Monday, May 14, 2012

Book Review: 2 by Donny Dhirgantoro

.
BOOK review
Started on: 11.Mei.2012
Finished on: 13.Mei.2012

2 by Donny Dhirgantoro

Judul Buku : 2
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
Tebal : 418 Halaman
Tahun Terbit: 2011
Harga: 60,000 (http://www.inibuku.com)

Rating: 5/5
I want to give all the thumbs up I could give to this book :) An absolute masterpiece, in my opinion :')

"Karena tadi pagi saya melihat ia berlari... seakan ia berkata ke saya... bahwa tidak ada hidup yang sempurna, hanya seorang pengecut yang menginginkan hidupnya sempurna..."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah ini dimulai dari kelahiran seorang Gusni Annisa Puspita; yang lahir pada tahun 1986 dengan berat luar biasa 6.25 kilo dan panjang 59 cm. Gusni lahir dalam keluarga bahagia Papa, Mama, dan kakak perempuannya - Gita. Semua orang berdecak takjub melihat ukuran bayi Gusni yang amat besar itu; akan tetapi tidak bagi sang Kakek, yang mengetahui sebuah kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh cucunya suatu hari nanti. Takdir kehidupan yang tidak bisa dihindari oleh Gusni di kemudian hari.

Kehidupan Gusni yang bertubuh besar itu pun berlanjut. Dengan tubuh besarnya, ia pun bersahabat dengan Nuni dan Ani, yang notabene berukuran tubuh sama seperti Gusni. Ketika ia duduk di bangku SD, waktu yang paling ia sukai adalah jam istirahat; ketika ia bisa membeli berbagai macam jajan kesukaannya: terutama Onde-Onde. Dan karena kesukaannya terhadap Onde-Onde itulah, Gusni mengenal sosok Harry: seorang anak lelaki yang bertubuh kurang lebih sama dengan Gusni. Sejak saat keduanya berbagi Onde-Onde itulah persahabatan mereka bermula. Mereka bahkan mempunyai panggilan khusus untuk satu sama lain: Harry-Harry dan Gusni-Gusni.

"Kamu dikatain Gendut ya?" Gusni mengangguk. Harry menatap Gusni tulus dan bertutur lembut. "Kata Mama Harry... lebih enak jadi orang gendut, karena ukuran hatinya pasti lebih besar."
"Hati itu... Kalau benda itu baik... maka diri kamu juga akan ikut baik. Hati punya semuanya, keberanian, kebesaran, kedengkian, kejahatan, iri hati, nanti semuanya tergantung pilihan kamu. Kalau pilihan kamu baik, kamu akan baik, kalau pilihan kamu jahat... kamu akan jadi jahat... kamu yang menentukan."

Persahabatan keduanya berlanjut, dengan obrolan-obrolan di kolam ikan, obrolan tentang cita-cita keduanya: Harry yang bercita-cita mempunyai restoran Bakmi seperti kedua orangtuanya, Gusni yang bercita-cita menjadi pemain bulutangkis - demi membahagiakan kedua orangtuanya. Akan tetapi masa yang kelam itu tiba-tiba datang pada tahun 1998; kerusuhan yang telah menghancurkan kehidupan banyak orang. Keluarga Harry adalah salah satu korban yang Restoran Bakmi - sekaligus rumah - mereka hangus terbakar habis. Sejak hari itu, Gusni kehilangan Harry, karena Harry dan keluarganya pergi begitu saja sejak kejadian nahas itu. Benak Gusni dipenuhi kenangan pahit dan gelap Mei 1998 itu, tanpa mengerti apa alasan di balik semua yang telah terjadi. Yang ia ketahui hanya sahabatnya, Harry, telah kehilangan senyuman lebarnya.

"Gusni memejamkan matanya, sama sekali tidak mengerti ini semua... Ia masih terlalu kecil untuk mengerti semuanya, tidak ada penjelasan, tidak ada alasan yang kuat untuk membenarkan apa yang terjadi pada bangsa ini di bulan Mei 1998. Seorang anak kehilangan sahabatnya, sebuah bangsa kehilangan martabatnya."

