Thursday, November 7, 2013

Book Review: Tokyo: Falling by Sefryana Khairil

.
BOOK review
Started on: 28.October.2013
Finished on: 2.November.2013

Judul Buku : Tokyo: Falling
Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit: GagasMedia
Tebal : 338 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 45,050 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 4/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Keanehan-keanehan ini pasti muncul karena rasa senasib dengan Thalia. Mereka sama-sama datang ke Tokyo dengan tujuan bertemu dengan mantan masing-masing dan sama-sama memiliki kisah menyedihkan. Ia ingin memperjelas hubungannya dengan Hana. Thalia berharap kembali dengan Dean - meskipun seperti berusaha menangkap angin."
Thalia datang ke Tokyo untuk meliput acara dan tempat-tempat menarik untuk Belle Indonesia, majalah perempuan tempat ia bekerja. Dan ia juga datang untuk bertemu kembali dengan mantan kekasihnya, Dean - lelaki yang masih belum ia lupakan. Sebuah kebetulan saat Thalia mengetahui Dean juga berada di Tokyo untuk urusan bisnisnya, sehingga Thalia menaruh harapan besar pada laki-laki itu. Tora juga datang ke Tokyo diutus oleh majalah LiveLife untuk meliput. Kedatangannya ke Tokyo juga mengingatkannya pada Hana, perempuan yang masih menyisakan banyak tanda tanya bagi Tora. Oleh karena itu Tora ingin memperjelas semuanya.

Thalia merasa ia amat sial saat Tora secara tidak sengaja menabrak tubuhnya, membuatnya menjatuhkan lensa yang amat penting dan berharga. Kerusakan lensa itu membuat Thalia tidak bisa meliput; lensa tersebut tidak mudah ditemukan dan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki. Tanpa punya pilihan lain, Tora yang mempunyai lensa serupa menawarkan agar mereka menggunakannya secara bergantian. Mereka pun terjebak dan harus terus bersama pergi ke tempat-tempat acara yang akan diliput.
"Bersama laki-laki asing ini? Selama sisa harinya di Tokyo? Thalia berusaha berpikir jernih. Kalau satu hari saja, mungkin tidak masalah. Ia membayangkan harus bersama laki-laki asing ini dalam setiap liputannya juga..."
Kebersamaan mereka saat meliput membuat Thalia dan Tora lebih mengenal satu sama lain dan juga masa lalu percintaan mereka. Thalia menceritakan harapannya pada Dean, dan kemudian ia juga mengetahui hubungan Tora dengan Hana. Keduanya memiliki permasalahan yang mirip, dan tanpa mereka sadari hal itu membuat mereka menjadi lebih dekat. Saat Thalia dikecewakan oleh Dean, Tora-lah yang ada di sisi Thalia dan menghiburnya. Dan tanpa disadari, perasaan yang lebih terhadap orang asing itu mulai muncul dalam hati masing-masing.
"Semua orang bisa berubah. Tergantung orang itu mau atau nggak... Tapi, sebaiknya, kita jangan terlalu banyak berharap sama orang. Kalau harapan kita nggak terwujud sesuai dengan yang kita inginkan, pasti sakit rasanya."
"Namun, hingga saat ini ia tidak bisa mengidentifikasi rasa di hatinya. Apakah benar cinta ataukah rasa nyaman sesaat saja karena kebersamaan mereka?"
Banyak hal yang terjadi antara Thalia dan Tora; meskipun tidak terucap, keduanya merasa nyaman dengan keberadaan satu sama lain. Dalam waktu yang singkat perasaan itu tumbuh. Akan tetapi Thalia bingung saat dihadapkan dengan pilihan antara Tora atau mantan kekasihnya, Dean. Ia ingin mempertahankan Dean karena lelaki itu sudah mapan dan mempunyai masa depan yang menjanjikan - meskipun Dean berulang kali mengecewakan Thalia. Sedangkan dengan Tora, Thalia merasakan segala sesuatu yang tidak ia dapatkan dari Dean: perhatian, kebahagiaan, dan rasa nyaman. Tora sendiri tahu bahwa Thalia masih mengharapkan Dean, dan ketidakberaniannya-lah yang selalu menjadi masalah - bahkan sejak hubungannya dengan Hana.
"Lagi pula, Tora dan Thalia baru mengenal sepuluh hari. Tidak mungkin cinta tumbuh secepat itu. Tora mengenal Hana selama dua tahun hingga sadar ia jatuh cinta pada perempuan itu. Cinta butuh waktu. Butuh mengenal. Butuh memahami. Jadi, Tora tidak yakin apa yang dirasakannya adalah cinta. Mungkin saja ia hanya merasa nyaman ada seseorang yang bisa diajaknya berbagi."
Baca kisah selengkapnya di Tokyo: Falling.
image source: here. edited by me.
Buku ini adalah buku keenam Sefryana Khairil yang aku baca, dan sejauh ini aku selalu menikmati karya tulisannya yang manis dan menyenangkan untuk dibaca. Karena buku ini termasuk ke dalam seri Setiap Tempat Punya Cerita (STPC), Tokyo yang menjadi latar belakangnya dapat terasa dengan baik. Tora dan Thalia yang sama-sama ingin meliput tempat sekaligus acara di Tokyo pergi mengunjungi berbagai tempat yang menarik. Terlebih lagi, terselip banyak ilustrasi dalam buku ini yang menggambarkan tempat-tempat yang indah tersebut. Perjalanan Thalia dan Tora di Tokyo membuatku ingin pergi mengunjungi kota itu. Sedangkan untuk inti ceritanya sendiri sebenarnya cukup sederhana; dua orang asing dengan permasalahan cinta yang serupa terjebak dalam situasi yang memaksa mereka bersama - hingga akhirnya tumbuh perasaan lain yang tidak mereka duga. Namun penulisan Sefryana Khairil yang apik membuatku menikmati kisah Thalia dan Tora ini dari awal hingga akhir.

