BOOK review
Started on: 20.December.2012
Finished on: 21.December.2012
Started on: 20.December.2012
Finished on: 21.December.2012
Judul Buku : Menuju(h)
Penulis : Aan Syafrani, Iru Irawan, Mahir Pradana, Maradilla Syachridar, Sundea, Theoresia Rumthe, Valiant Budi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 260 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 41,650 (http://www.pengenbuku.net)
Rating: 4.5/5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Tujuh Kawan SetiaMenuju(h) adalah kumpulan cerita-cerita pendek yang dituliskan berdasarkan hari terjadinya cerita tersebut. Setiap hari terdiri atas dua cerita yang saling berhubungan - ditulis dari dua sudut pandang karakter yang berbeda. Kumpulan cerpen yang terasa unik dan berbeda ini telah berhasil menghiburku dengan hari-harinya; dan untuk mempersingkat review ini, aku akan menuliskan ringkasan dari beberapa cerita pendek yang berkesan untukku.
Yang sepanjang waktu bersetia kepada kita ternyata ada tujuh. Tujuh hari dalam seminggu. Tujuh hari yang mencukupkan hingga tak merasa perlu khawatir satu pun meninggalkan kita."
"Apa benar anggapan orang-orang tentang nggak ada cowok dan cewek yang benar-benar sahabatan? Katanya, ada masa ketika mereka saling jatuh hati, entah itu dulu, sekarang, atau nanti."
// SENIN: Seninku selingkuh & Seninmu kuselingi //
Cerita pertama terfokus pada seorang lelaki bernama Dimas; yang mengakui dirinya sebagai seorang womanizer, tetapi sama sekali tidak ingin disebut sebagai playboy karena ia hanya mempunyai satu pacar selama empat tahun: Fala. Meskipun Dimas mengatakan demikian, kenyataannya Dimas sering menggebet banyak cewek lain karena ia dan Fala berpacaran jarak jauh.
Pekerjaan Dimas membuatnya harus kehilangan weekend, dan diperbolehkan memilih hari lain untuk berlibur; hari itu adalah hari Senin. Kebanyakan orang membenci hari Senin karena mereka harus kembali melakukan rutinitas pekerjaan; tetapi Dimas justru sangat menikmati hari Senin dan menjadikannya hari bersantai. Saat Fala memberikan hari Senin bagi Dimas untuk menikmati hari liburnya, perempuan itu sama sekali tidak tahu bahwa Dimas memanfaatkan hari Senin untuk nge-date bersama perempuan-perempuan lain. Sahabat Dimas yang bernama Rio-lah, yang selalu menyelamatkan Dimas agar tidak tertangkap basah oleh Fala. Akan tetapi, Dimas tidak pernah menyangka bahwa ia akan berbalik diselingkuhi.
// SELASA: Hari ketika hujan mati & Sebelum hari ketika hujan mati //"Mengapa aku jatuh cinta kepada hujan? Lagi-lagi, pertanyaan ini muncul dalam benak. Aku pun bingung kenapa aku mengalaminya. Hujan bukan hanya tetes-tetes air yang turun dari langit. Ia punya nyawa. Paling tidak aku percaya. Kami tidak pernah berkenalan. Yang aku tahu kami berteman baik sejak masih kanak-kanan. Kami menyatu. Hujan selalu menjagaku."
Kisah ini adalah tentang seorang gadis bernama Rainra - yang jatuh cinta kepada hujan. Setiap hari hujan, gadis itu duduk di dekat jendela menatap hujan. Kedua orangtuanya sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi pada anak mereka. Setiap pagi, hari Selasa, sang Ibu yang memandikan dan memakaikan baju untuk Rainra. Yang Rainra lakukan sehari-hari adalah menanti datangnya hujan.
Rainra menganggap hujan seperti seorang lelaki; yang selalu menjaganya. Ia tidak hanya menatap hujan; Rainra bercakap-cakap dengan hujan bahkan saling berkirim surat dengan hujan yang selalu menuliskan surat dengan kata-kata romantis; surat yang basah pada ujung kertasnya. Bertahun-tahun lamanya Rainra berbalasan surat dengan hujan, dan cinta yang mereka rasakan semakin dalam. Akan tetapi Ayah Rainra selalu tidak percaya bahwa anaknya menjalin hubungan dengan hujan - sebuah hubungan yang tidak nyata. Sikap Rainra yang bersikeras mencintai hujan membuat Ayahnya marah dan merasa Rainra tidak normal. Meskipun demikian, Rainra tidak pernah merasa ia gila; ia hanya merasa jatuh cinta.
*Kisah selanjutnya "Sebelum Hari Ketika Hujan Mati" akan menceritakan kisah ini dari sudut pandang yang berbeda :))
"Instingku buruk. Akan ada yang salah dengan hari ini. Tapi, kemarin pagi perasaanku juga busuk. Kemarin lusa juga. Jadi, sepertinya hari ini akan biasa-biasa saja, sih."
