Monday, December 23, 2013

Book Review: Just Another Birthday by Rina Suryakusuma

.
BOOK review
Started on: 19.December.2013
Finished on: 19.December.2013

Judul Buku : Just Another Birthday
Penulis : Rina Suryakusuma
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 248 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 40,800 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kamu menghindari apa pun yang berkaitan dengan hati,... Kamu menghindari sakit hati. Kamu menghindari ketertarikan pada teman pria. Kamu tidak ingin jatuh cinta. Kamu tidak ingin terlibat lagi dengan pria manapun. Kamu hanya menghindar. Buat kamu, realita itu bukan realita, selama kamu bisa menghindar dari hal tersebut."
Sarah adalah seorang single mom yang mempunyai seorang anak perempuan bernama Cassie. Sebagai seorang single mom, ia harus pandai-pandai mengatur waktu untuk pekerjaannya dan mengurus Cassie. Namun hari itu bukanlah hari yang baik untuknya. Saat tiba-tiba wajahnya gatal, saat teman Cassie akan berulangtahun dan perlu dibelikan kado, Cassie yang akan pulang terlambat sehingga jadwalnya kacau, dan adanya meeting penting yang harus ia hadiri. Pada akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan meeting demi menjemput Cassie, yang membuatnya harus meminta izin kepada atasannya, Jeremy. Sarah tidak menyangka sebuah sms yang ia kirimkan adalah permulaan dari sesuatu yang tidak pernah ia harapkan, ataupun inginkan.

Atasannya yang bernama Jeremy itu selalu dikenal sebagai sosok yang kaku dan keras, namun sosok yang muncul di hadapan Sarah jelas-jelas terlihat seperti orang yang berbeda. Setelah melihat kondisi wajah Sarah yang mengkhawatirkan, Jeremy meminta perempuan itu untuk memeriksakannya ke dokter dan mengambil cuti selama satu minggu. Semuanya dimulai dengan basa-basi yang tidak penting, pesan singkat yang menanyakan tentang keadaan Sarah. Namun saat Jeremy menyebutkan pertanyaan yang selama ini selalu menjadi mimpi buruk bagi Sarah dan selalu ia hindari, ia tidak tahu harus menjawab apa. Pertanyaan itu berkaitan dengan Papa Cassie.
"Tapi aku harus bilang syukurlah dia melepaskan kamu dengan begitu mudah, Sarah.... Karena kamu tahu, kerugian buat seorang pria, artinya kemenangan buat pria lain."
Mama Sarah yang mengetahui hubungan yang baru tumbuh antara Sarah dan Jeremy dengan gigih mendukung anaknya - termasuk membantu menjaga Cassie. Walaupun Sarah bersikeras bahwa hubungannya dengan Jeremy tidak lebih dari sekadar teman, Mama-nya yakin semuanya tidak seperti yang diakui oleh anaknya. Lewat makan malam yang sederhana, Sarah pun mulai membuka dirinya terhadap Jeremy; termasuk masa lalu-nya dan sejarah tentang kehadiran Cassie. Berada bersama dengan Jeremy terasa begitu alami untuknya, dan perlahan-lahan Jeremy masuk semakin jauh dalam kehidupan Sarah. Namun kini kehidupan Sarah sudah tidak sesederhana itu, karena ia punya Cassie yang menjadi prioritasnya.
"Ini bukan tentang aku tidak tahan rasa kangen atau apa pun. Ini adalah tentang tahun-tahun penuh luka, yang bahkan tidak pernah sepenuhnya pulih.
Ini adalah tentang seorang ibu yang bersedia melakukan apa pun, agar anak perempuan yang dikasihinya tidak perlu melalui semua air mata yang pernah ia alami."
Setiap kali Cassie mempertanyakan keberadaan Papa-nya, Sarah selalu kehabisan kata-kata. Dan saat Cassie demam parah, ia mengigau mencari Papa-nya. Sarah tidak punya pilihan lain dan terpaksa menghubungi lelaki yang pernah mengecewakannya itu. Pertemuan Cassie dengan Papa-nya membuat Sarah tersiksa; karena jika Cassie lebih memilih bersama Papa kandungnya, itu berarti tidak ada harapan dalam hubungannya dengan Jeremy. Tidak hanya itu, beban hidup Sarah harus bertambah dengan fakta bahwa ia akan kehilangan orang yang amat penting baginya.
"Aku menutup buku dongeng itu dengan kasar. Aku tidak mampu membacanya. Semua ini kebohongan yang menyakitkan dan menyedihkan. Putriku, tidak akan pernah, tekadku bulat dan geram, membaca atau mendengar kisah ini dari mulutku."
Baca kisah selengkapnya di Just Another Birthday.
image source: here. edited by me.
Aku selalu menantikan karya terbaru Rina Suryakusuma dan saat buku ini terbit aku sangat bersemangat untuk membacanya. Seperti biasa, Rina Suryakusuma menyampaikan kisahnya dengan begitu luwes, sehingga aku - sebagai pembaca - rasanya seperti ikut masuk dalam kehidupan para karakternya. Just Another Birthday bercerita tentang kisah cinta seorang single mom dan juga hubungan antara Ibu dan anak (yang disampaikan lewat hubungan Sarah dengan Cassie dan juga Mama-nya). Cerita yang cukup sederhana ini telah berhasil menggugah perasaanku dan adalah sebuah kisah yang heartwarming.

