BOOK review
Started on: 9.July.2013
Finished on: 11.July.2013
Finished on: 11.July.2013
Judul Buku : Explicit Love Story
Penulis : Lee Sae In
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 386 Halaman
Tahun Terbit: 2013
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun Terbit: 2013
"Sejujurnya, aku merasa sedih tiap kali pertanyaan seperti itu muncul. Karena sebenarnya, aku belum pernah mengalami hal itu secara langsung, bahkan hingga aku berusia 24 tahun seperti sekarang. Seperti pepatah mengatakan "tong kosong nyaring bunyinya", seperti itulah diriku sekarang."Han Lee Seon adalah seorang wanita berusia 24 tahun yang masih duduk di bangku kuliah karena terlambat masuk. Sejak berusia muda, Lee Seon sering membaca majalah dewasa yang banyak membicarakan tentang hubungan seksual - dan hal itu membuatnya memiliki pengetahuan yang luas di bidang tersebut. Meskipun sudah berusia 24 tahun dan mengetahui banyak hal tentang seksualitas, Lee Seon sama sekali tidak punya pengalaman yang bisa ia banggakan. Tetapi berkat sikapnya yang blak-blakan saat membicarakan hubungan seks, ia berhasil meraih perhatian seorang lelaki bernama Ma Gyu Jin.
Saat itu ia mengikuti acara perjodohan bersama Seon Ju, perempuan cantik yang membuat Lee Seon iri. Semua pandangan lelaki hanya tertuju kepada Seon Ju, dan pandan Lee Seon hanya tertuju kepada seorang lelaki bernama Gyu Jin. Akan tetapi Lee Seon mengacaukan acara perjodohan itu saat Seon Ju menyebutkan nomor ponselnya yang berakhir dengan 6969. Para lelaki menjadikan hal tersebut lelucon, dan bahkan mengajak Seon Ju untuk melakukan 6969 dengannya. Lee Seon yang merasa para wanita dilecehkan, membalas mereka dengan mengukur tangan kecil seorang pria - dan menyebutkan ukuran alat kelaminnya di depan umum.
"Hati harus lebih cantik dari wajah katanya? Itu omong kosong. Tak peduli wanita maupun pria, semuanya pasti dinilai dari penampilan. Jika berwajah cantik, semua pria pasti akan mengantre meskipun wanita itu berperangai aneh. Bukankah kita harus memiliki prianya terlebih dahulu baru bisa menunjukkan ketulusan hati? Tidak mungkin kan kita menempelkan hasil X-Ray hati dan membawanya ke mana-mana?"Setelah kejadian memalukan itu, Lee Seon pergi dari tempat perjodohan dan malah disusul oleh Gyu Jin yang penasaran tentang posisi 69. Lee Seon pun menyadari bahwa Gyu Jin hanya meledeknya saja. Dan kesialan Lee Seon tidak berhenti di situ. Suatu hari ketika Lee Seon sedang menonton di klub film, tidak ia sadari bahwa film yang diputar adalah sebuah film porno. Lebih sialnya lagi, film tersebut macet saat berada pada adegan puncaknya. Sewaktu berusaha untuk mematikan film itu, seseorang masuk ke ruangan. Lelaki itu adalah Gyu Jin.
"Pendapatku tentang Gyu Jin semakin kuat bahwa dia benar-benar seorang playboy genius. Bisa-bisanya dia membuat hati seorang wanita bergetar semudah ini. Namun entah apakah karena keindahan bunga ini, aku tidak membenci kenyataan bahwa dia adalah seorang playboy. Aku bahkan beranggapan bahwa seorang playboy juga bukan hal yang buruk jika sedang menjalin cinta."
"Aku yang sedari tadi menulis kata-kata tak berarti seperti 'platonic', 'menggoda', dan teknik pun langsung terbelalak kaget dan menatapnya. Cara menggoda pria dan teknik berhubungan seks? Kau memintaku mengajarimu? Aku hanyalah gadis perawan yang baru saja masuk tahap ciuman!"Lee Seon baru mengetahui kemudian, bahwa Gyu Jin terkenal sebagai seorang playboy, bahkan memiliki julukan Ma Gyo Ju (semacam casanova). Ada banyak gosip seputar Gyu Jin, bahkan tersiar kabar tentang mantan pacarnya - Hyeon Jin - yang pernah hamil. Namun di balik semua berita miring tentang lelaki itu, Lee Seon melihat sosok Gyu Jin yang menyenangkan, perhatian, dan juga menawan. Lewat berbagai macam ledekan Gyu Jin untuk Lee Seon, keduanya menjadi semakin dekat - dan Lee Seon pun akhirnya jatuh pada pesona Gyu Jin.
