BOOK review
Started on: 24.July.2013
Finished on: 25.July.2013
Finished on: 25.July.2013
Judul Buku : Beauty Sleep
Penulis : Amanda Inez
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 220 Halaman
Tahun Terbit: 2013
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun Terbit: 2013
"Tahukah kau berapa tumpuk kebohongan yang kulontarkan kepadamu? Aku bahkan tidak mampu menghitungnya lagi. Terlalu banyak yang kusembunyikan darimu. Terlalu banyak rahasia yang sengaja kupendam begitu saja. Aku ingin sekali menggenggam tanganmu saat ini dan meminta maaf, tetapi sayang, aku tidak bisa. Aku terlalu takut untuk mengakuinya secara langsung kepadamu."Buku ini adalah sebuah surat yang ditulis oleh seorang lelaki - yang menyebut dirinya Si Bodoh - kepada Tuan Putri-nya yang sedang dalam tidur panjang. Lewat surat itu Si Bodoh menceritakan kisah hidup dan latar belakangnya yang selama ini ia rahasiakan dari Tuan Putri. Masa lalu yang kelam, kehidupannya yang berubah sejak bertemu Tuan Putri-nya, dan semua perasaan ia tumpahkan ke dalam tulisan ini. Semuanya ia tuliskan dengan harapan saat Tuan Putri-nya terbangun nanti, gadis itu dapat mengerti segala harapan dan rasa dalam hatinya.
"Kau punya banyak hal yang bisa kau perjuangkan. Kau mengerti? Kumohon, bangunlah. Jangan kecewakan mereka yang begitu menyayangimu. Bangunlah dan tersenyumlah kepada mereka, dan katakan bahwa kau tidak akan tertidur lagi."Kehidupan Si Bodoh dimulai di Panti Asuhan, dan akta kelahiran adalah satu-satunya petunjuk tentang asal-usulnya. Hidup di Panti Asuhan membuatnya sering merasa iri, dan bertemu dengan Zack membawa suatu perubahan besar dalam hidup - bahkan masa depannya. Semakin bertumbuh dewasa, Zack mulai terpengaruh pergaulan yang kurang baik, dan tentu saja tak lama kemudian Si Bodoh pun mengikuti jalan yang sama - atas nama persahabatan mereka. Meskipun Zack membuat jalan hidupnya jauh lebih sulit, ia harus bersyukur tentang satu hal; karena Zack membawanya bertemu dengan Tuan Putri-nya.
"Aku belajar banyak untuk tidak menyesali sesuatu yang sudah terjadi, entah baik atau buruk karena perubahan selalu terjadi. Mungkin sesuatu yang menyenangkan bisa membimbingku pada bencana, dan sebuah bencana bisa membawaku pada kejutan indah. Itu yang kupelajari dari sepanjang usiaku."Satu lagi pertanyaan dari Tuan Putri yang tidak pernah benar-benar ia jawab; tentang alasannya datang jauh-jauh ke Indonesia. Selama ini Si Bodoh selalu menjawab dengan candaan yang berisi dusta, dan lewat tulisan ini ia menceritakan alasan kelam di balik kedatangannya. Setibanya di Indonesia, Si Bodoh yang tidak tahu apa-apa seperti kehilangan arah dan terlunta-lunta. Ia harus menjalani hidup yang sulit, meskipun malaikat pelindung seperti selalu berada di sisinya. Hingga takdir membawa Si Bodoh bertemu dengan sang Tuan Putri yang buta, ia seperti menemukan harapan yang selama ini ia cari.
"Apa kau tidak ingin melihat dengan matamu? Kudengar mereka bisa mengoperasi matamu kalau kau mau."Buku ini dipenuhi dengan kenangan Si Bodoh bersama Tuan Putri-nya sebelum gadis itu tertidur panjang. Seluruh kehidupannya ia tuliskan bersama dengan segenap rasa di dalam hatinya. Tetapi apa yang terjadi jika takdir tiba-tiba membawanya menjauh dari Tuan Putri sebelum gadis itu terbangun? Si Bodoh hanya dapat bergantung pada buku yang ditulisnya ini, dan berharap Tuan Putri akan membacanya suatu hari nanti.
"Tawaran itu sudah ada sejak aku beranjak remaja... Tapi, aku belum menemukan alasan yang tepat untuk melakukan operasi. Karena dengan keadaanku yang seperti ini, aku lebih bisa bersyukur dengan apa yang kupunya."
Baca kisah selengkapnya di Beauty Sleep.
image source: here. edited by me. |
Buku ini dituliskan dari sudut pandang kedua (yang jarang sekali aku temukan di buku lain); ceritanya ditulis oleh karakter Si Bodoh, sedangkan pembaca dianggap sebagai si Tuan Putri. Aku rasa dengan penulisan sudut pandang ini, aku merasa semakin tersedot masuk ke dalam emosi yang dirasakan oleh Si Bodoh ini. Saat membaca buku ini, rasanya seperti sedang membaca ungkapan hati Si Bodoh kepadaku. Untuk alur ceritanya sendiri, sebenarnya tidak ada konflik atau alur yang konkrit - karena sepanjang cerita Si Bodoh hanya menceritakan rahasia-rahasia yang ia sembunyikan dari Tuan Putrinya. Akan tetapi dari awal sampai akhir aku dibuat terus penasaran, karena rahasia itu diungkap perlahan-lahan. Bagian favoritku dari buku ini adalah epilog-nya yang sangat manis. We finally get a name! Sebenarnya aku tidak terlalu berharap dan sudah puas dengan sebutan Si Bodoh dan Tuan Putri. Tetapi nama yang muncul pada bagian akhir adalah sebuah kejutan yang menyenangkan :) Epilog ini menyimpulkan keseluruhan ceritanya dengan baik dan ditulis dalam sudut pandang ketiga (no spoiler).
"Aku selalu mengira kau adalah gadis yang tangguh. Rasanya, aku harus mengerti bahwa tidak ada hati yang selamanya kuat. Aku mengerti bahwa orang yang paling ceria pun bisa terjatuh, dan senyuman dan tawa yang kau dengar hanyalah sebuah topeng untuk menyembunyikan perasaanmu yang sesungguhnya."Bagian yang terpenting dalam cerita ini sebenarnya bukan tentang cinta Si Bodoh kepada Tuan Putri-nya; tetapi lebih kepada apa saja yang sudah dilewati keduanya dalam kehidupan ini. Si Bodoh sejak kecil menjalani kehidupan yang sulit sebagai yatim piatu, dan pertemanannya dengan Zack memberinya pengaruh buruk. Akan tetapi hidupnya di Indonesia memberinya kesempatan yang baru untuk memperbaiki itu semua. Sedangkan Tuan Putri adalah seorang gadis buta yang sudah kehilangan Ayahnya, dan Ibu-nya memilih untuk mengejar kariernya. Tuan Putri yang tampak tegar dan optimis tentang kehidupan juga punya sisi yang rapuh. Dan aku menyadari bahwa setiap hal yang terjadi di dalam hidup kita (baik ataupun buruk), bertujuan untuk mengajar dan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Overall, buku ini bisa dikatakan cukup ringan (karena tidak mengusung konflik yang terlalul rumit), tetapi berbobot. Seandainya ada konflik yang lebih greget dalam ceritanya, aku pasti akan memberikan rating 5 untuk buku ini :) Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, aku amat kagum dengan penulisan dan cara penyampaian cerita Amanda Inez dalam buku ini - sehingga aku akan menantikan karya selanjutnya :) Thumbs up!
No comments:
Post a Comment