Alur ceritanya ditulis dari sudut pandang pertama Sarah, membuat pembaca lebih mengerti pergumulan hatinya dan dilema yang ia rasakan. Pada bagian awal, kita diperkenalkan dengan kehidupan dan rutinitas Sarah, yang berkisar antara pekerjaan dan Cassie. Lalu secara tiba-tiba Jeremy muncul dalam kehidupannya - dan awalnya aku cukup bertanya-tanya juga dan merasa aneh kenapa tiba-tiba si atasan mimpi buruk itu mendekati Sarah; tetapi alasannya diungkap di paruh akhir ceritanya ^^ (no spoiler). Perkembangan hubungan mereka terjadi secara naturally; berawal dari makan malam sebagai teman dan bertumbuh menjadi suatu yang lebih. Separuh awal buku ini tidak menyuguhkan konflik yang berarti; tapi aku menikmati setiap adegan yang memunculkan karakter Jeremy dan kata-katanya yang manis :3 Dibandingkan konflik percintaan yang ada di buku ini, aku lebih tersentuh dengan unsur kekeluargaan yang dibahas dalam ceritanya. Sarah pernah mengalami persis yang dirasakan oleh Cassie; mempertanyakan keberadaan Papa-nya - oleh karena itu ia tidak ingin Cassie melalui penderitaan yang sama seperti dirinya; apalagi sampai hamil di luar nikah seperti yang ia alami. Bagian yang membahas tentang Sarah dan Mama-nya juga membuatku terharu; dan berhasil mendorongku untuk menaikkan rating buku ini menjadi 5 :)) Aku tidak akan menceritakan dengan terlalu jelas supaya tidak spoiler bagi yang belum baca. Ending-nya menutup keseluruhan ceritanya dengan manis; meskipun cukup mudah diduga, aku tetap menikmatinya dan turut senang untuk para karakternya.

Untungnya tidak terlalu banyak karakter yang terlibat dalam buku ini, mengingat jumlah halaman yang tidak terlalu banyak. Karakter utamanya tentu saja adalah Sarah, Cassie, Jeremy, dan Mama. Ada juga beberapa karakter sampingan, seperti mantan Sarah, Papa, dan sahabat Sarah - Chintia, tetapi mereka tidak berpengaruh banyak pada alur ceritanya. Seperti biasa pula, Rina Suryakusuma selalu berhasil menciptakan karakter pria yang so dreamy, dan seems too good to be true. Jeremy Adiputra adalah mimpi buruk bagi para pegawai, tapi jadi sangat manis dan a perfect gentleman di depan perempuan yang ia suka. Awalnya aku merasa Jeremy begitu flawless dengan seluruh perhatian dan kesabarannya terhadap Cassie. Tapi ada pula saat ia bisa terkesan childish dan moody saat sedang menghadapi konflik. Tetapi karakter favoritku kali ini bukanlah Jeremy, tapi Mama. Menurutku, Mama berperan sangat penting dalam tumbuhnya hubungan Sarah dan Jeremy. Dan salah satu perkataan dari Mama menjadi pelajaran yang sangat berarti untukku:
"Wortel, telur, dan kopi. Tiga elemen yang berbeda. Ketika wortel dimasukkan ke dalam air panas, dia akan menjadi lembek. Telur menjadi sangat keras. Kamu tahu, Sarah, air panas itu adalah masalah. Ketika sesorang dihadapkan pada masalah, dia menjadi lembek dan lari, itu adalah wortel. Ketika masalah menjadikanmu orang yang keras epala, tidak ingin mendengar pendapat orang lain, itu adalah ketika kamu menjadi telur. Bulatan yang tidak lagi bisa dimakan kecuali kamu memecahkan kulitnya. Tapi kopi... kopi berbeda.
Ketika biji kopi dimasukkan ke dalam air panas, biji itu akan larut dengan menghasilkan aroma yang harum, rasa yang nikmat. Itu adalah sikap hidup yang benar."
Kisah tentang Sarah juga mengajarkanku bahwa keputusan atau kejadian yang buruk tidak berarti akhir yang buruk untuk kehidupan kita. Mungkin Sarah memang salah sewaktu ia memutuskan untuk berhubungan di luar nikah dan konsekuensinya adalah ia harus merawat anak dalam usia yang masih muda. Akan tetapi jika ia tidak mengambil keputusan yang salah itu, apakah ia akan bertemu dengan Jeremy? Aku rasa dalam kehidupan yang sesungguhnya pun juga demikian; walaupun seringkali kita tidak sadar dan hanya fokus pada hal-hal yang buruk saja.

Overall, aku sangat menyukai buku ini dan kesederhanaannya yang manis sekaligus menyentuh. Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan buku ini, karena cukup tipis dan konfliknya juga tidak terlalu rumit. Kehangatan sebuah keluarga menguar dari cerita Just Another Birthday, membuatku turut merasa senang saat mereka berhasil melalui ujian dan memperoleh kebahagiaan. Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya bahwa aku selalu menikmati karya yang ditulis oleh Rina Suryakusuma; dan akan selalu menantikan karya-karyanya yang selanjutnya :)))

by.stefaniesugia♥ .

2 comments:

  1. Hebat, kok bisa baca dalam sehari novelnya..saya selalu menghabiskan tiga sd seminggu untuk baca novel di atas 200hlm. Keren. Bagi tips nya dong

    ReplyDelete
  2. terimakasih banyak review bukunya, jadi pengen baca jug

    ReplyDelete