Keduanya menjalin hubungan secara tersembunyi karena Gyu Jin mempunyai banyak penggemar. Dan meskipun Lee Seon tahu banyak tentang hal-hal vulgar, ia baru mengalaminya pertama kali dengan Gyu Jin yang mahir. Namun kisah cinta mereka tidak selalu berjalan mulus. Mereka harus menghadapi Seon Ju - penggemar Gyu Jin, Lee Jun (adik Lee Seon) dan pacarnya Won Gyeong, dan juga kedatangan kembali mantan pacar Gyu Jin yang amat cantik, Hyeon Jin.
"Apakah rasa cinta Gyu Jin pada gadis itu masih ada hingga saat ini? Apa dia sudah tidak memerlukan pelukanku karena gadis itu sudah kembali? Apakah semua waktu dan kenangan yang kami lewati berdua tidak ada artinya? Apakah aku tak lebih dari sekadar pengganti gadis ini saja? Atau bahkan, aku tidak layak disebut sebagai penggantinya dan hanya sebagai gurauan saja? Atau, Gyu Jin hanya menganggapku sebagai pelampiasan nafsunya saja?"
Baca kisah selengkapnya di Explicit Love Story.
image source: here. edited by me. |
Pertama-tama, harus kuingatkan kembali bahwa buku ini adalah novel dewasa (sejenis dengan After D-100 (review)), dan ada beberapa adegan 17+ yang rasanya kurang pantas untuk dibaca oleh remaja. Mengesampingkan seluruh adegan panas yang ada dalam buku ini, ceritanya mempunyai alur cerita yang menarik, menghibur, dan juga didukung oleh karakter yang menyenangkan. Penulisnya, Lee Sae In, adalah penulis novel Personal Taste yang sudah dibuat menjadi drama - sehingga tidak perlu diragukan lagi cerita yang ia tuliskan dapat dinikmati dengan baik. Penerjemahan dalam buku ini pun sangat baik - dan hal-hal penting dijelaskan lewat footnote sehingga pembaca dapat mengerti keseluruhan ceritanya bahkan hingga detail-detail kecil.
Buku ini dituliskan dari sudut pandang Lee Seon; berkat narasinya yang kocak dan kelakuannya yang terkadang konyol, ceritanya menjadi sangat menghibur. Alur ceritanya dimulai dengan perkenalan karakter utama: Lee Seon dan Gyu Jin. Di bagian awal, ceritanya lebih banyak terfokus pada interaksi Lee Seon-Gyu Jin yang penuh dengan ledekan tetapi berakhir dengan manis. Semakin ke tengah, ceritanya seperti terlalu terfokus pada keinginan Lee Seon dan Gyu Jin untuk melakukan hubungan seksual. Di paruh terakhir ceritanya, konflik utama seperti latar belakang kehidupan Gyu Jin dan juga kemunculan kembali Hyeon Jin baru disorot. Oleh karena itu aku merasa lebih menikmati bagian awal dan akhirnya saja. Sedangkan bagian pertengahan yang terlalu fokus pada adegan seksual tidak terasa begitu menarik untukku. Untungnya karakter Lee Seon dan Gyu Jin yang menyenangkan selalu berhasil membuatku bertahan untuk membacanya. Bagian favoritku dari buku ini adalah bab sebelum epilog, saat pembaca dapat melihat ceritanya dari sudut pandang Gyu Jin. Ending-nya, meskipun cukup bisa kuduga, tetaplah menjadi penutup yang manis dan sangat memuaskan untukku :)
Di samping dua karakter utama cerita ini, sebenarnya masih ada banyak karakter pendukung yang tidak aku sebutkan dalam ringkasan cerita di atas. Ada Ju Hyeok - senior yang menaruh perhatian pada Lee Seon dan baik hati, Mama Lee Seon, dan lain sebagainya. Karakter yang paling menarik perhatianku adalah Gyu Jin, tentu saja karena ketampanannya dan juga sikapnya yang suka meledek itu menurutku cukup manis. Cukup disayangkan karena sebenarnya karakter Gyu Jin masih bisa digali lebih dalam lagi. Ia mempunyai latar belakang yang cukup menarik, karena ia dulunya adalah seorang yang kaya raya tetapi berubah menjadi miskin. Selain itu, meskipun ia terkenal sebagai Ma Gyo Ju si playboy, ternyata ia adalah seseorang yang amat tulus dan juga penuh dengan luka. Seandainya pribadi Gyu Jin lebih disorot daripada keinginannya untuk bercinta, pasti aku akan dengan segera jatuh hati pada karakter ini :p
