BOOK review
Finished on: 12.April.2012
So, I Married the Anti-Fan by Kim Eun Jeong
Penulis : Kim Eun Jeong
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 540 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 60,000,- (bookoopedia.com)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Hu Joon selama ini terkenal dengan sifatnya yang baik hati, lembut, dan tidak pernah menyakiti atau merugikan orang lain, kan? Namun, Hu Joon yang saya lihat langsung adalah Hu Joon yang bersikap dingin, tega membuat wanita menangis, dan mendorongnya dengan kasar sampai terjatuh ke lantai, tanpa mengedipkan mata sedikit pun. Benar-benar tidak bisa dipercaya."
Semuanya dimulai dari seorang wartawan bernama Geun Yong, yang diminta untuk meliput sebuah acara pembukaan klub seorang selebriti. Akan tetapi, pekerjaan tersebut malah membawanya kepada malapetaka. Geun Yong yang saat itu meminum banyak alkohol dan merasa mual, berpapasan dengan artis Korea yang sangat terkenal: Hu Joon. Tanpa disengaja, Geun Yong menyaksikan pertemuan Hu Joon dengan seorang wanita; dan Geun Yong melihat Hu Joon membuat wanita itu menangis bahkan bertindak kasar padanya. Lebih parahnya lagi, setelah kejadian tersebut, Geun Yong bahkan muntah di atas sepatu Hu Joon. Saat itulah segala sesuatunya bermula.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Geun Yong dipecat dari pekerjaannya sebagai wartawan. Geun Yong berasumsi bahwa hal tersebut pasti ada hubungannya dengan Hu Joon. Sejak hari itu, Geun Yong berusaha mati-matian untuk menunjukkan kepada semua orang sisi buruk Hu Joon yang dilihatnya - ia terang-terangan mengakui dirinya sebagai Anti-Fan Hu Joon. Namun yang tak disangka oleh Geun Yong, tiba-tiba ia mendapat tawaran untuk terlibat dalam sebuah variety show bernama So I Married the Anti-Fan. Geun Yong amat sangat tergiur dengan 10 juta won yang akan ia dapatkan jika ia menerima tawaran tersebut. Akan tetapi yang lebih mengejutkannya adalah, ia harus merekam acara itu bersama dengan Hu Joon, musuhnya! Namun karena keadaan Geun Yong yang terdesak (tidak punya pekerjaan dan bahkan tidak punya tempat tinggal), ia pun akhirnya menerima pekerjaan tersebut.
Dalam variety show tersebut, Geun Yong berperan sebagai manager Hu Joon yang harus menemaninya kemana-mana. Geun Yong yang pada awalnya membenci Hu Joon yang telah membuatnya kehilangan pekerjaan tentu saja merasa sulit melakukan semuanya. Seiring berjalannya waktu, Geun Yong mulai terbiasa dengan pekerjaannya; meskipun dipenuhi bumbu-bumbu pertengkaran dengan Hu Joon dan caci-maki dari masyarakat, termasuk fans Hu Joon. Dan secara perlahan-lahan pula, keduanya mulai mengenal satu sama lain; mengetahui masalah masing-masing dengan lebih dalam. Penderitaan yang dialami Geun Yong dan masa lalu Hu Joon yang masih membuatnya pahit.
"Kau pasti sama sekali tidak suka padaku. Sama, aku juga begitu. Makanya aku suka. Karena aku bisa rileks dan santai.... Maksudku aku suka padamu karena kau tidak menyukaiku dan tidak mengharapkan apa pun dariku, sehingga aku merasa nyaman."
"Geun Yong kita ini nampaknya kurang beruntung. Makanya orang-orang suka berkata yang buruk-buruk. Padahal semua hal itu pasti ada alasannya. Mereka tidak melihat gajah, mereka hanya memandangi kuku kakinya saja."
Sebagai manager yang selalu mendampingi Hu Joon, Geun Yong secara bertahap mengetahui masa lalu Hu Joon - cinta pertama lelaki itu yang masih meninggalkan luka yang dalam. Meskipun ia adalah orang asing, Geun Yong yang sudah terlanjur masuk ke dalam lingkar permasalahan Hu Joon pun turut terlibat. Ia harus menghadapi kejamnya dunia hiburan yang baru ia ketahui secara langsung. Meskipun ia berkali-kali bertengkar dan salah paham dengan Hu Joon, Geun Yong didorong keinginan untuk membantu Hu Joon melewati masalah-masalah yang dihadapinya.
"Tempat ia 'jatuh' ini, akan menjadi titik balik bagi seseorang untuk bangkit kembali. Kini ia mengerti, segala hal mempunyai dua sisi."
