Tuesday, July 9, 2013

Book Review: You Are My Sunshine: Matahari dari Tokyo by Clara Canceriana

.
BOOK review
Started on: 1.July.2013
Finished on: 6.July.2013

Judul Buku : You Are My Sunshine: Matahari dari Tokyo
Penulis : Clara Canceriana
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 381 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 40,800 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 3.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Uang memang segalanya. Aku pernah makan hanya sekali sehari demi mengumpulkan uang. Aku bekerja mati-matian, siang-malam, hanya untuk mengumpulkan yen. Aku rela bekerja di saat orang tidur, juga pada saat orang bangun. Tapi, pada saat itu, ketika aku bekerja keras demi orang yang aku sayangi, aku merasa bahagia. Dan, aku tahu, tidak ada mata uang apa pun di dunia ini yang bisa membeli kebahagiaanku saat itu."
Kristal dulunya hidup berkelimpahan dalam keluarga yang kaya. Namun sejak keluarganya bangkrut akibat seorang lelaki, ia harus hidup pas-pasan dan bekerja keras sebagai seorang dosen bahasa Jepang. Dengan keadaan yang demikian ia selalu tertarik dengan lelaki yang tampan dan tentu saja, berkehidupan mapan. Sosok lelaki impian Kristal muncul di hadapannya. Akan tetapi sahabatnya, Kinan, malah berencana menjodohkannya dengan orang yang sama sekali tidak berada dalam kriteria levelnya.

Lelaki itu bernama Ryouta, berasal dari Tokyo dan adalah teman baik Kinan saat kuliah dulu. Ia adalah seorang yang sering mengikuti goukon - acara kencan buta - untuk mencari pasangan. Melihat keadaan yang demikian Hiroshi - teman baiknya - lah yang merencanakan perjodohan itu dengan Kinan. Ia meminta Ryouta pergi ke Indonesia untuk menghadiri acara pernikahan Kinan sekaligus berlibur selama 2 minggu. Akan tetapi perjalanannya ke Indonesia tidak berawal baik, karena di hari pertama Ryouta tiba, dompetnya dicuri dan ia sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Untunglah, ia bertemu dengan Kristal yang bisa berbahasa Jepang. Namun pertemuan pertama mereka berakhir dengan buruk.
"Tapi, cowok ini. Kenapa cowok bodoh yang bahkan tidak pernah memikirkan masa depannya itu malah memasakkan untuknya. Padalah dia tidak bisa membuat masakan Eropa?! Cowok yang dengan cara apa pun, dengan perjodohan macam apa pun, tidak akan bisa Kristal sukai ini? Kenapaaaa?"
"HAH? Apa dia tidak salah dengar? Si Pirang itu? Cowok yang katanya dijodohkan dengannya itu?... Ryouta adalah cowok yang tidak akan pernah berada dalam mimpinya. Yah, kecuali mimpi buruk."
Tanpa uang, Ryouta pun kesulitan mencari tempat tinggal dan bertahan hidup selama dua minggu. Dan berkat (paksaan) Kinan, diputuskan bahwa Ryouta akan tinggal di rumah Kristal. Meskipun akhirnya Kristal setuju dengan paksaan itu, ia bersikeras meminta ganti rugi kepada Ryouta atas semua kesialan yang terjadi padanya. Ryouta diperbolehkan tinggal di rumah Kristal, tetapi ia harus membereskan rumah, memasak makanan untuk Kristal, dan tidak boleh keluar rumah tanpa izin. Ryouta yakin kedatangannya ke Indonesia tidak akan menjadi liburan yang menyenangkan.

Di saat Kristal sibuk bertengkar dengan Ryouta sehari-hari, lelaki impian yang ia dambakan muncul di hadapannya. Kristal mendapat tawaran kerja paruh-waktu di sebuah perusahaan, dan lelaki bernama Bruno itulah yang menjadi atasannya. Berkat Bruno, Kristal dapat kembali merasakan rasanya menduduki mobil mewah, makan-makanan yang berkelas, dan diperlakukan seperti seorang putri. Hal itu sudah menjadi keinginan Kristal sejak lama, dan kini harapan itu sudah ada di depan matanya.
"Kadang, Kristal tidak paham dengan keputusan yang dia ambil sendiri. Dia bisa mengambil keputusan hanya karena dia merasa keputusan itu harus diambil. Tapi, jika dia memikirkannya masak-masak, melibatkan isi hati, isi kepala, dan segala sensasi yang tadi dia rasakan, secara sadar, Kristal tidak begitu suka dengan keputusan yang sudah dia buat ini."
Keputusan yang harus diambil oleh Kristal pada akhirnya adalah pilihan yang sulit. Bruno dengan kehidupannya yang mapan dan terjamin, sedangkan Ryouta hanyalah seorang pekerja paruh waktu di perusahaan cleaning service. Kebahagiaan Kristal bergantung kepada pilihannya, tetapi ia sungguh tidak tahu harus memilih apa yang benar, atau menuruti kata hatinya.

Baca kisah selengkapnya di You Are My Sunshine: Matahari dari Tokyo.
image source: here. edited by me.
Ini adalah kali kedua aku membaca karya Clara Canceriana. Setelah sebelumnya aku menikmati karnyanya yang bertema Korea (Close to You, review here), kali ini temanya berganti Jepang. Premis yang ditawarkan oleh buku ini cukup menarik, yaitu tentang cewek kaya yang berubah miskin dan kemudian dihadapkan dengan pilihan cinta. Meskipun sedari awal aku sedikit-banyak bisa menebak alur ceritanya, tetapi penulisan Clara Canceriana membuatku berhasil menikmati buku ini dari pertama hingga akhir.

Alur ceritanya dimulai dengan perkenalan karakter Kristal (yang kesulitan ekonomi dan harus menahan lapar karena uang yang terbatas), dan juga karakter Ryouta (yang suka pergi goukon untuk mencari pasangan). Kemudian keduanya bertemu dalam situasi yang kurang menyenangkan - hingga akhirnya Ryouta harus tinggal di rumah Kristal. Sejujurnya, aku berharap ada lebih banyak momen manis yang terjadi antara keduanya (agar bisa membuatku ingin mereka berdua menjadi pasangan pada akhirnya). Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi antara mereka selalu berakhir dengan tindakan Kristal yang ketus. Hal tersebut membuat chemistry antara Kristal dan Ryouta kurang begitu terasa. Aku pun juga sedikit bingung dengan hubungan yang terjadi antara Kristal-Bruno secara tiba-tiba. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang cukup aku sukai - yaitu panggilan Kristal-Ryouta untuk masing-masing. Kristal memanggil Ryouta dengan sebutan kinpatsu (pirang), sedangkan Ryouta memanggil Kristal busu (jelek). Seperti yang aku katakan sebelumnya, alur cerita buku ini cukup mudah tertebak; tetapi ending-nya memuaskan karena semua permasalahan disimpulkan dan diselesaikan dengan baik :)

Overall, You are My Sunshine adalah sebuah cerita cinta sederhana dan telah dituliskan dengan baik oleh Clara Canceriana. Aku benar-benar bisa merasakan dilema yang dihadapi oleh Kristal ketika ia harus memilih; di satu sisi ia menginginkan kehidupan yang pasti dan terjamin, namun kata hatinya berkata lain. Alur ceritanya mengalir dengan baik, dan aku menutup buku ini dengan hati yang puas pada akhirnya :)
by.stefaniesugia♥ .

No comments:

Post a Comment