Secara keseluruhan, aku sangat menikmati buku ini - terutama karena alur cerita dan karakter yang menghibur. Aku sebenarnya hanya berharap ceritanya tidak terlalu fokus pada adegan 'panas'-nya, tetapi lebih menggali karakter dan juga konfliknya. Meski demikian, aku tetap tidak akan bisa melupakan pertemuan pertama antara Lee Seon dan Gyu Jin yang begitu konyol dan memalukan. Pada akhirnya, aku pun bisa menutup buku ini dengan puas berkat penyelesaian ceritanya yang baik :)
Buku ini dituliskan dari sudut pandang Lee Seon; berkat narasinya yang kocak dan kelakuannya yang terkadang konyol, ceritanya menjadi sangat menghibur. Alur ceritanya dimulai dengan perkenalan karakter utama: Lee Seon dan Gyu Jin. Di bagian awal, ceritanya lebih banyak terfokus pada interaksi Lee Seon-Gyu Jin yang penuh dengan ledekan tetapi berakhir dengan manis. Semakin ke tengah, ceritanya seperti terlalu terfokus pada keinginan Lee Seon dan Gyu Jin untuk melakukan hubungan seksual. Di paruh terakhir ceritanya, konflik utama seperti latar belakang kehidupan Gyu Jin dan juga kemunculan kembali Hyeon Jin baru disorot. Oleh karena itu aku merasa lebih menikmati bagian awal dan akhirnya saja. Sedangkan bagian pertengahan yang terlalu fokus pada adegan seksual tidak terasa begitu menarik untukku. Untungnya karakter Lee Seon dan Gyu Jin yang menyenangkan selalu berhasil membuatku bertahan untuk membacanya. Bagian favoritku dari buku ini adalah bab sebelum epilog, saat pembaca dapat melihat ceritanya dari sudut pandang Gyu Jin. Ending-nya, meskipun cukup bisa kuduga, tetaplah menjadi penutup yang manis dan sangat memuaskan untukku :)
Di samping dua karakter utama cerita ini, sebenarnya masih ada banyak karakter pendukung yang tidak aku sebutkan dalam ringkasan cerita di atas. Ada Ju Hyeok - senior yang menaruh perhatian pada Lee Seon dan baik hati, Mama Lee Seon, dan lain sebagainya. Karakter yang paling menarik perhatianku adalah Gyu Jin, tentu saja karena ketampanannya dan juga sikapnya yang suka meledek itu menurutku cukup manis. Cukup disayangkan karena sebenarnya karakter Gyu Jin masih bisa digali lebih dalam lagi. Ia mempunyai latar belakang yang cukup menarik, karena ia dulunya adalah seorang yang kaya raya tetapi berubah menjadi miskin. Selain itu, meskipun ia terkenal sebagai Ma Gyo Ju si playboy, ternyata ia adalah seseorang yang amat tulus dan juga penuh dengan luka. Seandainya pribadi Gyu Jin lebih disorot daripada keinginannya untuk bercinta, pasti aku akan dengan segera jatuh hati pada karakter ini :p
Secara keseluruhan, aku sangat menikmati buku ini - terutama karena alur cerita dan karakter yang menghibur. Aku sebenarnya hanya berharap ceritanya tidak terlalu fokus pada adegan 'panas'-nya, tetapi lebih menggali karakter dan juga konfliknya. Meski demikian, aku tetap tidak akan bisa melupakan pertemuan pertama antara Lee Seon dan Gyu Jin yang begitu konyol dan memalukan. Pada akhirnya, aku pun bisa menutup buku ini dengan puas berkat penyelesaian ceritanya yang baik :)
No comments:
Post a Comment