Sejak kenangan buruk itu, Gusni menjadi lebih murung dan tidak seceria sebelumnya. Oleh karena itu, Papa Gusni memutuskan untuk membiarkan Gusni mulai latihan bulutangkis; sesuatu yang sejak lama diinginkan oleh Gusni akan tetapi belum juga mendapat persetujuan dari kedua orangtuanya. Saat itu, dimulailah perjuangan Gusni meraih impiannya menjadi seorang atlet bulutangkis. Akan tetapi di saat yang sama, hal buruk yang sudah mereka duga akan terjadi muncul. Saat ketika Gusni harus mengetahui takdir hidupnya yang membuat hidupnya tidak sempurna. Dan kita akan menyaksikan perjuangan Gusni dalam prosesnya mengubah impian menjadi sebuah kenyataan. Perjuangan hidupnya demi dirinya sendiri, keluarganya, dan juga untuk negara.
"Ada satu kalimat yang selalu saya pegang... Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah!"

Baca kisah selengkapnya di 2.


Aku sudah membaca tulisan Donny yang berjudul 5cm, bertahun-tahun yang lalu. Tentu saja ceritanya sudah terasa samar-samar di ingatanku yang sedikit payah ini, tetapi aku tidak pernah lupa betapa aku sangat menyukai buku itu dan selalu menunggu-nunggu karya Donny Dhirgantoro yang berikutnya. Ketika 2 terbit, aku tidak segan-segan langsung membelinya; tetapi tidak kunjung terbaca karena jumlah halaman yang cukup banyak. Itulah salah satu hal yang aku sesali, mengapa saat itu aku tidak langsung membaca buku yang amat luar biasa ini. Tetapi seperti yang selalu dikatakan orang, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Jadi, maaf untuk review buku yang agak kurang up-to-date ini :p

Karena aku tidak terlalu bisa mengingat cerita 5cm di kepalaku, aku tidak akan membandingkannya dengan buku ini. Dan jujur saja, aku sama sekali tidak membutuhkan perbandingan untuk mengakui bahwa buku ini berhasil membuatku tersenyum, merasa ada perasaan hangat di dalam hati, membuatku menangis berkali-kali karena perasaan haru, kemudian dengan konyolnya tertawa setelah itu, dan membuatku merinding dengan segala perasaan emosional yang timbul dalam buku ini.

Sebelum aku benar-benar mulai membahas pendapatku tentang buku ini, aku harus mengatakan bahwa aku berpikir keras bagaimana menulis ringkasan ceritanya. Akhirnya aku memilih untuk tidak mengungkap terlalu banyak, karena aku ingin yang belum membaca juga merasakan rasa penasaran yang membuatku "gatal" sepanjang 200 halaman pertama. Jadi aku sungguh minta maaf kalau ringkasan ceritanya mungkin hanya membahas secuil saja dari apa yang ada dalam buku ini. Sebaliknya, aku akan membahas lebih banyak tentang pendapat-pendapatku (siapa tahu kalian bisa sedikit menebak atau punya bayangan lebih tentang buku ini).

  • Plot buku ini membuat perasaanku naik turun seperti sedang naik rollercoaster. Semuanya begitu bahagia di pembukaan buku ini. Kita diperkenalkan pada sebuah keluarga yang sangat hangat dan penuh kasih sayang. Dan siapapun yang membaca buku ini akan merasakan betapa harmonisnya keluarga ini, sepertinya kehidupan mereka tidak bisa lebih sempurna lagi. Dilanjutkan dengan keceriaan dan kepolosan masa SD Gusni; saat-saat ketika anak perempuan memuja tempat pensil, hobi jajan mie remes, choki-choki, dan lain sebagainya. Semuanya berhasil membuatku tersenyum, mengenang masa-masa waktu aku masih kecil dan juga mengalami hal-hal tersebut. Memasuki tahun 1998, terlihat dengan jelas transisi dari kisah manis yang bahagia dan penuh tawa itu, menjadi sebuah kisah yang pedih dan menyayat hati. Setelah aku dibuat begitu menyukai karakter Harry beserta keluarganya yang penuh senyum, aku turut sedih dan hancur hati saat Restoran Bakmi mereka terbakar hangus. Setelah kejadian menyakitkan itu, kemudian aku dibuat penasaran dengan kenyataan tentang hidup Gusni. Kemudian masih harus dibuat sedih setengah mati ketika akhirnya mengetahui takdir yang pahit itu. Tak lama kemudian, dibuat terharu dengan kasih sayang diberikan oleh orangtua Gusni dan juga Gita, bahkan persahabatan Gusni dengan Nuni dan Ani yang sangat mengharukan. Membaca buku ini benar-benar sebuah perjalanan emosi yang mengaduk perasaan, tetapi menyenangkan. Awalnya aku kira plot buku ini secara keseluruhan akan lebih membahas tentang kejadian Mei 1998, tetapi ternyata lebih banyak fokus kepada dunia bulutangkis.

