Tuesday, April 16, 2013

Book Review: Paper Romance by Lia Indra Andriana

.

BOOK review
Started on: 13.April.2013
Finished on: 14.April.2013


Judul Buku : Paper Romance
Penulis : Lia Indra Andriana
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 376 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 44,200 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 4.5/5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Sejak detik itu juga, ia tahu kisahnya dengan Kev bukanlah kisah Peter Pan dan Tinker Bell yang berteman dan saling membantu satu sama lain, tapi kisah Cinderella dan Ibu Tiri. Meski hubungan mereka adalah atasan dan bawahan, Eli cukup yakin kisah mereka tidak akan pernah berakhir dengan bahagia."
Kehidupan Eli menjadi tidak tenang sejak kehadiran Kev Mirrow di kantornya. Kev adalah seorang penulis best seller dengan tingkah laku kurang menyenangkan yang baru saja mengalami kecelakaan. Setelah vakum selama dua tahun, Kev akhirnya menyiapkan novel terbarunya - tetapi tangannya malah harus terkilir karena kakaknya, yang juga adalah bos Eli. Sebagai pertanggungjawaban, Kev mendapatkan sebuah ruangan khusus dan asisten untuk membantunya mengerjakan novel. Sayangnya, selama beberapa waktu tidak ada satu orang pun asisten yang bertahan dengan sifat Kev yang temperamental, tidak sabar, dan juga berlidah tajam. Kesialan pun menimpa Eli, saat tiba-tiba lelaki itu menunjuknya sebagai asisten untuk membantunya mengetik.

"Sifat Kev yang bak seorang raja yang selalu benar itu jelas membuat siapapun enggan berhubungan dengannya. Pria itu mampu menghisap kebahagiaan orang-orang di sekitarnya, seperti Dementor!"
Selama proses pengerjaan novel tersebut, Kev selalu bersikap semena-mena terhadap Eli. Semua itu diperparah saat Eli salah mengirim file yang berisi komentarnya terhadap novel yang ditulis oleh Kev. Tentunya hal tersebut membuat Kev yang selalu merasa benar tersinggung, sehingga ia kemudian dengan semena-mena mengganti nama pemeran utama novelnya dengan nama Eli. Tak lama kemudian, Kev lagi-lagi mengalami kecelakaan yang membuatnya harus melakukan operasi di bagian kepala. Namun siapa yang menyangka bahwa setelah operasi dilakukan, Kev tiba-tiba menganggap Eli sebagai kekasihnya.

Mengetahui kesalahpahaman pasca-operasi tersebut, Hadri (manager Kev) membujuk Eli untuk berpura-pura menjadi pacar Kev hingga novelnya selesai ditulis. Eli yang cenderung kikuk dan tidak bisa menolak, akhirnya menyetujui permintaan yang tidak masuk akal itu. Ia mengikuti permainan pura-pura tersebut dan meyakini dirinya adalah kekasih Kev; terlebih lagi karena sikap Kev yang tiba-tiba berubah menjadi sangat manis. Akan tetapi, Eli tidak mengetahui bahwa beberapa hari kemudian ingatan Kev sudah kembali.
"Selama ini tak terpikirkan olehnya kemungkinan Kev mengalami apa yang ditulis dalam novelnya. Selain gerutuan dan seruan, ia tidak menyangka kata-kata manis yang menyayat hati itu bisa dikeluarkan oleh Kev. Saat ini, Eli menyadari, Kev juga manusia sama seperti yang lain. Tentu saja pria itu pernah merasakan sakit hati dan jatuh cinta."
Meskipun Kev telah mengingat bahwa Eli bukan kekasihnya, ia tidak pernah menemukan kesempatan yang tepat untuk memberitahu gadis itu - dan permainan itu pun terus berlanjut. Dan entah mengapa Kev juga merasa sebal saat Eli mulai dekat dengan seorang lelaki bernama Nathan Black. Selain itu, kemunculan seorang gadis bernama Nadia Shari juga membuat keadaan semakin rumit. Nadia adalah alasan Kev menuliskan novel terbarunya, dan kehadiran gadis itu membuat Kev semakin menjauh dari Eli. Tentu saja Eli yang saat itu masih menganggap Kev sebagai kekasihnya merasa sakit hati.

