BOOK review
Started on: 25.February.2013
Finished on: 28.February.2013
Started on: 25.February.2013
Finished on: 28.February.2013
Judul Buku : The Moon that Embraces the Sun 1
Penulis : Jung Eun Gwol
Penerbit : Penerbit Qanita (Mizan)
Tebal : 480 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Tahun Terbit: 2012
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Di bawah langit, ada hal-hal yang dapat bersatu, ada juga yang tidak dapat bersatu, atau tidak boleh bersatu. Seorang Raja dan seorang cenayang sangatlah berbeda, karenanya merupakan hal yang tidak boleh bersatu."
Dimulai dengan Hwon, sang Raja Dinasti Joseon yang berusia 23 tahun, pergi berteduh di sebuah rumah seorang cenayang saat sedang bepergian. Ia merasakan suatu kejanggalan yang luar biasa saat melihat Nona muda yang tinggal di rumah itu tidak berbicara seperti layaknya orang di desa terpencil. Cenayang yang tidak mempunyai nama itu menarik perhatian Hwon dengan kecerdasannya dalam berkata-kata; dan sang Raja memberinya nama Wol, yang berarti Bulan. Akan tetapi Hwon tidak sepenuhnya menyadari, bahwa kisah tentang matahari dan bulan sudah bermula sejak delapan tahun silam.
Delapan tahun yang lalu, saat Hwon masih berusia 15 tahun dan berstatus sebagai Putra Mahkota-lah banyak permasalahan mulai muncul ke permukaan. Sebagai Putra Mahkota yang agung dan dihormati, sebenarya Hwon hanyalah seorang remaja yang kesepian - sehingga ia seringkali memberontak dan berbuat nakal. Hingga suatu hari Ayahnya memerintahkan Heo Yeom - seorang lelaki berusia 17 tahun yang luar biasa cerdas - untuk menjadi guru bagi Hwon. Yeom berhasil menaklukkan Hwon dan membuat Putra Mahkota semakin tertarik dengan gurunya - terlebih saat Yeom mengatakan ia memiliki adik perempuan bernama Heo Yeon Woo. Gadis bernama Yeon Woo itu memiliki kecintaan yang besar terhadap sastra dan buku - sama seperti kakaknya. Hwon awalnya memberikan makanan sebagai oleh-oleh untuk Yeon Woo, berlanjut hingga meminjamkan buku, dan akhirnya saling berkirim surat yang berisi puisi. Tidak diragukan lagi, sang Putra Mahkota sudah jatuh hati pada gadis yang bahkan belum pernah dilihatnya.
Delapan tahun kemudian, saat Hwon bertemu dengan Wol, perasaan cintanya yang lama terpendam seolah muncul lagi ke permukaan. Cenayang yang tidak mempunyai identitas itu membuat sang Raja penasaran - hingga saat Wol dijadikan cenayang penyerap bencana bagi Raja yang sakit keras. Hwon awalnya tidak mengetahui keberadaan Wol yang telah menghilang itu ada di sisinya - karena cenayang penyerap bencana bekerja saat Raja sedang tertidur. Saat mengetahui kenyataan tersebut, tanpa sadar Hwon terus mencari-cari Wol dan perasaannya semakin mendalam untuk cenayang itu; meski seorang Raja tidak pantas untuk berdekatan dengan cenayang yang dianggap rendah. Seiring dengan waktu, Hwon juga terus menggali kebenaran di balik kematian Yeon Woo demi membuktikan dan membongkar rahasia yang sudah ditutup terlalu lama.
"Kau punya perasaan? Kalau kau punya perasaan, buanglah perasaan itu saat ini juga. Itu adalah hal yang tidak boleh ada sejak awal. Kau adalah Putra Mahkota negara ini. Kau tidak boleh berpikir apa pun selain itu."
"Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Hwon dan Heo Yeom. Dalam mimpi pun, mereka tidak pernah membayangkan bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka merasa bahagia."Namun kebahagiaan Hwon tidak berlangsung lama - karena meski Yeon Woo lolos dalam pemilihan Permaisuri bagi Putra Mahkota, gadis itu mengalami sakit keras yang tidak diketahui penyebabnya. Hal tersebut membuat Yeon Woo harus keluar dari istana, bahkan keluarganya pun turut diasingkan. Tak lama kemudian Yeon Woo meninggal secara tiba-tiba; meninggalkan luka yang mendalam pada hati Hwon, sang Putra Mahkota - membuat ia harus menikah dengan Permaisuri Yoon Bo Kyung, dari klan Yoon yang selalu berusaha menguasai kerajaan.