Bagaimana kisah perjalanan Geun Yong pada akhirnya? Akankah Hu Joon berhasil keluar dari permasalahannya yang rumit?
Baca kisah lengkapnya di So, I Married the Anti-Fan.
Ringkasan plot yang aku tulis mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya itu karena aku tidak ingin membocorkan terlalu banyak plot cerita dari kisah ini. Selain karena permasalahannya yang sedikit rumit dan sulit untuk dijelaskan secara singkat, aku rasa dari judulnya sedikit banyak juga sudah ketahuan ke mana arah ceritanya. Ini pertama kalinya bagiku untuk membaca buku terjemahan dari bahasa Korea, dan jujur saja, ceritanya benar-benar terasa seperti drama Korea yang sering aku tonton - termasuk alur ceritanya yang sedikit klise. Entah mengapa di bagian awal hingga tengah buku ini terasa slow-paced dan berkembang secara sedikit-sedikit saja. Perkembangan hubungan antara Geun Yong dan Hu Joon pelan sekali (bahkan sampai geregetan sendiri rasanya), apalagi tidak jarang mereka bertengkar terus-menerus (meskipun hal ini cukup bisa dimaklumi karena hubungan mereka dimulai dari sesuatu yang sangat buruk).
Hal lain yang aku sayangkan dalam buku ini adalah loveline Geun Yong dan Hu Joon yang porsinya sedikit sekali. Padahal menurutku itulah yang harusnya menjadi point utama kisah ini. Buku ini rasanya malah terlalu fokus pada dunia hiburan dan persaingan Hu Joon dengan "musuhnya", JJ. Dan juga terlalu fokus pada kisah Hu Joon dengan cinta pertamanya. Sedikit kecewa karena yang aku tunggu-tunggu malah hanya muncul sedikit-sedikit.
Yang paling aku sukai dari buku ini tentu saja adalah karakter Hu Joon dan Geun Yong. Hu Joon yang digambarkan sebagai lelaki dingin, sinis, terkadang ketus dan seenaknya sendiri, namun sebenarnya adalah orang yang hangat dan perhatian (meskipun dengan gengsi yang tinggi sehingga ia sulit untuk menunjukkan perasaannya). Aku selalu merasa tipe cowok seperti ini dalam sebuah novel sangat menarik. Sinis-sinis tapi sebenarnya unyu dan manis sekali *guilty pleasure*. Sedangkan karakter Geun Yong yang sejak awal sudah digambarkan sebagai orang yang meledak-ledak, suka marah-marah, sedikit konyol dan terkadang sering bertindak bodoh. Jika dilihat-lihat, dua karakter utama ini bisa jadi sangat menyebalkan sekali (seperti yang aku rasakan saat membaca buku ini), tetapi entah mengapa ketika mereka berdua bertengkar dan berbicara, aku langsung bisa membayangkan chemistry antara keduanya. Berikut adalah beberapa quote yang aku suka dari buku ini:
"Apakah ia benar-benar tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai artis? Dan untuk menjaga nama baiknya, haruskah ia menyerahkan banyak hal? Apakah itu semua senilai?"
"Kalau kau merasa bodoh, belajarlah! Tidak usah sibuk mengajari orang lain. Gampang kan?"
"Padahal setiap orang pasti sudah memenuhi pikiran mereka dengan urusan dan masalah mereka masing-masing, tetapi mengapa mereka masih penasaran mau membuat pikiran mereka lebih rumit lagi dengan masalah pribadi orang lain, baik komedian, penyanyi, aktor, ataupun orang terkenal lainnya?"
Overall, buku ini adalah sebuah pengalaman menarik membaca buku yang ditulis asli oleh orang Korea. Meskipun ada kekecewaan dan beberapa kekurangan dalam buku ini, harus kuakui aku ingin terus membaca dan segera mengetahui ending kisah ini. Cerita ini membuatku melihat dunia hiburan lewat sisi yang berbeda dan mengetahui lebih dalam tentang kehidupan artis Korea :))
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
dari semua novel2 berbau Korea di rak2 buku sekarang, saya merasa ini lah yang paling bagus. Karena penulisnya orang Korea jdi dia tahu persis seperti apa Korea dan karakter orang-orangnya. Plot, karakter, ide cerita juga menarik. Related dan gampang di cerna. Walaupun tema benci berubah jadi cinta itu sangat sering di bahas, tapi penulisnya bisa mengemas cerita ini sangat menarik sampai gak bisa lepas bukunya kalo belum selesai..
ReplyDeleteanyway, blog kamu bagus. Thx atas review reviewnya..
thx for visiting :))
Deletethank's for the review....
ReplyDelete