// KAMIS: Kamis: puk-puk & Simak! Kup! Kup! //
Hari itu hari Kamis - satu-satunya hari saat Amel merasa nyaman berbelanja di pasar. Satu hal yang membuat hari itu berbeda dengan Kamis-Kamis yang sebelumnya, pundak Amel ditepuk oleh seseorang; "Puk puk." Dan saat itulan Amel bertemu dengan seseorang bernama Mita - yang mengaku bahwa ia adalah teman SMP Amel. Meskipun Amel sama sekali tidak mengingat pernah mengenal perempuan itu sebelumnya, Mita dengan lancar mengobrol dengan Amel - bahkan membuat Amel lupa dengan apa yang ingin ia beli di pasar.
Secara tiba-tiba, Mita merasa lemas dan matanya berkunang-kunang; membuat Amel mengundang Mita datang ke rumahnya. Perbincangan mereka berubah menjadi kelam saat Mita menceritakan tentang kehidupannya; bagaimana ia sudah lima kali hamil tetapi selalu keguguran pada akhirnya. Semuanya menjadi semakin aneh saat Mita meminta untuk meminjam rahim Amel - seolah sedang meminjam sesuatu yang sepele. Lebih aneh lagi saat Amel dengan patuh mengangguk begitu saja. Tanpa berlama-lama, keduanya dengan segera memulai prosedur - Mita mengatakan bahwa ia mempunyai dokter khusus yang akan memeriksa Amel. Meskipun Amel terus-menerus bertanya-tanya dalam pikirannya - mengapa ia menurut begitu saja kepada teman SMP yang asing itu - semuanya tetap berjalan sesuai keinginan Mita. Tak lama kemudian, Amel tidak sadarkan diri - dan baru menyadari semua yang telah terjadi keesokan harinya.
*Kisah selanjutnya "Simak! Kup! Kup!" menceritakan kisah ini dari sudut pandang "Mita" dan membuat semuanya lebih jelas ;)
Baca kisah-kisah lainnya di Menuju(h)
Aku rasa aku sudah cukup sering menyatakan bahwa aku bukan penggemar cerita pendek; akan tetapi Menuju(h) telah berhasil membuatku menyukainya. Setiap cerita dalam buku ini terasa saling melengkapi untukku; seperti hari-hari yang tidak akan lengkap jika tidak berjumlah tujuh: ada cerita yang terkesan ceria, ada yang terkesan gelap, ada yang menghibur, dan lainnya. Ringkasan cerita yang aku tuliskan hanya menceritakan salah satu dari dua cerita yang ada pada setiap hari - dengan tujuan agar tidak terlalu spoiler tentang keseluruhan ceritanya. Meskipun kebanyakan dari penulisnya belum pernah aku kenal sebelumnya, cerita-cerita yang ada dalam buku ini membuatku mengingat nama mereka dan menantikan karya mereka yang selanjutnya.
Hal lain yang membuatku sangat menyukai buku ini adalah ilustrasi yang menggambarkan setiap ceritanya (kalau ada yang follow Instagram-ku, aku pernah posting fotonya disitu). Style gambar yang unik itu turut melengkapi kumpulan cerpen yang juga unik ini. Dan tanpa membuat review ini lebih panjang lagi (karena sepertinya ringkasan ceritanya sendiri sudah cukup panjang), aku hanya akan sekali lagi mengatakan bahwa kumpulan cerpen ini dapat kunikmati dengan sangat mudah. Dengan plot yang sederhana tetapi dilengkapi dengan twist yang tidak terduga, cerpen-cerpen yang ada dalam buku ini meninggalkan kesan yang baik dalam ingatanku.
Ilustrasi buku ini dibuat sama Lala Bohang kan ya kalo ga salah? Dia itu cover artist-nya Atria dan gambar-gambarnya emang cantiiik banget...
ReplyDeleteAku juga pengen beli buku ini cuma tau ya tertunda melulu, soalnya selalu mikirin timbunan. Ehehe..
Btw Stef, cara ambil widget completed reading challenge goodreads gimana sih? Aku pengen naro di blog nih buat yang 2012 kemarin tapi kok nggak ada code-nya. Hehe
iyaaa namanya Lala Bohangg :D:D
Deleteitu bukan widget sih, aku cuman copy link gambarnya dri goodreads, terus aku paste & kasi link ke reading challenge-nyaa ^^
Oooh gitu. Pantesan dicari-cari nggak ada. hihi...
DeletePengen masang juga buat pamer. kkk.. thx Stef
hihihi sip sama2 ;)
Deletenice review gan mbak hehehe
ReplyDeletebagus juga bukunya nih kayaknya, mantaappp
ReplyDeletesepertinya bakal masuk dalam list yang mau dibeli >< covernya cantik banget ^^
ReplyDelete