Tuesday, May 29, 2012

Book Review: Harmoni by Wulan Dewatra & Ollie

.
BOOK review
Started on: 26.Mei.2012
Finished on: 26.Mei.2012

Harmoni by Wulan Dewatra & Ollie

Judul Buku : Harmoni
Penulis : Wulan Dewatra & Ollie
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 312 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 41,650 (http://pengenbuku.blogspot.com/)

Rating: 3/5

Harmoni adalah novel Gagas Duet ke-4, yang terdiri atas novella dari dua orang penulis: Wulan Dewatra dan Ollie. Buku ini terdiri atas dua cerita yang berbeda, yang masing-masing menceritakan tentang cinta.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebenarnya aku menaruh harapan yang cukup tinggi pada Gagas Duet yang ke-4 ini; karena 3 Gagas Duet yang sebelumnya terasa memuaskan bagiku (terutama Bittersweet Love dan Fly to the Sky - klik judul untuk melihat review). Aku rasa harapan yang terlalu tinggi itulah yang membuatku sedikit banyak kecewa dengan Gagas Duet kali ini. Harmoni tidak terdiri atas satu cerita yang utuh, tetapi berisi dua cerita yang benar-benar berbeda ditulis oleh masing-masing pengarang - seperti Beautiful Mistakes. Dan entah mengapa aku tidak menemukan benang merah yang membuat kedua cerita ini tergabung menjadi satu buku; aku tidak menemukan kesamaan tema ataupun latar (atau mungkin aku yang kurang peka :p). Tapi dengan adanya kata "duet", tentunya aku berharap kedua penulis yang bergabung telah bekerjasama untuk menciptakan sesuatu yang saling berkaitan. Meskipun dengan kekecewaan itu, aku cukup menikmati buku ini, dan berhasil menyelesaikannya dalam setengah hari. Sebuah bacaan yang cukup ringan, menurutku :)

Berikut ringkasan cerita & personal review dariku :)
// C O E L H O  &  U S //
by Ollie

"Buku mungkin tidak bernyawa, tapi kata-kata di dalamnya bisa masuk dan menyentuh dirimu sedemikian rupa hingga mungkin kehadirannya lebih baik dari makhluk bernyawa sekali pun."

Kisah ini dimulai dari Ryan; yang baru putus dari hubungannya selama lima tahun dengan Sophia. Semenjak itu, Ryan datang ke sebuah tempat bernama Kafe Buku - satu-satunya tempat yang belum pernah ia kunjungi bersama Sophia. Oleh karena itu, ia sama sekali tidak peduli pada buku-buku yang terdapat di perpustakaan kafe; padahal semua orang yang datang ke Kafe tersebut suka membaca, dan ada pula yang suka menulis. Ryan tidak suka membaca, bahkan ia nyaris membencinya.

Saat Ryan duduk seorang diri di Kafe Buku, matanya tidak dapat menghindar dari seorang perempuan yang sedang duduk sendirian pula, seperti dirinya. Ia sungguh tidak tahu bagaimana caranya untuk mulai berbicara dengan perempuan itu. Namun ternyata takdir seperti sedang memberinya dukungan, ketika ia melihat sebuah buku yang tertinggal di kursi tempat perempuan itu biasa duduk: The Alchemist karya Paulo Coelho. Saat Ryan mengembalikan buku itu kepada pemiliknya, ia akhirnya tahu perempuan itu bernama Lili.

Sejak perkenalan mereka, keduanya mulai duduk bersama di Kafe Buku. Tanpa mereka sadari, pembicaraan pun mengalir. Lili, seorang penulis sekaligus kutu buku berat, amat suka membicarakan tentang buku; apalagi tentang penulis favoritnya Paulo Coelho. Sedangkan Ryan sama sekali buta tentang buku. Lili meminjamkan buku The Alchemist yang amat ia sukai kepada Ryan; dan lewat buku itu, kehidupan Ryan perlahan-lahan berubah. Pandangannya terhadap kehidupan juga berubah; dan perasaannya terhadap Lili pun semakin bertumbuh.

