakan kehidupannya selama ini; ia yang selalu dibandingkan dengan Orion, seluruh perhatian orangtuanya terpusat pada saudara kembarnya itu, dan juga rahasia tentang kelainan pada diri Ares yang membuatnya menderita. Semua yang diungkapkan oleh Ares membuat Reina turut merasakan penderitaan dan rasa kesepian yang dialami oleh lelaki itu. Akan tetapi, Orion sama sekali tidak menyukai keakraban antara keduanya.
"Res,... Walaupun seluruh dunia udah berpaling dari kamu, kamu harus yakin, kamu bakal nemuin aku sebagai satu-satunya orang yang masih menghadap kamu."
Di sisi lain, Reina berusaha keras memperbaiki hubungan Ares dengan keluarganya, terutama dengan Orion. Akan tetapi di mata Ares, Reina seolah akan kembali mengkhianatinya - karena selama ini semua orang selalu lebih memilih Orion dibanding dirinya. Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya, Ares juga merindukan kehangatan keluarga yang selama ini tidak pernah ia rasakan. Reina-lah yang telah berhasil mengobati rasa kesepian yang sudah terlalu lama bersarang di hatinya. Orion dan Ares sama-sama menyukai Reina; namun siapakah yang pada akhirnya menjadi pilihan gadis itu?

Baca kisah selengkapnya di That Summer Breeze.
image source: here. edited by me.
Buku ini adalah salah satu karya terawal Orizuka, yang pertama kali diterbitkan tahun 2006, dan pada waktu itu aku belum pernah membaca karyanya. Karya pertama Orizuka yang aku baca adalah The Truth About Forever, yang terbit 2 tahun setelah Summer Breeze, pada tahun 2008. Sejak saat itulah aku jatuh cinta pada tulisan Orizuka dan berniat untuk mengumpulkan semua bukunya. Sayang sekali waktu itu buku Summer Breeze sudah sold out dimana-mana, karena memang sedang sangat populer karena telah diangkat ke layar lebar. Oleh karena itu aku sangat senang dengan terbit ulang-nya buku ini, membuatku bisa menikmati karya terdahulu Orizuka. Salah satu kelebihan Orizuka yang menjadikannya penulis favoritku adalah kemampuannya memainkan perasaan pembaca. Selain tema segitiga dalam cerita ini, That Summer Breeze juga terfokus pada tema keluarga - yang telah berhasil membuat banyak pembaca terharu saat membacanya (melihat dari review di Goodreads).

That Summer Breeze ditulis dari sudut pandang ketiga, sehingga pembaca mengetahui semuanya secara utuh, termasuk perasaan para karakternya. Buku ini dimulai dengan prolog; menceritakan masa kecil Ares-Orion-Reina yang menguburkan surat permohonan mereka untuk dibaca 10 tahun lagi. Kemudian bagian awal ceritanya terfokus pada pengenalan karakter Ares yang skeptis terhadap segala hal - terutama keluarganya. Aku rasa bagian ini diceritakan dengan sangat baik; apalagi sikap Ayah dan Ibu yang sepertinya sudah tidak berharap lagi pada Ares - padahal keduanya tidak tahu permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh Ares. Saat membaca, aku seolah bisa membayangkan kekecewaan Ares. Kemudian alur ceritanya berlanjut ke bagian yang penting, yaitu kemunculan Reina. Aku tidak akan menceritakan terlalu banyak (karena sebagian sudah aku tuliskan di ringkasan cerita) supaya tidak spoiler. Karena jujur saja, ending cerita ini sangat tidak terduga untukku. Meskipun ada sedikit hint pada bagian tengah ceritanya, aku sama sekali tidak menyangka ceritanya akan berakhir demikian (no spoiler). Walaupun aku cukup terkejut dan sedikit kecewa dengan ending-nya, semua permasalahan diselesaikan dengan baik dan ditutup dengan manis :')

Ada cukup banyak karakter dalam buku ini, sayangnya tidak ada yang benar-benar menjadi favoritku. Sebenarnya Ares adalah tipikal karakter yang biasanya akan menjadi favoritku; bad-guy-turned-good guy(?)-type. Akan tetapi entah kenapa aku merasa ada yang kurang greget dari Ares. Entah apakah karena dia terlalu emosional dan sensitif (meskipun aku bisa mengerti mengapa ia bersikap demikian) atau mungkin karena hal lain. Salah satu karakter yang menarik perhatianku adalah Lala - yang adalah karakter sampingan. Ia pernah bersahabat baik dengan Ares, namun kemudian berpacaran dengan Orion, lalu putus dan kini hubungannya dengan Ares tidak baik. Yang menarik untukku adalah rahasia di balik kisah cinta Lala yang sebenarnya. Dan menurutku, yang ia lakukan untuk Ares pada akhirnya patut diingat :') (no spoiler) Sahabat-sahabat band Ares - Wanda
 
Secara keseluruhan, aku sangat menikmati buku ini dari awal hingga akhir. Aku merasa emosi-ku ikut tersedot bersama dengan ceritanya; aku merasa bahagia saat Ares mulai memperoleh kebahagiaannya, merasa terharu saat momen hangat terjadi di antara keluarganya, dan lain sebagainya. That Summer Breeze menyuguhkan cerita tentang persahabatan, keluarga, dan juga cinta. Dan meskipun aku cukup sedih dengan ending-nya yang tidak terduga, aku masih sangat menyukai buku ini :) Waiting for Orizuka's next book!
 
by.stefaniesugia♥ .

6 comments:

  1. aku udah nonton filmnya, sukaa!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku malah nggk nonton filmnyaa x)) kalo bagus pengen nyari juga :D

      Delete
  2. Sy hanya pernah lihat poster film-nya aja. karena yg main film si kembar chandrawinata, enggak tau kenapa males aja buat nontonnya. Dan sy jd ga tau ceritanya kayak apa. dan ini memberi efek pada pilihan novel. Gara-gara citra film yg kurang menarik, sy ikut-ikutan ga tertarik juga pd novelnya. Huft! adil ga sih? semoga lain kali bisa baca deh..

    ReplyDelete
  3. bukunya bikin aku nangiiiis :'( sedih bangett

    ReplyDelete
  4. nggak sabar mau baca, baru dapat dari teman buku ini :)

    ReplyDelete