  • Hal lain yang aku sukai dari buku ini adalah karakter-karakternya yang luar biasa. Setiap karakter yang penting dalam buku ini memperoleh porsi mereka masing-masing, dan semuanya ditelusuri dengan baik. Sepanjang membaca buku ini, aku dibuat semakin mengenal mereka lebih baik lagi, aku merasa aku ikut menyaksikan Gusni tumbuh dewasa menjadi sosok perempuan yang kuat dan berani. Entah bagaimana, aku merasa sangat menyayangi setiap karakter dalam buku ini; oleh karena itu ketika mereka merasa sedih, akupun merasa demikian. Apalagi Gusni, pemain utama cerita ini, mempunyai karakter yang sangat kuat, bahkan sangat menginspirasi bagiku. Lewat karakter Gusni, aku diajari untuk terus berjuang; baik itu dalam meraih impian kita, maupun membuat diri kita lebih baik lagi. Gusni yang pantang menyerah bisa menjadi inspirasi yang sangat memotivasi bagi yang membacanya :) Berikut adalah beberapa quotes yang aku sukai dari buku ini (aku berusaha memilih quotes yang tidak spoiler)
"Laki-laki memang belum jadi laki-laki kalau belum merasakan besar dan tulusnya cinta seorang perempuan, tulus, penuh untuknya... Padahal untuk mendapatkan cinta sebesar itu dari seorang perempuan, yang harus dilakukan oleh seorang laki-laki hanyalah memberikan cintanya sebesar itu juga, penuh,... tanpa batas... tanpa balas..."
"Kembali di atas hidup yang tidak sempurna, manusia memilih untuk tidak menyerah."
"Mama membuka matanya, tersenyum memandang papa beribu makna ada di asna. Seorang manusia dengan sebuah pilihan, pilihan untuk meneruskan sebuah impian, pilihan yang begitu bermakna."
"Saya harus percaya cita-cita saya, harapan saya, impian saya, kalau tidak untuk apa saya hidup? Kalau tidak, untuk apa saya pergi nantinya kalau waktu saya tiba?"
"Karena layaknya hidup adalah tantangan yang harus dihadapi dengan berani, dan setiap kita pun tahu, kita menjadi baik karenanya. Manusia tidak akan mencapai tingginya langit dan dalamnya samudera jika hidup adalah sempurna, karena hanya seorang pengecut mengharapkan hidup yang sempurna."
"Kamu pun tahu kalau kamu tidak akan bisa memutar kembali waktu untuk mengulangi semua hidup kamu dari awal, tetapi kamu pun tahu kalau kamu bisa terlahir kembali dan memulainya lagi dari sekarang, untuk akhir yang baru, akhir yang lebih indah -- kamu terlahir kembali... 
Kamu tahu di situlah awal dari perjuanganmu, karena bermimpi saja tidak akan pernah cukup, karena di situlah awal dari sebuah kenyataan."
"Bukan alasan yang remeh ia berada di sini, tidak pernah ada alasan yang remeh, bukan untuk alasan yang remeh Tuhan menciptakan setiap manusia ada di dunia."

  • Tidak perlu diragukan lagi, mengesampingkan unsur plot dan lain sebagainya, aku mengacungkan jempol-jempolku untuk Donny Dhirgantoro, yang telah berhasil menuliskan kisah luar biasa ini. Aku menikmati setiap saat membaca buku ini, bahkan setiap pertandingan bulutangkis yang ada dalam buku ini sama sekali tidak membosankan; malah sangat menegangkan dan bikin nggak bisa berhenti membaca. Penulisannya juga luar biasa indah dan juga puitis, dan semakin ke belakang buku ini, semakin aku ingin menulis semua quote-quote yang berhasil menggugah hatiku. Donny Dhirgantoro resmi masuk jajaran penulis lokal favoritku :))