"Ya, kita memang tidak kaya raya. Namun, kita bersyukur. Selalu bersyukur atas apa yang mereka terima, walau mungkin tidak besar, tidak banyak, tidak seperti harta Bill Gates atau Steve Jobs. Kita mensyukuri nikmat hidup. Itu yang membuat kita bahagia. Itu yang membuat kita selalu berhasil tertawa."

Akan tetapi tanpa diketahui oleh Ryan, mantan kekasih Lili yang bernama Javier, tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupan perempuan itu. Javier yang mengerti dengan baik tentang buku dan dunia menulis dapat berbincang-bincang dalam waktu yang lama dengan Lili; hal tersebut membuat Ryan merasa tersingkir. Lalu apakah yang akan terjadi dengan hubungan Ryan dan Lili?

// S A N G  A N G K U L I //
by Wulan Dewatra

"Andien kemudian menyalahkan ibunya karena ibunyalah yang langsung memberikan kutukan itu. Namun Andien kemudian tahu, ibunya tidak tahu menahu soal kutukan... Ia mencari yang lain untuk dipersalahkan ketika yang sedang ia salahkan dirasa tidak bersalah, sampai akhirnya ia kelelahan. 
Saat kelelahan itulah ia menyadari, menerima keadaan diri sendiri adalah pilihan satu-satunya yang ia punya. Ia menerima semuanya, termasuk bahwa cinta bukan untuknya. Namun, makhluk sosial mana yang mampu menolak cinta?"

Kisah ini adalah tentang cinta. Bermula dari seorang perempuan bernama Andien, dan seorang lelaki bernama Gara. Andien dan Gara dikenal orang sebagai sepasang kekasih, tetapi anehnya Gara selalu berdekatan perempuan-perempuan lain; bahkan menghabiskan semalaman bersama perempuan itu. Tidak jarang Gara menerima umpatan dari perempuan-perempuan yang hanya dimanfaatkannya itu; yang Andien ketahui, meskipun Gara selalu berdekatan dengan banyak perempuan, ia tahu Gara selalu kembali padanya.

"Dua minggu adalah waktu normal pikiran Gara untuk me-reverse pandangannya pada seorang perempuan yang tadinya dinilai sebagai makhluk Tuhan paling seksi menjadi makhluk Tuhan paling biasa-biasa saja. Tidak ada ketertarikan yang infinite untuknya.
Hanya simbiosis mutualisme yang membuat Gara bisa bertahan lama berhubungan dengan seseorang, seperti hubungannya dengan Andien."

Ketika Gara jatuh cinta pada seorang perempuan bernama Karin, Andien tetap mencintai Gara, menunjukkan perhatian dan rasa sayangnya pada lelaki itu. Andien sama sekali tidak marah terhadap Gara dengan perlakuan lelaki itu, karena sejak awal ia tahu hubungannya dengan Gara tidak akan untuk selamanya. Sebuah rahasia gelap yang telah menjadi kutukan bagi Andien semenjak ia lahir; membuatnya tidak diterima, membuatnya ditolak banyak orang. Sebuah rahasia yang tidak ia ungkapkan kepada Gara dan siapapun juga. 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti yang sudah aku katakan di awal review ini, bahwa Harmoni terdiri atas dua cerita yang menurutku sama sekali berbeda. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk menilai dua kisah ini secara terpisah. Untuk kisah Coelho & Us, hal yang paling aku sukai dari cerita ini adalah pelajaran hidup yang disampaikan dan juga Paulo Coelho. Cerita ini berhasil membuatku menyukai Paulo Coelho; meskipun aku sudah membaca The Alchemist tapi sedikit gagal meresapi maksudnya (mungkin karena kemampuan bahasa Inggris yang agak kurang). Setelah membaca cerita ini, aku terdorong untuk membaca buku-buku Paulo Coelho yang sudah kubeli namun belum sempat tersentuh. Akan tetapi intinya, apakah cerita ini bertujuan untuk mempromosikan Paulo Coelho? Meskipun memang Coelho adalah salah satu faktor yang akhirnya membuat Ryan dan Lili berkenalan, tetapi aku merasa perkembangan hubungan mereka tidak mendapat porsi yang cukup. Dengan durasi cerita yang tidak terlalu panjang, kisahnya harus fokus pada hubungan Ryan-Lili, dan juga dampak buku Coelho terhadap Ryan. Menurutku, hal tersebut membuat ceritanya terasa tidak fokus dan terasa kurang gregetnya. Bagiku secara pribadi, cerita tentang Coelho-nya malah lebih berkesan daripada kisah cinta Ryan dan Lili. I love the quotes!

