Friday, July 26, 2013

Book Review: All You Can Eat by Christian Simamora

.
BOOK review
Started on: 18.July.2013
Finished on: 23.July.2013

Judul Buku : All You Can Eat
Penulis : Christian Simamora
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 460 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 51,000 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 4.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Sarah nggak mengerti apa yang sedang merasuki dirinya hingga berpikir sejauh itu tentang Jandro. Bahkan, terhitung sampai detik ini, Jandro masih masuk kategori off limit bagi cewek itu. Artinya, nggak boleh diingini. Artinya, nggak boleh dilibatkan dalam fantasi liar cewek itu.
Harusnya sih begitu..."
Sarah baru saja mengalami patah hati saat kekasihnya, Rifat, berselingkuh dengan yoga instructor mereka. Dalam keadaan yang terpuruk, untungnya Sarah masih memiliki sahabatnya - Anye - yang menyadarkan sekaligus menghibur hatinya. Meskipun begitu, Sarah masih tetap tidak bisa melupakan fakta menyakitkan itu. Berkat saran Anye, Sarah memutuskan untuk pergi ke Ubud dan tinggal di villa sahabatnya itu untuk mengerjakan skrip filmnya - sekaligus menyegarkan pikiran. Tidak pernah ada dalam bayangan Sarah sebelumnya, perjalanan 2 minggu itu akan menjadi sesuatu yang tidak terlupakan.

Setibanya di Ubud, Sarah langsung pergi menuju villa yang seharusnya hanya ditinggali oleh seorang pengurus. Namun ia malah menemukan seorang lelaki yang baru saja selesai mandi dan tidak mengenakan sehelai pakaian-pun di dalam kamar. Lelaki itu adalah Jandro; adik satu-satunya Anye yang dulu pernah menyatakan kepada Sarah waktu masih SMP. Sedangkan bagi Jandro, Sarah adalah cinta pertamanya.
"Aneh. Dia mengira, perasaan cinta itu ada masa kedaluwarsanya. Bertahun-tahun sudah dia tak pernah lagi bertemu dengan cinta pertama yang sedang berjalan bersama dengannya saat ini. Dan dia baru saja putus dari pacar tersayangnya. Masa sekarang dia kembali memikirkan Sarah lagi sih? Masa dia lagi-lagi salah tingkah seperti dirinya waktu SMP dulu?"
Jandro yang diingat oleh Sarah adalah remaja nerd bertubuh ceking dan berkulit pucat yang pernah menyatakan cinta padanya lewat surat. Dulu, Sarah secara halus menolaknya karena perbedaan usia mereka yang jauh - 7 tahun. Namun Jandro yang ia lihat sekarang adalah seorang pebisnis yang sukses, dengan tubuh dan wajah yang luar biasa tampan. Dan alasan Jandro berada di villa itu tidak jauh berbeda dengan Sarah; karena ia baru saja mengakhiri hubungan dengan kekasihnya, Nuna. Misery loves company, dan kesamaan itu membuat keduanya segera akrab.

Dan tiba-tiba saja, mantan kekasih Jandro yang sudah bertunangan itu datang ke Ubud. Sejak pandangan pertama, Sarah sudah tidak menyukai Nuna yang ia sebut sebagai Barbie sipit. Ia dan Jandro kemudian bersepakat untuk berpura-pura pacaran supaya Nuna tidak mengusik Jandro lagi. Namun semua sandiwara itu malah membawa Sarah ke dalam masalah yang lebih besar.
"Di saat telinganya mendengar suara renyah tawa Irvan, cewek itu malah memikirkan hal lain di dalam kepalanya. Memikirkan betapa bizarre-nya situasi antara dia dan Jandro. Cowok itu adiknya Anye. Dia itu jauh lebih muda daripada Sarah. Dan dia itu..., intinya ya, dia dan Jandro itu nggak bakalan cocok. Nggak mungkin ditakdirkan bersama."
Sarah tahu ada perasaan dalam dirinya yang menginginkan Jandro. Namun perbedaan usia mereka yang terpampang nyata dan fakta bahwa Jandro adalah adik sahabatnya membuat Sarah berusaha keras mengubur semuanya itu. Ia bahkan mencoba untuk menerima kemunculan seorang lelaki bernama Irvan yang tertarik padanya. Akankah Sarah bisa melupakan perasaannya pada Jandro yang berusia 7 tahun lebih muda?

Baca kisah selengkapnya di All You Can Eat.

