BOOK review
Started on: 5.February.2013
Finished on: 6.February.2013
Started on: 5.February.2013
Finished on: 6.February.2013
Judul Buku : Love, Hate & Hocus-Pocus
Penulis : Karla M. Nashar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 264 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 38,250 (http://www.pengenbuku.net/)
Rating: 4/5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rating: 4/5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"HATE not! For tonight is the Magical Night of LOVE. Jangan penuhi jiwa kalian dengan KEBENCIAN dan IRI, melainkan penuhi hanya dengan CINTA dan KEBAIKAN. Karena jika kalian tetap membiarkan jiwa kalian merangkak dalam kegelapan rasa benci itu, WASPADALAH!! Kekuatan Malam Ajaib ini akan dilimpahkan pada kalian. Maka kalian akan menemukan dua jiwa malang penuh permusuhan bertubrukan dalam CINTA."Semuanya dimulai dari sang pemeran utama yang bernama Gadis Parasayu, yang akan dipindah-tugaskan ke Jakarta di perusahaan Biocell Pharmacy Indonesia (BPI) sebagai manajer humas Dhemoticyl (produk baru BPI yang dapat dengan segera menyembuhkan penyakit demam berdarah). Akan tetapi menjadi manajer humas mempunyai mimpi buruknya sendiri, karena Gadis harus bekerja sama dengan Troy Mardian, yang terkenal sebagai sang selebriti dan menyandang status The Most Eligible Bachelor in Indonesia. Pertemuan mereka dapat dikatakan sebagai: hate at first sight.
Permasalahan bermula saat Dhemoticyl diketahui telah menjatuhkan korban saat dikonsumsi, hal tersebut membuat Gadis dan Troy harus bekerja sama memecahkan permasalahan yang dapat membahayakan perusahaan tersebut. Akan tetapi segala sesuatunya tidak pernah berjalan dengan lancar, karena keduanya selalu berselisih dan berbeda pendapat. Gadis tidak menyukai tingkah laku Troy yang sok kebule-bulean, sedangkan Troy juga tidak menyukai gaya hidup Gadis yang nasionalis. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus terjadi di antara keduanya, dan membuat mereka merasa membenci satu sama lain.
Setelah detik itu, keduanya baru tersadar kembali dalam keadaan tidak berpakaian dalam satu ranjang yang sama. Mereka masih membenci satu sama lain, tetapi tidak bisa memungkiri bahwa selama tiga belas hari mereka sudah bertunangan, menikah, bahkan berbulan madu. Perasaan cinta yang mereka alami selama hari-hari itu terasa sangat nyata, namun tentu saja kebencian dalam hati mereka terus berusaha menutupinya. Lalu bagaimana mereka akan menjalani hari-hari mereka sebagai sepasang suami-istri saat keduanya masih begitu membenci satu sama lain?
"Troy dan Gadis sama-sama menjauh, tak sedikit pun mengira sesuatu yang luar biasa akan segera terjadi pada mereka, dan membuat dunia mereka jungkir balik tanpa ampun."Meskipun dengan susah-payah, mereka berdua berhasil menyelesaikan kasus Dhemoticyl yang mengancam perusahaan BPI - dan perayaan ulang tahun ke-50 BPI pun dilaksanakan dengan meriah. Namun, Gadis dan Troy sama sekali tidak menduga akan ada sebuah kejadian yang mengubah hidup mereka. Di pesta tersebut muncul seorang gipsi yang merapalkan sebuah mantra; yang kemudian ditertawakan oleh Gadis dan Troy karena mereka sama-sama tidak mempercayai hal gaib sejenis mantra.
Setelah detik itu, keduanya baru tersadar kembali dalam keadaan tidak berpakaian dalam satu ranjang yang sama. Mereka masih membenci satu sama lain, tetapi tidak bisa memungkiri bahwa selama tiga belas hari mereka sudah bertunangan, menikah, bahkan berbulan madu. Perasaan cinta yang mereka alami selama hari-hari itu terasa sangat nyata, namun tentu saja kebencian dalam hati mereka terus berusaha menutupinya. Lalu bagaimana mereka akan menjalani hari-hari mereka sebagai sepasang suami-istri saat keduanya masih begitu membenci satu sama lain?
"Tapi bagaimana menjabarkan semua keanehan ini dengan logika? Rasanya tak mungkin. Pertunangan, pernikahan, dan bulan madu mereka, semua begitu nyata, senyata perasaan benci dan cinta yang kini begitu kuat membalut hatinya. Mungkinkah hati manusia bisa membenci dan mencintai seseorang pada saat bersamaan?"
Baca kisah selengkapnya di Love, Hate & Hocus Pocus.
image source: here. edited by me. |
Ini bukan pertama kalinya aku membaca karya Karla M. Nashar, karena sekitar tiga tahun yang lalu aku sudah pernah membaca bukunya yang berjudul Bellamore. Entah karena sedang tidak berada dalam mood yang baik atau bagaimana (jujur saja, sudah lupa), kesanku terhadap buku tersebut kurang baik. Akan tetapi aku memberanikan diri membaca Love, Hate & Hocus-Pocus ini karena baru saja diterbitkan buku lanjutannya Love, Curse & Hocus-Pocus. Melihat review-review yang aku rasa cukup baik membuat tekadku semakin bulat untuk mulai membacanya. Dan untungnya, kesanku terhadap Karla M. Nashar membaik saat membaca buku ini (mungkin juga karena aku sedang dalam mood membaca yang lebih mendukung).