"If pain must come, may it come quickly. Because I have a life to live, and I need to live it in the best possible. If he has to make a choice, may he make it now. Then I will either wait for him or forget him. 
Waiting is painful. Forgetting is painful. But not knowing which to do is the worst kind of suffering." -- Paulo Coelho
"When each day is the same as the next, it's because people fail to recognize the good things that happen in their lives every day that the sun rises." -- Paulo Coelho

Sedangkan cerita yang berjudul Sang Angkuli, sejak awal sudah mempunyai kesan yang gelap dan kelam - menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu. Sebenarnya cerita ini bisa sangat berkesan sekali, tetapi aku merasa hanya bagian awal dan akhirnya saja yang cukup memuaskan; sedangkan di tengah-tengah aku seringkali dibuat bingung karena alurnya sempat maju mundur tanpa detail yang terlalu jelas dan juga terlalu banyak karakter yang terlibat (atau mungkin aku yang lemot karena kebanyakan mikir tugas :p). Oleh karena kebingungan itulah, selama di tengah-tengah aku tidak tahu cerita ini mengarah ke mana dan apa sebenarnya inti ceritanya. Ketika hampir sampai pada bagian akhir-lah aku baru mengerti maksudnya. 

Mengesampingkan faktor-faktor yang membuatku sedikit kecewa tersebut, seperti yang sudah aku katakan, aku tetap menyelesaikan buku ini dengan lancar; bahkan dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai seorang pecinta buku, aku sangat menyukai kisah Coelho & Us - sesuatu yang bisa aku pahami, perasaan seorang kutu buku yang ingin gebetannya juga menyukai hal yang sama :p Penulisannya pun mengalir dengan baik dan cukup ringan. Beberapa quotes manis yang menyampaikan pelajaran hidup juga sangat berkesan untukku. Begitu pula halnya dengan Sang Angkuli; penggunaan kata-katanya puitis dan sarat emosi. Awal ceritanya yang membuat penasaran dengan kebenaran membuatku tidak bisa berhenti membaca hingga akhir. Secara keseluruhan, buku ini tergolong sebuah bacaan yang ringan menurutku - karena permasalahan/konflik yang tidak terlalu dalam dan rumit; sehingga bisa kuselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.





--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
 // Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-61226/harmoni.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
by.stefaniesugia♥ .

5 comments:

  1. tumben dua ceritanya ngga berkaitan, biasanya kalo novel gagas duet lebih sering saling melengkapi ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa, makanya agak kecewa :'( ceritanya jdi krg greget..

      Delete
  2. apakah dari tema nggak ada kesamaan sama sekali? kalau Beautiful Mistake walau cerita berbeda ada beberapa yang konsepnya sama

    ReplyDelete
  3. kalo menurut penilaianku sih ngga ada... (ato mungkin aku yg lemot yah :p)
    udah sempat mikir2 apa mungkin tema-nya "Harmoni", tapi nggak ketemu apanya yg harmoni yah? :1

    ReplyDelete
  4. Wulan Dewatra yang nulis hujan dan teduh bukan ya. Buku itu juga enggak banget buat aku ^^

    ReplyDelete