Aku sudah menanti-nantikan karya Christian Simamora yang terbaru setelah membaca Good Fight (dan With You - duet dengan Orizuka). Gaya penulisannya masih sama dan tidak berubah - aku rasa semua yang sudah pernah membaca buku Christian Simamora mengerti benar apa yang aku maksud. Tema yang diusung dalam novel kali ini adalah kisah romantis antara perempuan yang lebih tua dan lelaki yang lebih muda. Ini bukan pertama kalinya aku membaca buku dengan tema serupa, tetapi topik ini menurutku sangat menarik - terlebih karena aku membayangkan bagaimana jika itu terjadi di dunia nyata (atau mungkin padaku?). Dan juga, karakter cowok yang diciptakan oleh Christian Simamora selalu adalah sosok yang menggoda :P

Alur ceritanya tidak terlalu sulit ditebak; dan meskipun aku tahu akhirnya akan bahagia (disebutkan sendiri di belakang bukunya), sepanjang membaca aku tetap penasaran bagaimana Sarah dan Jandro mengusahakan cinta mereka. Alur ceritanya dimulai dengan memperkenalkan masing-masing karakter Sarah dan Jandro - kemudian munculnya Nuna mulai memercikkan sesuatu di antara keduanya. Sisa ceritanya lebih baik dibaca sendiri karena aku tidak ingin memberikan spoiler bagi yang belum membaca. Seperti biasa, Christian Simamora menuliskan ceritanya dengan sangat mengalir dan blak-blakan - bahkan menciptakan atmosfer yang 'membara' antar karakternya. Konflik yang menjadi fokus ceritanya hanya satu: yaitu masalah perbedaan umur yang menghalangi hubungan Sarah-Jandro. Meskipun aku merasa sedikit sebal dengan sikap Sarah yang agak plin-plan, aku berusaha bersimpati dengan situasinya yang pastinya merasa bingung. Dan seperti yang tertera pada label di belakang buku, novel ini tergolong novel dewasa - sehingga jangan kaget dengan deskripsi tubuh (baik wanita maupun pria) ataupun adegan 'panas' yang ada dalam ceritanya.
"Semua yang disebutkan Jandro tadi tak satu pun yang berlebihan, bukan jenis adegan super romantis yang sering dia temukan di film dan buku-buku. Tapi, justru di situlah keistimewaannya. Cowok itu bahkan ngga berusaha show off dengan membualkan hal-hal romantis yang overrated - meskipun sebenarnya dia mampu."
Aku tidak bisa tidak membandingkan karakter Jandro yang ada dalam buku ini dengan karakter J Boyfriend lainnya. Christian Simamora sendiri sudah menyiapkan semacam kuis yang akan menjawab J Boyfriend mana yang cocok dengan kita. Kelebihan Jandro yang dideskripsikan dalam buku ini adalah kemampuan memasaknya dan juga sisi nerdy-nya (kalau soal bentuk tubuh yang oke, sepertinya karakter cowok dalam novel Christian Simamora cukup tipikal). Sayangnya karakter Jandro tidak terasa begitu kuat ataupun berkesan untukku. Aku hanya merasa dia sangat manis dan unyu karena masih tidak bisa lupa dengan cinta pertamanya. Sebenarnya dengan karakter 'daun-muda' yang ada pada diri Jandro, aku pikir akan ada sisi kekanakan pada dirinya - tetapi ternyata Jandro malah kesannya lebih dewasa dari pada Sarah. Walaupun tentu saja Jandro adalah sosok cowok yang adorable, ia masih tidak bisa mengalahkan Jethro Liem dari Good Fight. Di bagian jawaban kuis, Jet dideskripsikan sebagai orang yang charming, lucu, dan selalu bikin kamu kesal. I don't know why I always fall for the 'bad guy'. So I guess Jet is my J Boyfriend, then? ;D

Dari awal sampai akhir, All You Can Eat adalah novel yang menghibur dan menyenangkan berkat interaksi Sarah-Jandro. Gaya penulisan Christian Simamora tidak membosankan dan berhasil mengusung tema 'daun-muda' ini dengan cara yang menarik. Aku akan selalu menantikan karya-nya dan juga karakter cowok impian yang selanjutnya ;) Apakah nama karakter cowok berikutnya juga akan berawalan J? :p

by.stefaniesugia♥ .

3 comments:

  1. aihh kenapa bisa di Ubud haha
    jangan2 penulisnya pernah ke Ubud
    seneng backgroundnya kota Sendiri :)
    well ini akan jadi target selanjutnya ^^

    ReplyDelete
  2. buku ini masuk daftar all-time-mood-booster versiku. suka banget sama gaya berceritanya.

    ReplyDelete
  3. Memang begitu gaya penulisan Christian Simamora. Terkesan vulgar tapi menarik. Baca novelnya dia nggak membosankan. Penginnya terus dan terus. Bahkan, kadang aku nggak sabar pengin tahu endingnya dan memutuskan lompat halaman. Setelah tahu endingnya, balik lagi ke halaman semula. But, sekali lagi, nggak bosan. Dan maaf, ya, di novel duetnya Christian-Orizuka, aku lebih tertarik baca bagiannya Christian dibanding punya Orizuka.

    Dalam satu kesempatan, aku pernah ketemu Christian Simamora dan yaa, cocoklah antara penulis dan karyanya.

    ReplyDelete