Alur ceritanya dimulai dengan perkenalan tentang Thalia dan Tora, sekaligus tentang keduanya yang mempunyai permasalahan cinta - yang harus diselesaikan di Tokyo. Dan kejadian yang memulai segalanya adalah saat Tora tidak sengaja membuat Thalia menjatuhkan lensanya yang penting itu. Cerita selanjutnya lebih fokus kepada bagaimana Tora dan Thalia perlahan-lahan menjadi lebih akrab dan nyaman satu sama lain. Lewat perbincangan mereka tentang kisah cinta masing-masing, berbagai kejadian di tempat-tempat ikonik Tokyo, dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan permasalahan antara Dean dan Thalia, yang selalu membuat Thalia kecewa dan sedih. Tidak ada terlalu banyak konflik dalam ceritanya, hanya saja pembawaan cerita dan interaksi karakternya membuatku bisa menikmati kisah ini dengan baik. Ending-nya cukup manis, meskipun sedikit kurang memuaskan untukku - aku sebenarnya berharap semuanya akan jelas ;__; (no more spoiling).

Tidak begitu banyak karakter yang disorot dalam cerita ini, sehingga kisahnya bisa lebih fokus mengupas karakter-karakter utamanya. Aku sangat menyukai chemistry antara Thalia dan Tora yang terjadi secara natural, seiring dengan berjalannya waktu. Mereka tidak langsung tiba-tiba jatuh cinta; tetapi situasi dan kejadian yang mereka alami-lah yang kemudian membuat perasaan itu tumbuh. Karakter Hana (mantan kekasih Tora) tidak banyak disorot; tetapi Dean (mantan kekasih Thalia)-lah yang ikut menimbulkan konflik. Dari awal aku tidak begitu suka dengan Dean, yang sepertinya selalu memberikan harapan palsu pada Thalia. Aku mengira bahwa Dean akan tertangkap basah selingkuh atau semacamnya, tetapi ternyata dugaanku salah. Untuk kisah selengkapnya silahkan dibaca sendiri bukunya ^^.

Overall, aku cukup puas dengan buku ini; Tokyo: Falling menyuguhkan kisah cinta sederhana yang manis dengan latar belakang Tokyo. Penulisan Sefryana Khairil yang mengalir membuat kisahnya semakin mudah untuk dinikmati. Membaca buku ini juga membuatku ingin mendatangi spot-spot yang didatangi oleh Thalia dan Tora; terutama Gundam Statue yang ada di sana (karena waktu kecil aku adalah salah satu penggemar berat Gundam). Aku juga akan selalu menantikan karya Sefryana Khairil selanjutnya, semoga segera terbit :))

image source: here.
by.stefaniesugia♥ .

3 comments:

  1. Aku malah bete sama Tora, kesannya plin-plan. kalo Dean.. Kayaknya dia emang tipe workaholic deh, jadi dia ga terlalu peduli sama Thalia bukan karena centil, emang demen kerja aja. Hihi. Anyway aku juga suka ceritanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya emg karakternya Tora kayaknya emg krg berani gitu xD
      hihihi iya makanya aku sempat salah sangka sm Dean, akhirnya malah ak agak kasian jg sm Dean :(

      Delete
  2. aku kepingin koleksi serial STPC tapi bingung harus mulai dari mana ._.
    kasih saran dong kak buku STPC yg paling bagus yg mana? :D

    ReplyDelete