Secara alur cerita, separuh bagian awal buku ini lebih terfokus kepada masalah Dhemoticyl dan pemecahannya - dan seiring dengan permasalahan itu, hubungan antara karakter Gadis-Troy pun semakin diperkuat dengan pertengkaran mereka. Separuh berikutnya kemudian baru menceritakan kejadian setelah Gadis dan Troy terkena mantra hocus-pocus sang gipsi. Jika dilihat seperti ini, ceritanya akan terdengar sederhana - tetapi ceritanya berkembang luas dengan penelusuran masalah Dhemoticyl yang mendetail, dan juga banyaknya interaksi antara Gadis dan Troy. Ringkasan cerita yang aku tulis di atas tidak mengungkap terlalu banyak supaya tidak spoiler - karena aku merasa ada kejutan-kejutan yang lebih baik dibaca sendiri.
Sayangnya, aku tidak menemukan karakter yang menjadi favoritku dalam buku ini. Awalnya aku berharap akan bisa menyukai karakter Troy yang dalam bayanganku mempunyai kesan bad boy dan membuat Gadis kesal setengah mati. Akan tetapi, aku malah berada di sisi pendukung Gadis yang sama-sama sebal dengan tingkah laku Troy - yang maniak kebersihan dan terlalu menjaga penampilan itu. Sebenarnya aku berharap akan diceritakan mengapa Troy menjadi orang yang seperti itu - setidaknya supaya aku bisa lebih menerima sikapnya. Tetapi hingga akhir sama sekali tidak ada penjelasan tentang masa lalu Troy maupun Gadis, jadi aku harus puas dengan apa yang diberikan penulisnya. Meskipun memang Troy dan Gadis digambarkan saling membenci satu sama lain, aku rasa akan lebih menyenangkan jika ada adegan-adegan manis yang unyu terselip di dalamnya - sehingga tidak penuh dengan licik-licikan atau sirik-sirikan.
Meskipun aku belum sepenuhnya menyukai gaya penceritaan Karla M. Nashar, aku sangat menikmati buku ini dari awal hingga akhir. Ceritanya mengalir dengan baik walaupun aku secara pribadi merasa ada yang kurang di beberapa bagian. Ide hocus-pocus yang 'menyihir' Gadis dan Troy adalah sebuah ide cerita yang ringan sekaligus menghibur. Kelanjutan kisah Gadis dan Troy yang ingin mencari tahu siapa di balik segala keanehan yang terjadi pada mereka dapat dibaca dalam buku selanjutnya :))
Review untuk buku keduanya yang berjudul Love, Curse & Hocus-Pocus coming soon.
Secara alur cerita, separuh bagian awal buku ini lebih terfokus kepada masalah Dhemoticyl dan pemecahannya - dan seiring dengan permasalahan itu, hubungan antara karakter Gadis-Troy pun semakin diperkuat dengan pertengkaran mereka. Separuh berikutnya kemudian baru menceritakan kejadian setelah Gadis dan Troy terkena mantra hocus-pocus sang gipsi. Jika dilihat seperti ini, ceritanya akan terdengar sederhana - tetapi ceritanya berkembang luas dengan penelusuran masalah Dhemoticyl yang mendetail, dan juga banyaknya interaksi antara Gadis dan Troy. Ringkasan cerita yang aku tulis di atas tidak mengungkap terlalu banyak supaya tidak spoiler - karena aku merasa ada kejutan-kejutan yang lebih baik dibaca sendiri.
Sayangnya, aku tidak menemukan karakter yang menjadi favoritku dalam buku ini. Awalnya aku berharap akan bisa menyukai karakter Troy yang dalam bayanganku mempunyai kesan bad boy dan membuat Gadis kesal setengah mati. Akan tetapi, aku malah berada di sisi pendukung Gadis yang sama-sama sebal dengan tingkah laku Troy - yang maniak kebersihan dan terlalu menjaga penampilan itu. Sebenarnya aku berharap akan diceritakan mengapa Troy menjadi orang yang seperti itu - setidaknya supaya aku bisa lebih menerima sikapnya. Tetapi hingga akhir sama sekali tidak ada penjelasan tentang masa lalu Troy maupun Gadis, jadi aku harus puas dengan apa yang diberikan penulisnya. Meskipun memang Troy dan Gadis digambarkan saling membenci satu sama lain, aku rasa akan lebih menyenangkan jika ada adegan-adegan manis yang unyu terselip di dalamnya - sehingga tidak penuh dengan licik-licikan atau sirik-sirikan.
Meskipun aku belum sepenuhnya menyukai gaya penceritaan Karla M. Nashar, aku sangat menikmati buku ini dari awal hingga akhir. Ceritanya mengalir dengan baik walaupun aku secara pribadi merasa ada yang kurang di beberapa bagian. Ide hocus-pocus yang 'menyihir' Gadis dan Troy adalah sebuah ide cerita yang ringan sekaligus menghibur. Kelanjutan kisah Gadis dan Troy yang ingin mencari tahu siapa di balik segala keanehan yang terjadi pada mereka dapat dibaca dalam buku selanjutnya :))
Review untuk buku keduanya yang berjudul Love, Curse & Hocus-Pocus coming soon.
by.stefaniesugia♥
.
salah satu buku kesukaanku nih :)
ReplyDeleteyang bellamore aku juga kurang ngena, malah ga selesai baca...
iyaa yg Bellamore aku jg cman scanning aj xD
DeleteAku belum tertarik baca ini sih, tapi Ti Amo Tia Amoria bagus lho Stef. Walau endingnya kayaknya perlu dipanjangin dikit. Ehehehe
ReplyDeleteyg itu bagus yah? :D tertarik baca yg itu jg sih xD
DeleteBaguss.. Aku suka sih gaya berceritanya. Apalagi settingnya di Bali. Bikin pengen liburan bangeeeettt
Deletewah, dapet rating bagus nih. kebetulan saat ini aku sedang membaca buku ini juga. so far so good. :)
ReplyDeleteditunggu reviewnya! ;DD
Delete