Delapan tahun kemudian, saat Hwon bertemu dengan Wol, perasaan cintanya yang lama terpendam seolah muncul lagi ke permukaan. Cenayang yang tidak mempunyai identitas itu membuat sang Raja penasaran - hingga saat Wol dijadikan cenayang penyerap bencana bagi Raja yang sakit keras. Hwon awalnya tidak mengetahui keberadaan Wol yang telah menghilang itu ada di sisinya - karena cenayang penyerap bencana bekerja saat Raja sedang tertidur. Saat mengetahui kenyataan tersebut, tanpa sadar Hwon terus mencari-cari Wol dan perasaannya semakin mendalam untuk cenayang itu; meski seorang Raja tidak pantas untuk berdekatan dengan cenayang yang dianggap rendah. Seiring dengan waktu, Hwon juga terus menggali kebenaran di balik kematian Yeon Woo demi membuktikan dan membongkar rahasia yang sudah ditutup terlalu lama.
"Di sini hanya ada kita berdua. Tidak ada kasim atau dayang-dayang. Tidak ada Raja ataupun cenayang. Hanya seorang pria dan seorang wanita. Dan ini bukanlah jubah kebesaran Raja. Ini adalah hati seorang pria yang ingin menghangatkan seorang wanita. Masihkah kau akan menolaknya?"
Baca kisah selengkapnya di The Moon that Embraces the Sun 1.
image source: here. edited by me. |
Ini adalah kedua kalinya aku membaca karya Jung Eun Gwol setelah sebelumnya pernah membaca karya yang juga telah diangkat menjadi sebuah drama seperti buku ini, berjudul Sungkyunkwan Scandal (review). Perlu dicatat sebelumnya, bahwa aku membaca ini atas dasar sudah pernah melihat adaptasi drama-nya terlebih dahulu. Sehingga secara sadar maupun tidak, aku pasti sudah mengetahui garis besar ceritanya dan juga dipenuhi dengan harapan-harapan bahkan sebelum mulai membacanya. Secara keseluruhan, aku sangat menikmati buku ini dan menyukai setiap bagiannya - dan salah satu faktor terpenting, penerjemahan dalam buku ini terasa sangat luwes dan juga mudah dimengerti. Banyaknya istilah-istilah yang asing dijelaskan dalam kalimatnya maupun melalui footnote; dan aku merasa makna cerita dan emosinya cukup tersampaikan dengan baik. Tidak perlu diragukan lagi, setelah membaca buku ini aku baru menyadari bahwa karya aslinya sangat jauh berbeda dengan apa yang disampaikan melalui dramanya (ulasan tentang drama adaptasi akan ada dalam post yang akan datang); meski tetap tidak menghilangkan adanya kesan kisah cinta kerajaan jaman dulu yang penuh dengan intrik politik.
Alur ceritanya sendiri menurutku tidak begitu fokus terhadap percintaan - meskipun percintaan itulah memang yang menjadi sumber masalahnya. Sedari awal, Hwon dan Yeon Woo tidak pernah bertemu (tentu saja karena kehidupan kerajaan yang sungguh ketat dan penuh peraturan); sehingga perasaan mereka tumbuh lewat surat yang saling dikirimkan. Perasaan Yeon Woo sendiri juga tidak diceritakan secara detail - meskipun pembaca akan mengetahui bahwa sebenarnya ia juga memiliki perasaan yang sama dengan Hwon. Dan permasalahan timbul bertahun-tahun kemudian, saat Hwon (yang sudah menjadi Raja) berusaha untuk mengungkap misteri di balik kematian Yeon Woo - dengan konflik dari sekutu Yoon yang menjadi musuhnya. Meskipun aku tidak dapat menceritakan alur cerita yang ada dalam buku ini secara lengkap dalam ringkasan di atas (karena sangat banyak dan akan jadi sangat panjang), aku hanya membahas beberapa poin terpenting yang menjadi permasalahan utamanya. Kisah ini dipenuhi dengan intrik politik kerajaan yang rumit, dan pembaca akan menyaksikan cara Hwon mencari celah permasalahan tersebut dengan bijak dan hati-hati.
