Thursday, February 9, 2012

Book Review: Memilikimu by Sanie B. Kuncoro


 BOOK review
Started on: 7.February.2012
Finished on: 9.February.2012


Memilikimu by Sanie B. Kuncoro

Judul Buku : Memilikimu
Penulis : Sanie B. Kuncoro
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 284 Halaman
Tahun Terbit: 2011
  --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Apakah yang lebih melukai dari pengkhianatan?... Serapi apa pun tebal pembungkus pisaumu, tak akan mengurangi tajamnya pisau pengkhianatanmu. Menjadikan perempuan lain sebagai penyimpan benih dan ibu anakmu, tetaplah pengkhianatan keji yang tak akan terkamuflase."

Buku ini diawali dengan kisah sepasang suami-istri: Anom dan Samara. Mereka adalah pasangan suami-istri yang berbahagia, saling melengkapi satu sama lain. Akan tetapi ada sesuatu yang kosong dalam kehidupan pernikahan mereka. Kekosongan yang disebabkan oleh takdir hidup yang tak mereka sangka. Kenyataan bahwa Samara tidak akan bisa mempunyai anak dari rahimnya; dengan kata lain ia adalah seorang wanita yang mandul. Dokter-dokter telah memvonis dirinya mengalami anovulasi.

Anom, selayaknya suami yang baik, menerima keadaan istrinya dengan lapang dada. Akan tetapi ia tidak bisa mengelak dari kenyataan bahwa ia sungguh menginginkan kehadiran seorang anak. Bayangan seorang anak yang diidamkannya selalu menghantuinya lewat mimpi-mimpi. Awalnya Anom menawarkan untuk mengadopsi anak; namun Samara dengan cepat menolak dengan alasan bahwa ia tidak mungkin bisa menyayangi seseorang yang asing baginya. Tak lama kemudian, muncullah rencana itu dalam benak Anom. Sebuah rencana yang mengubah banyak hal.

Rencana tersebut melibatkan seorang wanita bernama Lembayung. Ia tinggal berdua dengan ibunya yang sakit; membuatnya terkadang harus bekerja sebagai PSK agar memperoleh cukup uang untuk membayar pengobatan ibunya. Lembayung adalah wanita yang dipilih Anom untuk menjalankan rencananya. Anom akan mengontrak rahim Lembayung, mengandung anaknya, dan menyerahkan anak tersebut dengan ganti sejumlah uang yang besar dan ladang di pedesaan yang diimpikan Ibu Lembayung. Tanpa pikir panjang, Lembayung menyetujui rencana tersebut. Sudah menjadi impiannya agar bisa lepas dari pekerjaan sebagai PSK dan memenuhi harapan Ibunya.

"Sungguh tulus kesediaanmu?" tanya Anom meyakinkan. Lembayung mengangguk lagi. Demi Ibu, beserta kenangan dan harapannya.
Demi diriku sendiri, demi malam-malam yang tak lagi ingin kulalui.
Demi pelukan-pelukan yang tak lagi ingin kusinggahi.
Demi kemerdekaanku dari gairah nafsu tanpa perasaan.
Demi kesucian yang akan kurajut ulang

Namun apakah segalanya berjalan mulus begitu saja?
Apa yang akan Anom lakukan ketika ia diliputi rasa bersalah yang begitu besar karena sudah merencakan semuanya itu? Apakah Samara bisa menerima anak itu, setelah mengetahui perbuatan Anom? Tentu saja ia akan memandang anak itu sebagai bukti nyata pengkhianatan Anom atas janji setia pernikahan mereka. Entah bagaimana, semuanya menjadi kian rumit.

Baca selengkapnya di novel Memilikimu :)


Jalan ceritanya menurutku terasa seperti plot sebuah sinetron; yang biasanya penuh dengan intrik yang rumit. Akan tetapi buku ini jauh lebih sederhana dan singkat daripada sinetron. Masalah-masalahnya dibahas dengan cepat (bahkan mungkin terlalu cepat) dan diselesaikan dengan cepat pula. Ada beberapa hal yang terasa kurang greget dari buku ini; seperti reaksi Ibu Lembayung ketika mengetahui apa yang dilakukan anaknya, reaksi Samara waktu Anom menceritakan kebenaran (agak kurang meledak-ledak menurutku, jadi sulit untuk berempati dengan karakter-karakternya), keadaan Lembayung yang tidak diceritakan pada akhirnya, dan penyelesaian masalah yang sepertinya terlalu mudah. Padahal dari sudut pandangku, masalah yang dibahas bukanlah sesuatu yang ringan.

Satu hal yang aku sukai dari buku ini adalah cara penulisannya. Ini pertama kalinya aku membaca karya Sanie B. Kuncoro, dan aku terpana dengan penulisannya yang begitu indah seperti sebuah puisi. Membaca buku ini seperti membaca sebuah kisah yang indah dan penuh dengan pelajaran berharga. Melalui cerita ini, banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.

"Jagalah langkahmu senantiasa sehingga tak menyimpang dirimu dari jalur perjalanan menuju tujuanmu.... Akan panjang perjalananmu, melalui berbagai persimpangan dan kelokan, begitupun tanjakan dan turunan. Maka bersigaplah dalam setiap langkah, cermati dengan kehati-hatian sehingga terlampau segala aral yang merintangimu."

Overall, a great book, but a little bit lacking for my taste.
Still deserve a great 3 rating :)

3/5 stars
by.stefaniesugia♥
ლ( ◕◡ ◕ ლ)

2 comments:

  1. Puitis abis ya kalimat2nya~ kayak novel zaman dulu.

    ReplyDelete