All in all, buku ini adalah sebuah karya yang luar biasa. Semua alasan mengapa aku berpikir demikian sudah aku tuliskan di atas. This book is a complete package for me; alur/plot yang menyenangkan, tegang & intens, efek emosional yang luar biasa, karakter yang dalam, quote-quote yang mengena, serta pelajaran hidup yang menginspirasi dan memotivasi. Buku ini juga membuatku tidak akan pernah memandang orang dengan ukuran tubuh besar dengan cara yang sama lagi. Setiap kali melihat orang dengan tubuh besar dan berat badan berlebih, aku akan teringat pada Gusni dan perjuangan hidupnya yang luar biasa indah. Sebagai penutup, salah satu quote favoritku :)

"Ke setiap diri di depan saya... hari ini, saya bilang... jika kamu punya impian, impian besar dan begitu bermakna, kekuatan imajinasi manusia yang luar biasa, tetapi kamu tidak sedikit pun bekerja keras, tidak sedikit pun meneteskan keringat untuk memperjuangkan impian kamu,... buat saya kamu hanyalah pembual nomor satu bagi diri kamu sendiri.
Juga, saya bilang... jangan coba-coba bekerja keras, tetapi tanpa impian, tanpa impian yang membakar diri dan benak kamu setiap hari, berkeringat, lelah,... tetapi tanpa makna, melangkah tetapi tanpa tujuan, bangun di pagi hari menyesali apa yang kamu lakukan, bekerja keras tanpa impian, buat saya..., kamu... hanyalah pembual nomor satu bagi dunia."

*P.S: Aku sudah berusaha untuk mempersingkat review ini, tetapi memang banyak sekali yang ingin aku bahas. Aku cenderung menulis review yang panjang untuk buku-buku yang berhasil merebut hatiku... jadi maaf untuk review yang sangat panjang ini :p






--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
 // Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html






by.stefaniesugia♥ .

13 comments:

  1. aku malah kirain ini buku baru (5 cm juga) karena baru mulai suka baca novel lagi :p
    Nice blog btw, suka banget ! :D
    Thx review2 bukunyaa :))

    http://japobsganbare.blogspot.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. yg ini udah taun 2011, klo 5cm taun 2005 tapi di cetak ulang terus :)
      makasih yaa ud berkunjung ;*

      Delete
  2. keknya beda ama yg 5cm ya stef. klo yg 5cm w ga gitu suka. terlalu banyak quotes yg terasa ga tepat penempatannya.
    kalau 2 ini sepertinya totally different ya?
    jdi pgen beli ^^v

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi ayok coba dibelii, siapa tau suka sm yg ini :p

      Delete
    2. Nunggu diskon 20-30% deh :p :p

      Delete
  3. keknya beda ama yg 5cm ya stef. klo yg 5cm w ga gitu suka. terlalu banyak quotes yg terasa ga tepat penempatannya.
    kalau 2 ini sepertinya totally different ya?
    jdi pgen beli ^^v

    ReplyDelete
  4. Aaaang, pengen deh pengen baca >.<

    Aku blm baca 5cm maupun 2 tapi setiap review selalu bilang bahwa buku ini 'hebat' dan 'bagus'. Masukin must-read.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 5cm bagus, Ky. Baca deh. Hwhwhwhw..

      @Stef: kayaknya ni pengarang selalu mengangkat tema bagaimana bertahan hidup dan mencapai impian =)

      Delete
  5. Whoa, review yang panjaaang. Hehe. Keliatan banget kalo yang punya blog suka banget sama buku ini. Baiklah. Segera saya masukin ke daftar belanja. :)

    ReplyDelete
  6. Honestly, i bought this book because of your review and Yay!!! I'm not regret it.
    This book is make me smile, laugh and cry (my mom may think i'm a bit crazy while reading next to her- :D)
    The best part for me is Gita and Gusni relationship. Gita's portion is not much but i can felt how much she care about her little sister.
    It makes me miss my sister so much.

    Thanks for the review Steph!
    Keep up ur good work

    ReplyDelete
  7. Nyi belum baca kak, nugu balik indo dulu :( yang 5 cm udah

    ReplyDelete
  8. @vaan: iyaa keren banget ini bukunyaa :) ak suka bgt!
    @eka: thank you! glad you enjoyed reading it ;)
    @nyi: must-read nih kalo suka sama 5cm :))

    ReplyDelete
  9. nice review......
    buku ini EMANG BAGUS!
    (ga usah diceritain lagi karena uda semua di review-in)

    ijin bookmark blog-nya yah...hehehe

    ReplyDelete