Karakter yang menjadi fokus dalam cerita ini adalah sosok Hwon, dan meskipun ada banyak karakter sampingan yang mempunyai kisahnya sendiri seperti Heo Yeom, Putri Min Hwa (adik perempuan Hwon), Pangeran Yang Myung (anak dari selir Ayah Hwon/kakak tiri Hwon), cukup disayangkan karena cerita dari setiap mereka tidak disampaikan secara mendetail. Padahal aku sangat tertarik dengan Pangeran Yang Myung yang juga mencintai Yeon Woo - tetapi tidak dapat memperoleh cintanya dengan cara yang menyakitkan. Salah satu karakter lain yang juga banyak disorot dalam cerita ini adalah Jae Woon, pengawal pribadi atau ungeom sang Raja - yang ternyata menyimpan perasaan khusus kepada..... (no spoiler). Selain itu, latar belakang kehidupan Woon sebagai seorang anak haram juga memberikan karakter yang cukup dalam. Aku berharap, karakter-karakter pendukung yang lain juga akan mendapatkan porsi mereka sendiri di buku yang kedua :)
Overall, aku sangat sangat menikmati buku ini - meskipun tentu saja aku tidak bisa menghilangkan bayangan tentang adaptasi drama-nya yang sudah kulihat terlebih dahulu. Konfliknya menarik dan pembahasan ceritanya pun mengalir tanpa terkesan dipaksakan. Dan ending buku ini!! ♥♥♥♥ Membuatku sangat bersemangat untuk segera membaca buku kedua dari The Moon that Embraces the Sun ini, dan mengetahui apa yang akan terjadi antara Hwon dan Wol!
Karakter yang menjadi fokus dalam cerita ini adalah sosok Hwon, dan meskipun ada banyak karakter sampingan yang mempunyai kisahnya sendiri seperti Heo Yeom, Putri Min Hwa (adik perempuan Hwon), Pangeran Yang Myung (anak dari selir Ayah Hwon/kakak tiri Hwon), cukup disayangkan karena cerita dari setiap mereka tidak disampaikan secara mendetail. Padahal aku sangat tertarik dengan Pangeran Yang Myung yang juga mencintai Yeon Woo - tetapi tidak dapat memperoleh cintanya dengan cara yang menyakitkan. Salah satu karakter lain yang juga banyak disorot dalam cerita ini adalah Jae Woon, pengawal pribadi atau ungeom sang Raja - yang ternyata menyimpan perasaan khusus kepada..... (no spoiler). Selain itu, latar belakang kehidupan Woon sebagai seorang anak haram juga memberikan karakter yang cukup dalam. Aku berharap, karakter-karakter pendukung yang lain juga akan mendapatkan porsi mereka sendiri di buku yang kedua :)
Overall, aku sangat sangat menikmati buku ini - meskipun tentu saja aku tidak bisa menghilangkan bayangan tentang adaptasi drama-nya yang sudah kulihat terlebih dahulu. Konfliknya menarik dan pembahasan ceritanya pun mengalir tanpa terkesan dipaksakan. Dan ending buku ini!! ♥♥♥♥ Membuatku sangat bersemangat untuk segera membaca buku kedua dari The Moon that Embraces the Sun ini, dan mengetahui apa yang akan terjadi antara Hwon dan Wol!
Let's take some time to respect our handsome, charming, Almighty King Hwon ;;)
Wah, baru tau The Moon That Embraces The Sun udah ada versi novelnya :D bahkan sampai berseri.
ReplyDeleteDramanya juga bagus banget.
Thanks for reviewing the books ^^
www.delicious-to-c.blogspot.com
aku suka banget ama dramanya. Tapi maju mundur buat beli novelnya :)
ReplyDeleteAku kalo film nya udah lihat..tapi baru kali ini tahu ada novelnya...
ReplyDeleteVisit my blog juga yaa http://xiaovha.blogspot.com/
makasih
Buku novel korea yang saya miliki (baru) hanya dua. Yang pertama "My name is Kim Sam Soon" dan baru tahu belakangan kalau buku itu sudah diadaptasi menjadi Kdrama. Yang kedua "4 Ways to Geat a Wife" buku ini saya beli gara2 ngebaca resensi dari blog ini. Secara pribadi, buku yg kedua lebih saya suka daripada yg pertama. Dan kayaknya novel The Moon That Embraces The Sun bakalan jadi yg ketiga deh.. :)
ReplyDeleteOiya, Gara2 blog ini juga saya akhirnya tahu dan suka dengan namanya "Jayesslee".. :p -> http://uikpokpok.blogspot.com/2013/03/jayesslee.html#more
covernya kerennnn
ReplyDeleteini text nya sudah yang bahasa Indonesia bukan ya?
ReplyDeleteIya ini bahasa Indonesia :))
Deleteterus gimana caranya saya bisa mendapatkan novel ini yah,, saya udah cari cari di beberapa toko buku tapi nihil,,, tolong ya infonya dimana saya bisa mendapatkannya,, terimakasih :))
Deletedimana yaa beli novelnya? pengen banget novelnya versi indo
ReplyDelete