Permasalahan menjadi semakin rumit, dan kesalahpahaman yang ada menunggu datangnya penjelasan. Apa sebenarnya masa lalu yang mengikat Kev dan Nadia? Bagaimanakah perasaan Kev terhadap Eli? Pada akhirnya, Kev harus menceritakan semua kebenarannya kepada Eli - dan tentunya harus membuat gadis itu terluka.
"Tapi kenapa..., ia merasakan ini? Ribuan tusukan di dadanya? Kenapa perasaan itu ada di hatinya? Padahal ia tak memiliki Kev. Padahal ia tak memiliki hak dan wewenang atas diri Kev, bahkan untuk merasa sakit di dadanya seperti ini..., ia tak berhak."
Baca kisah selengkapnya di Paper Romance.
image source: here. edited by me.
Aku selalu menantikan karya-karya Lia Indra Andriana yang menyenangkan, karena semenjak pertama kali membaca Seoulmate, tulisan Lia selalu berhasil menghiburku. Meskipun buku ini tidak berlatar Korea seperti beberapa buku Lia yang sudah pernah aku baca (Seoulmate (review), Seoulmate is You (review), dan Seoul Cinderella (review)), ceritanya tetap berhasil membuatku kesulitan berhenti membacanya. Lewat karya Paper Romance ini, Lia Indra Andriana kembali menyuguhkan sebuah cerita menarik dengan gaya penulisannya yang mudah dinikmati.

Alur cerita dalam buku ini dapat dikatakan cukup rumit, karena permasalahan yang terjadi berasal dari beberapa konflik yang saling bertautan. Dimulai dengan pengenalan para karakter, dimulai dengan Kev, Eli, Nathan, dan Hadri; pembaca akan mengenal sikap Kev yang sangat semena-mena, dan juga karakter Eli yang sangat penurut. Kemudian dilanjutkan dengan kemunculan masalah utama: yaitu kesalahpahaman tentang status hubungan antara Kev dan Eli. Setelah itu, akan muncul beberapa pertanyaan seputar latar belakang permasalahan tersebut. "Mengapa Kev tidak segera mengungkap bahwa ingatannya sudah pulih? Apa sebenarnya alasan Kev menuliskan novel yang disebutnya sebagai novel terpenting dalam hidupnya? Masa lalu apa yang menjerat Kev?", dan berbagai pertanyaan lainnya. Seiring dengan berjalannya cerita, setiap pertanyaan itu akan terjawab satu per-satu. Pertanyaan yang muncul di awal perlahan-lahan terjawab, dan perasaan para karakternya pun semakin terbentuk. Bagian yang paling aku sukai dari alurnya adalah ending. Tentu saja aku tidak akan membahasnya supaya tidak spoiler. Aku hanya akan mengatakan bahwa aku puas dengan kesimpulan dan solusi yang diberikan pada akhir cerita.

Karakter yang ada dalam buku ini cukup banyak. Fokus utama tentu saja terdapat pada Kev dan Eli, tetapi beberapa karakter pendukung seperti Hadri, Nathan, Nadia, dan Tiffany juga ikut berperan banyak. Salah satu tokoh yang paling berkesan tentu saja adalah Kev. Sejak awal ia sudah bertingkah laku semena-mena, egois, tidak pernah meminta tolong, dan cenderung memerintah. Sepanjang cerita ia juga selalu ingin menang sendiri dan tidak memperdulikan perasaan orang lain. Untungnya, meskipun karakter Kev terdengar sangat menyebalkan, ia malah menjadi tokoh yang paling menarik untukku. Cukup disayangkan karena karakter Nathan Black yang menurutku sangat menyenangkan itu kurang berperan banyak dalam ceritanya. Walaupun aku cukup senang karena di bagian akhir ia juga mendapatkan ending-nya sendiri.

Secara keseluruhan, buku ini menyuguhkan kisah cinta yang menarik dengan konflik yang mengalir. Gaya penulisan Lia Indra Andriana pun mudah dinikmati, sehingga aku tanpa sadar terus membalik setiap halaman karena ingin tahu kejelasan kisahnya. Banyak juga hal yang aku pelajari dari buku ini, salah satunya adalah tentang memaafkan dan juga kesempatan kedua. Untuk mengakhiri review ini, tentunya aku akan terus menunggu karya Lia Indra Andriana yang selanjutnya - entah berlatar Korea atau bukan :))
by.stefaniesugia♥ .

6 comments:

  1. belum pernah baca karyanya Lia Indra Andriana..
    tp klo yg ini saya jd pengen baca :)

    ReplyDelete
  2. aku juga ngikutin novel-novelnya ka Lia loh, tapi yang untuk satu ini aku belum baca, jadi penasaran :D

    ReplyDelete
  3. buku-buku terbitan Haru selalu unyu yaaa... :D

    ReplyDelete